Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jemaah Masjid Aolia Gunungkidul Shalat Idul Fitri Besok, Kemenag Berikan Edukasi

Kompas.com - 04/04/2024, 20:36 WIB
Markus Yuwono,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Jamaah Masjid Aolia di Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akan melaksanakan Shalat Idul Fitri besok, Jumat (5/4/2024).

Kepastikan Shalat Idul Fitri jemaah Aolia tersebut diungkapkan oleh salah satu kerabat Imam Jamaah Masjid Aolia K H Ibnu Hajar Sholeh Pranolo (Mbah Benu), Daud saat dihubungi wartawan melalui sambungan telepon, Kamis (4/4/2024).

"Betul, besok (shalat idul fitri)," kata dia.

Kendati akan melaksanakan Shalat Idul Fitri pada Jumat (5/4/2024), dikatakannya tidak ada gema takbir pada hari ini, Kamis (4/4/2024) malam, dan akan dilakukan shalat isya berjemaah yang diikuti 30-an orang. 

"Besok selesai Shalat Ied juga tidak ada acara halal bi halal, langsung persiapan jumatan," kata dia.

Baca juga: Jemaah Masjid Aolia Gunungkidul Gelar Shalat Tarawih Malam Ini, Mbah Benu: Ini Masalah Keyakinan


Baca juga: Jemaah Masjid Aolia Gunungkidul Mulai Shalat Tarawih

Kemenag akan berikan edukasi

 K H Ibnu Hajar Sholeh Pranolo atau akrab dipanggil Mbah Benu  di Komplek Masjid Jamaah Aolia, Panggang III, Giriharjo, Panggang, Gunungkidul. Kamis (20/4/2023). KOMPAS.com/Markus Yuwono K H Ibnu Hajar Sholeh Pranolo atau akrab dipanggil Mbah Benu di Komplek Masjid Jamaah Aolia, Panggang III, Giriharjo, Panggang, Gunungkidul. Kamis (20/4/2023).

Terpisah, Kepala Kantor Kemenag Gunungkidul Sya'ban Nuroni mengatakan, sudah mendengar informasi shalat Ied jemaah Masjid Aolia pada Jumat tersebut.

Sebagai kantor milik semua agama, pihaknya akan memberikan pendekatan kepada jemaah Masjid Aolia tersebut.

"Ada sesuatu permasalahan, dalam agama Islam tentunya kita melakukan pendekatan kepada tokoh agama, agar pengamalan keyakinan, kemudian agar tidak menimbulkan permasalahan di tengah masyarakat," kata Sya'ban.

Baca juga: Lebaran Duluan, Ratusan Jemaah Aolia Gunungkidul Mengikuti Shalat Id Pagi ini

Dia mengatakan, pendampingan akan memberikan edukasi kepada jemaah, untuk mengikuti organisasi keagamaan pada umumnya atau pemerintah.

 

Pihaknya mengaku sudah mendatangi beberapa kelompok Jemaah Masjid Aolia. 

"Kalau ini kan tidak lazim, kalau satu atau dua hari biasa (perbedaan penentuan Hari Raya), kalau ini kan lima hari tidak lazim," kata dia.

Perlu diketahui, Jemaah Masjid Aolia sering berbeda dengan pemerintah maupun organiasasi keagamaan Islam dalam penentuan hari besar.

Baca juga: Jadi Titik Rawan, Pemudik Dapat Mampir di Posko Mudik Gombel Semarang, Ada Fasilitas Pijat Gratis

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Duet Kustini-Danang di Pilkada Sleman Masih Terbuka, meski Sama-sama Daftar Bakal Calon Bupati

Duet Kustini-Danang di Pilkada Sleman Masih Terbuka, meski Sama-sama Daftar Bakal Calon Bupati

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Yogyakarta
Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Yogyakarta
Bupati Sleman Kustini Mendaftar Maju Pilkada lewat PDI-P

Bupati Sleman Kustini Mendaftar Maju Pilkada lewat PDI-P

Yogyakarta
Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Yogyakarta
Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Yogyakarta
Sayangkan Larangan 'Study Tour' di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Sayangkan Larangan "Study Tour" di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Yogyakarta
Beberapa Daerah Larang 'Study Tour', PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Beberapa Daerah Larang "Study Tour", PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Yogyakarta
Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Yogyakarta
Sumbu Filosofi Yogyakarta Miliki Potensi Bencana, Apa Saja?

Sumbu Filosofi Yogyakarta Miliki Potensi Bencana, Apa Saja?

Yogyakarta
 Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Yogyakarta
Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Yogyakarta
Dipecat dan Tak Diberi Uang Layak, Pria di Kulon Progo Curi Rp 35 Juta Uang Kantor

Dipecat dan Tak Diberi Uang Layak, Pria di Kulon Progo Curi Rp 35 Juta Uang Kantor

Yogyakarta
Sleman Masih Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Idul Adha

Sleman Masih Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Idul Adha

Yogyakarta
Keluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Gunungkidul, Adrian: Makan Mi dan Daging

Keluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Gunungkidul, Adrian: Makan Mi dan Daging

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com