YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Dinas Peternakan dan kesehatan Hewan (DPKH) Gunungkidul, DI Yogyakarta, melaporkan bahwa kasus kematian belasan ekor kambing mati di Kapanewon Ponjong, pada Februari lalu karena sianida. Disebutkan juga bahwa sianida itu berasal dari daun singkong yang tidak dilayukan.
Baca juga: Puluhan Ternak di Gunungkidul Mati Mendadak, Diduga Keracunan
Kepala DPKH Gunungkidul Wibawanti Wulandari menyampaikan dari hasil uji laboratorium BBvet Wates disebutkan kematian belasan ekor kambing pada pertengahan bulan Februari 2024 lalu, negatif antraks dan pestisida.
"Tetapi sianidanya positif, diduga dari makanan. Dari daun singkong dan sebagainya," kata Wibawanti saat dihubungi melalui telepon Rabu (13/3/2024).
Dari informasi petugas di lapangan disebutkan adanya temuan daun singkong untuk pakan ternak. Padahal daun singkong jika tidak diproses pelayuan kandungan sianida tergolong tinggi.
Daun singkong perlu melalui proses pelayuan agar kandungan sianidanya menurun sebelum diberikan ke ternak.
"Peternak itu senang kalau masih segar, tidak ada proses pelayuan agar sianidanya berkurang, Kondisi segar kandungan sianidanya tinggi menyebabkan ternak keracunan," kata dia.
Wibawanti mengimbau agar peternak mengolah terlebih dahulu daun singkong sebelum diberikan kepada hewan ternak. Sebab, seluruh jenis daun singkong, tidak hanya singkong jenis karet ada kandungan sianidanya.
Sebelumnya,Dinas Peternakan Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta melakukan pemeriksaan sampel terhadap puluhan ternak yang mati mendadak di Padukuhan Sawur, Kalurahan Sawahan, Kapanewon Ponjong. Diduga kematian ternak karena keracunan.
Wibawanti mengatakan, pihaknya sudah menerima laporan terkait kematian ternak kambing milik warga Padukuhan Sawur.
Baca juga: 51 Orang di Sukoharjo Keracunan, Diduga karena Makan Ayam Bakar di Nasi Kotak Syukuran
Dia menyebut total ada 26 ekor yang mati. Adapun rinciannya 15 mati lalu dikubur, dan 11 bergejala lalu disembelih. Kematian sejak beberapa hari terakhir.
"Awalnya 11 mati. Lalu 11 bergejala disembelih, total kan 22 itu. Saat petugas (DPKH) pulang ada seekor yang kembali mati, lalu tadi pagi ada laporan 3 yang mati. Total ada 26 ekor yang mati," kata Wibawanti saat dihubungi melalui telepon Rabu (21/2/2024).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.