Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Respons Ganjar Tanggapi Kekalahan di "Kandang Banteng"

Kompas.com - 17/02/2024, 17:08 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Calon Presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo sebut proses Pemilu 2024 banyak diwarnai cerita lucu.

Hal ini disampaikan Ganjar setelah bertemu seniman-seniman Yogyakarta di rumah Butet Kartaredjasa di Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sabtu (17/2/2024).

"Masyarakat sipil semua sudah menampilkan cerita-cerita lucu yang ada di setiap titik, mudah-mudahan menyadarkan kita semuanya," kata Ganjar.

Baca juga: Ganjar dan Atiqoh Sambangi Rumah Butet, Diledek Capres Lemes

Saat disinggung apa saja cerita lucu tersebut, Ganjar mencontohkan beberapa peristiwa seperti adanya satu TPS dengan lebih dari 300 pemilih.

"Apakah ada TPS lebih dari 300? Itu kurang lucu," kata dia.

Lalu saat disinggung soal kelahannya di "kandang banteng", menurut Ganjar sampai saat ini dia belum melihat adanya tanda-tanda kekalahan.

Pasalnya, kata Ganjar, sampai saat ini dia belum ada rekap suara yang diterima.

'Saya belum melihat kekalahannya, yang ada adalah rekapnya yang belum ada," kata Ganjar.

"Karena ada yang menarik gitu ya, hari ini umpama hampir sebagian besar di luar negeri saya menang," imbuh dia.

Ia mengimbau kepada pendukungnya agar tetap tenang dan tidak marah, serta mengikuti proses Pemilu hingga akhir.

Baca juga: Temui Butet Kartaredjasa, Ganjar dan Atiqoh Dihibur Seniman Yogyakarta

"Mari kita lihat maka kita hati-hati tidak perlu marah, silakan ikuti proses kawan-kawan para pendukung Ganjar-Mahfud kumpulkan seluruh data publik," kata Ganjar.

Ganjar menegaskan saat ini penghitungan belum rampung dilakukan oleh KPU, sehingga dibutuhkan waktu untuk memastikan apakah dirinya menang atau kalah dalam Pemilu 2024.

"Oh ini bukan cerita ikhlas atau tidak, satu penghitungan belum selesai."

"Belum adakan, aturan kita kan menunggu pengumuman KPU kira-kira 35 hari setelah penghitungan, berarti itung-itungannya kira-kira 35 hari, kita tunggu saja."

"Saya kira semua masih akan berjalan," kata dia.

Baca juga: Mahfud MD Bantah Disebut Tak Kompak dengan Ganjar Pranowo

Sebelumnya, Pengamat Politik Universitas Diponegoro Wahid Abdulrahman menilai strategi "bilas bersih" PDI Perjuangan Jawa Tengah tak berjalan maksimal.

Bilas bersih merupakan strategi yang dilakukan PDI Perjuangan untuk menjaga suara setelah beberapa kali Presiden Joko Widodo datang ke sejumlah daerah di Jateng.

"Kita ingat strategi bilas, itu strategi PDIP ketika Pak Jokowi turun. PDIP turun di situ ternyata tak berhasil," kata Wahid, Jumat (16/2/2024).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Nama Daftar Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui PDI-P, Siapa Saja?

5 Nama Daftar Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui PDI-P, Siapa Saja?

Yogyakarta
Pelaku Penembak Anak SD di Sleman dengan Senapan Angin Ditangkap, Alasannya Emosi

Pelaku Penembak Anak SD di Sleman dengan Senapan Angin Ditangkap, Alasannya Emosi

Yogyakarta
Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Yogyakarta
Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Yogyakarta
Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Yogyakarta
ASN Tersangka Kasus Pelecehan Seksual di Gunungkidul Diberhentikan Sementara

ASN Tersangka Kasus Pelecehan Seksual di Gunungkidul Diberhentikan Sementara

Yogyakarta
Kementerian Baru Dikhawatirkan untuk Bagi-bagi Jabatan, Ini Kata Mahfud MD

Kementerian Baru Dikhawatirkan untuk Bagi-bagi Jabatan, Ini Kata Mahfud MD

Yogyakarta
Prabowo Menang, Warga Sleman Yogyakarta Jalan Kaki ke Monas untuk Sujud Syukur

Prabowo Menang, Warga Sleman Yogyakarta Jalan Kaki ke Monas untuk Sujud Syukur

Yogyakarta
Bocah di Sleman Tertembak Senapan Angin, Polisi Kejar Pelaku

Bocah di Sleman Tertembak Senapan Angin, Polisi Kejar Pelaku

Yogyakarta
Mahasiswa PTS di Sleman Tewas Usai Latihan Bela Diri, Polisi Sebut Kena Tendangan Sabit

Mahasiswa PTS di Sleman Tewas Usai Latihan Bela Diri, Polisi Sebut Kena Tendangan Sabit

Yogyakarta
Detik-detik Damkar Klaten Evakuasi Anak Sapi Seberat 100 Kg dari Sumur 7 Meter

Detik-detik Damkar Klaten Evakuasi Anak Sapi Seberat 100 Kg dari Sumur 7 Meter

Yogyakarta
Jelang Idul Adha 2024, Peternak Sapi di Sragen Rugi Rp 50 Juta akibat PMK

Jelang Idul Adha 2024, Peternak Sapi di Sragen Rugi Rp 50 Juta akibat PMK

Yogyakarta
Pemda DIY Usulkan 2.944 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Formasi Apa Saja?

Pemda DIY Usulkan 2.944 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Formasi Apa Saja?

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com