YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) didemo massa yang mengatasnamakan warga Jogja pro demokrasi menjaga konstitusi.
Pantauan Kompas.com massa membawa kursi, meja, dan papan tulis. Pendemo juga memakai seragam SD berwarna merah putih. Mereka duduk di kursi dan belajar berhitung.
Baca juga: Ratusan Warga Bangkalan Demo di Kantor Bawaslu Tuntut PSU
Dalam aksi ini massa membawa spanduk bertuliskan "SD Negeri Koplak" tertulis pula "Program Kejar Paket Kekuasaan" dengan poin-poin seperti:
1. Belajar Cara Cepat Mengubah Konstitusi
2. Belajar Kiat Mudah Meraup Suara Pemilu
3. Belajar Cuek Meski Melanggar Kode Etik
4. Belajar Memperalat Aparat Untuk Kepentingan Dinasti Politik Keluarga dan Kelompok
5. Belajar Melanggengkan Kekuasaan
Agus Becak, perwakilan Warga Jogja Pro Demokrasi mengatakan, pihaknya datang ke kantor KPU untuk menyampaikan aspirasi dan keprihatinan penyelenggaraan Pemilu 2024.
Pihaknya menilai penyelenggaraan Pemilu kali ini penuh kecurangan yang nyata.
"Ini bukan masalah paslon 1, 2, atau 3 tetapi ini adalah bagaimana menjaga demokrasi Indonesia, bagaimana menjaga konstitusi," ujarnya saat ditemui di kantor KPU DIY, Selasa (20/2/2024).
Ia menambahkan kedatangan dari warga Jogja pro demokrasi ini sekaligus menampilkan kesenian berupa simulasi mengajar matematika di bangku sekolah dasar.
"Ini sebagai bentuk performance art kami bahwa kami perlu mengajari KPU seluruh indonesia belajar kembali matematika sd. kecurangan sangat nyata seperti yang sudah terlihat di beberapa daerah kecurangannya masif," beber dia.
Agus menegaskan warga Jogja pro demokrasi ini bukan bagian dari tim pemenangan pasangan calon presiden nomor urut 1, 2, atau 3. Namun, jika terdapat simpatisan capres nomor urut tertentu dirinya mengaku tidak bisa memfilternya.
"Kalaupun simpatisan 03 kami tidak bisa memfilter tetapi kami mengajak lapisan masyarakat Jogja yang cinta demokrasi. Kalau mau 01,02,03 kami tidak peduli," katanya.
Kedatanganya kali ini menyampaikan beberapa tuntutan. Salah satunya adalah menuntut pemilu yang jujur dan adil sesuai dengan konstitusi.
"Kami menuntut pemilu jurdil sesuai dengan konstitusi kita. Kalau terbukti ada kecurangan mohon pemilu diulang kembali," katanya.
Sementara itu, Ketua KPU DIY Ahmad Shidqi mengatakan aksi yang digelar di halaman kantor KPU DIY ini sebagai bagian aspirasi masyarakat. Shidqi menambahkan hal ini sekaligus sebagai bentuk kepedulian masyarakat.
"Menjadi bagian dari aspirasi masyarakat mengawal pemilu. Proses demokrasi elektoral berjalan dengan baik. Kmai berterimakasih proses pemilu tidka hanya dikawal sampai 14 Februari tapi sampai proses penetapan rekapitulasi," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.