YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Tim Gegana Satbrimob Polda DIY melakukan sterilisasi di rumah yang menjadi lokasi ledakan petasan di Padukuhan Gedongsari, Kalurahan Wijirejo, Kapanewon Pandak, Bantul, DI Yogyakarta, Minggu (10/3/2024) petang.
"TKP dinyatakan steril (dari) bahan peledak lainnya," kata Komandan Detasemen Gegana Satbrimob Polda DIY Kompol Suripto, dalam keterangannya di Bantul, Senin (11/3/2024).
Baca juga: Ledakan Keras di Bantul Akibatkan 4 Orang Terluka, Polisi Temukan Bahan Mercon
Sementara, Wakil Bupati Bantul, Joko Purnomo mengatakan, pihaknya merasa prihatin karena ada warga yang terluka karena ledakan tersebut.
Baca juga: Mercon yang Meledak dan Melukai 4 Orang di Bantul Dibubuhi Batu Kerikil
Pemkab Bantul sudah berkali-kali menyampaikan dan mengimbau kepada seluruh masyarakat Bantul jangan membuat, membunyikan, bahkan menjual petasan.
Apalagi, sudah ada aturan UU Darurat No 12 Tahun 1951 sebagai payung hukum.
"Apa pun alasannya, petasan sangat mengganggu kenyamanan masyarakat, terutama di saat menjalankan ibadah puasa, buka puasa, shalat tarawih, bahkan usai subuh tentunya sangat mengganggu," kata Joko.
Sebelumnya diberitakan, ledakan yang disebabkan oleh petasan terjadi di sebuah rumah di Padukuhan Gedongsari RT 07, Kalurahan Wijirejo, Pandak, Bantul, DI Yogyakarta, pada Minggu (10/3/2024) petang. Akibatnya, empat orang terluka.
Kasi Humas Polres Bantul AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana menyampaikan, kejadian ini bermula saat seorang warga mendengar ledakan keras dari rumah milik S (35) alias Kepung di Padukuhan Gedongsari sekitar pukul 17.40 WIB.
Warga melihat empat orang korban tergeletak, yakni S pemilik rumah bersama tiga orang lainnya, FA(15) , SI (36), dan AW (12) warga Gedongsari.
Keempat korban telah dilarikan ke rumah sakit dan kini mendapat perawatan.
"Empat orang korban yang sebagian tergeletak di lantai, dan menurut keterangan dari saksi diduga penyebab ledakan karena ledakan dari obat mercon," kata Jeffry saat dihubungi wartawan melalui telepon, Minggu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.