Gibran Ingin Ngopi Bersama Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

KOMPAS.com - Calon wakil presiden (Cawapres) nomor urut 02, Gibran Rakabuming Raka, mengaku ingin menemui pasangan Capres-Cawapres nomor urut 01 dan 03, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Hal itu Gibran sampaikan usai dia dan pasangannya di Pilpres 2024, Prabowo Subianto, sementara dinyatakan menang dalam proses hitung cepat atau Quick Count.

Akan tetapi, Gibran mengatakan, dia masih menunggu kesempatan untuk bisa bertemu dengan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud.

"Ya nanti kalau beliau-beliau sudah memberikan kesempatan untuk saya sowan," kata Gibran, di Balai Kota Solo, Jumat (16/2/2024), dikutip dari TribunSolo.com.

Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu pun memastikan bahwa dia membuka komunikasi dengan siapa saja, termasuk dengan kedua Paslon yang menjadi lawannya pada Pilpres 2024.

Baca juga: RSUD Karawang Buka Pelayanan untuk Caleg Depresi

"Saya sudah buka komunikasi ke siapa pun. Saya kan tidak pernah menutup komunikasi," ujar Gibran.

Meski begitu, Gibran mengakui bahwa dia belum berkomunikasi dengan dua Paslon lain sejak hasil hitung cepat Pilpres diketahui.

"Ya untuk komunikasi memang belum, tapi saya sangat berharap dalam waktu dekat bisa ngobrol-ngobrol santai saja, sarapan pagi atau ngopi-ngopi," tandasnya.

PDI-P siap bertemu Prabowo-Gibran

Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud, Aryo Seno Bagaskoro menyampaikan, pihaknya siap bertemu dengan Prabowo-Gibran.

“Tentu ini satu hal yang baik, karena dari dulu juga PDI Perjuangan adalah partai yang terbuka, kami ini partai terbuka, tapi terbuka dengan apa, terbuka dengan syarat,” ucap Aryo.

Baca juga: Petugas KPPS Digigit Ular Saat Antar Segel Kotak Suara

Dia pun membeberkan sejumlah syarat agar PDI-P bertemu dengan Prabowo-Gibran.

"Setiap pihak yang kemudian bertemu adalah pihak-pihak yang memang memikirkan kepentingan bangsa dan negara, tidak memikirkan kepentingan diri sendiri dan keluarga, tidak mementingkan ambisi diri sendiri atau keluarga," papar Aryo.

"Mementingkan kepentingan rakyat, tidak hanya mementingkan kepentingan sepertiga kekuatan ekonomi Indonesia," sambungnya.

Menurutnya, keinginan pihak Prabowo-Gibran bertemu dengan PDI-P karena partai berlogo banteng itu mendapat jumlah suara tertinggi pada Pemilu 2024 berdasarkan hasil Quick Count.

“Kemarin dalam Pemilu, tidak hanya Pilpres yang terjadi tapi ada Pileg, dan di dalam Pileg kemarin kami (PDI-P) masih melihat bahwa PDI Perjuangan berdasarkan hasil quick count masih menjadi pemuncak "klasemen",” tutur Aryo.

Baca juga: Linmas Meninggal Saat Bertugas di TPS Sleman Dapat Santunan Rp 36 Juta

“Kami berhasil mencapai hattrick dalam Pileg dan masih menjadi kekuatan yang sangat dominan di legislatif, maka tidak mengherankan kalau harus dilakukan pertemuan-pertemuan dalam konteks merajut kebangsaan," lanjutnya.

Dia menegaskan, PDI-P siap mendukung pemerintahan demi kesejahteraan rakyat dan akan mengkritik kebijakan pemerintah yang tak berpihak kepada rakyat.

“Tugas di luar pemerintahan itu tidak kalah cinta negara, tidak kalah patriotik dengan di dalam pemerintahan,” pungkasnya.