Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalur Wisata Viral di DIY Rawan Kecelakaan, Ada Perbukitan Menoreh

Kompas.com - 03/04/2024, 10:48 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyebut ada sejumlah jalur-jalur menuju destinasi wisata yang sedang tren rawan  kecelakaan.

"Jalur rawan terutama jalur wisata, jalur wisata semua yang lagi viral rawan semua," kata plh Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DIY, Sumariyoto, Selasa (3/4/2024).

Oyot sapaan akrabnya merinci ada beberapa destinasi wisata yang saat ini sedang tren dan memiliki jalur-jalur rawan kecelakaan. Di antaranya, perbukitan Menoreh, Dlingo Kabupaten Bantul, dan beberapa destinasi wisata di Kabupaten Gunungkidul.

Baca juga: Operasi Ketupat 2024, Polres Palopo Pasang Pos Pantau di Jalur Rawan Bencana

"Ngarsa Dalem (Gubernur DIY) sudah warning (mengingatkan) bahwa JJLS (jalur jalan lintas selatan), yang ada di Jawa Tengah dan Jawa Timur tersentuh gelombang tinggi. Kita punya tugas JJLS kita tersentuh tidak," kata dia.

Mengingat pada musim mudik 2024 ini masih memiliki potensi curah hujan tinggi, Oyot meminta kepada pengguna jalan raya untuk selalu berhati-hati saat hujan datang.

Lanjut dia, pengendara harus ekstra hati-hati saat hujan deras datang lantaran lubang-lubang jalan tak terlihat saat hujan deras.

Oyot juga mengimbau kepada pemudik atau wisatawan yang datang ke DI Yogyakarta agar selalu memanfaatkan jalur alternatif yang akan dipasang rambu pengarah oleh Dishub DIY.

"Manfaatkan jalur-jalur alternatif bagi pemudik yang tidak masuk kota (Yogyakarta)," ujar dia.

Menurut Oyot saat puncak arus mudik terjadi di Jawa Tengah maupun Jawa Timur. Menurutnya, pemudik di DI Yogyakarta cenderung sepi karena masyarakat atau pemudik menggunakan jalur alternatif.

"Kesannya di dalam (kota) kosong padahal mereka sudah mengisi di pinggir (jalur alternatif) pada saat H+2 baru mereka keluar semua," kata dia.

"Kami arahkan untuk tidak menggunakan jalur utama menuju kota silakan pakai jalu alternatif," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Seorang Pemuda Kuras Tabungan Pensiunan Guru Senilai Rp 74,7 Juta, Modusnya Pura-pura Jadi Pegawai Bank

Seorang Pemuda Kuras Tabungan Pensiunan Guru Senilai Rp 74,7 Juta, Modusnya Pura-pura Jadi Pegawai Bank

Yogyakarta
Penyu Lekang Ditemukan Mati di Bantul, Diduga akibat Makan Sampah Plastik

Penyu Lekang Ditemukan Mati di Bantul, Diduga akibat Makan Sampah Plastik

Yogyakarta
Buang Sampah Sembarangan, Warga Sleman Didenda Rp 1 Juta

Buang Sampah Sembarangan, Warga Sleman Didenda Rp 1 Juta

Yogyakarta
Mau Corat-coret Seragam, 20 Pelajar di Yogyakarta Diciduk Polisi

Mau Corat-coret Seragam, 20 Pelajar di Yogyakarta Diciduk Polisi

Yogyakarta
Pemkab Bantul Keluarkan Tips Memilih Kendaraan untuk 'Study Tour'

Pemkab Bantul Keluarkan Tips Memilih Kendaraan untuk "Study Tour"

Yogyakarta
Kirim Pil Yarindo untuk Anak di Rutan Bantul, Ibu Ini Diamankan

Kirim Pil Yarindo untuk Anak di Rutan Bantul, Ibu Ini Diamankan

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Upayakan Tambah Volume Pengolahan Sampah di Pihak Swasta

Pemkot Yogyakarta Upayakan Tambah Volume Pengolahan Sampah di Pihak Swasta

Yogyakarta
Jelang Idul Adha, Penjual Kambing di Yogyakarta Siapkan Dokter Pribadi untuk Ternaknya

Jelang Idul Adha, Penjual Kambing di Yogyakarta Siapkan Dokter Pribadi untuk Ternaknya

Yogyakarta
Sekolah di Sleman yang Ingin Gelar 'Study Tour' Harus Izin ke Dinas Pendidikan, Ini Alasannya

Sekolah di Sleman yang Ingin Gelar "Study Tour" Harus Izin ke Dinas Pendidikan, Ini Alasannya

Yogyakarta
Kericuhan Pelajar di Kota Yogyakarta, 6 Sekolah Diserang Gerombolan Siswa dengan Seragam Coret-coret

Kericuhan Pelajar di Kota Yogyakarta, 6 Sekolah Diserang Gerombolan Siswa dengan Seragam Coret-coret

Yogyakarta
DLH Bantul Bingung Tangani Sampah di Jalan Sekitar Gembira Loka, Ini Penyebabnya

DLH Bantul Bingung Tangani Sampah di Jalan Sekitar Gembira Loka, Ini Penyebabnya

Yogyakarta
Cerita Perajin Besi di Gunungkidul Kebanjiran Orderan Jelang Idul Adha

Cerita Perajin Besi di Gunungkidul Kebanjiran Orderan Jelang Idul Adha

Yogyakarta
Soal Tawuran Pelajar di Yogyakarta, Ketum PP Muhammadiyah: Fanatisme Sekolah yang Tinggi

Soal Tawuran Pelajar di Yogyakarta, Ketum PP Muhammadiyah: Fanatisme Sekolah yang Tinggi

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com