Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tol Solo-Yogyakarta Diperkirakan Bikin Wisatawan Betah Berlibur di DIY

Kompas.com - 20/01/2024, 09:40 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Farid Assifa

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan jalan tol Solo-Yogyakarta diperkirakan dapat mempengaruhi lama tinggal wisatawan lantaran semakin mudahnya akses dari daerah asal menuju destinasi wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Plh Kepala Dinas Pariwisata Anita Verawati mengatakan, kondisi ini membuat pihaknya harus menentukan strategi yang tepat untuk dapat menahan lama tinggal wisatawan, satu di antaranya dengan menggelar berbagai acara pada 2024.

"Di 2024 sebenarnya kita berharap semua target kita akan tercapai karena Jogja itu kan apalagi dengan adanya jalan tol ya, itu memang kita harus siap-siap dengan strategi ketika mereka hanya sebentar di Jogja," ujarnya saat dihubungi, Jumat (19/1/2024).

Baca juga: Rumahnya Dieksekusi untuk Tol Solo-Yogyakarta, Didik Tiap Malam Tidur di Tenda di Reruntuhan Rumahnya

Lanjut dia, strategi yang akan disiapkan untuk menahan wisatawan agar lebih lama tinggal di Yogyakarta adalah menggelar kegiatan wisata pada malam hari.

"Kita coba buat event-event pada malam hari. Jadi paling nggak bisa menahan mereka sampai malam dan mereka harus menginap," beber dia.

Ditambah lagi, Pemerintah DIY saat ini sedang menggalakkan quality tourism, sehingga para pelancong tidak hanya datang berwisata dan berbelanja lalu pulang, tetapi harus merasakan pengalaman-pengalaman baru saat berkunjung ke Yogyakarta.

"Kalau dulu mereka hanya datang ke toko batik beli, paling nggak mereka di toko batik itu ada workshop dan mereka bisa coba bikin batik dan sebagainya. Paling nggak nahan beberapa jam di sana dan ke destinasi lain mereka akan lebih lama," jelas Anita.

Lanjut Anita, saat pandemi, Dinas Pariwisata DIY sudah menggalakkan program untuk memberikan pengalaman baru bagi wisatawan, yakni dengan cara di setiap destinasi wisata terdapat story telling.

"Makanya desa wisata itu kan kemarin memang favorit ya, paling ga yang kita konsentrasikan. Karena di sana kan mereka memang harus live in. Jadi, ya paling nggak mereka nggak cuma satu hari bisa dia sampai empat hari," ungkapnya.

Tahun ini, menurut Anita, Dinas Pariwisata DIY sudah mulai fokus pada lama tinggal dan jumlah belanja wisatawan dan mulai meninggalkan mass tourism.

"Kalau cuma hanya mengandalkan jumlah wisatawan ya nanti berbondong-bondong masuknya. Tapi, ya akhirnya mereka hanya meninggalkan sampah kalau bawa makanan rumah," bebernya.

Baca juga: Tolak Ganti Rugi Tol Solo-Yogyakarta Rp 900 Juta, Didik Dirikan Tenda di Atas Reruntuhan Rumahnya

Pada tahun 2024, agenda wisata dalam waktu dekat adalah Imlek. Namun ia khawatir kegiatan yang akan digelar terganjal izin mengingat saat ini berbarengan dengan pemilu. 

"Semoga bisa dilaksanakan, cuma kalau ngga kita akan coba dengan event lain tapi masih terkait Imlek, karena bagaimana pun Jogja itu kan juga multikuktur, cuma kami takut izin dan ini baru kami siapkan," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polemik UKT di UGM dan Pentingnya Mengawal Kebijakan...

Polemik UKT di UGM dan Pentingnya Mengawal Kebijakan...

Yogyakarta
TPA Regional Piyungan Ditutup, Bantul Klaim Siap Mengelola Sampah

TPA Regional Piyungan Ditutup, Bantul Klaim Siap Mengelola Sampah

Yogyakarta
KPU Bantul Tetapkan 45 Nama Caleg Terpilih, Berikut Daftar Namanya

KPU Bantul Tetapkan 45 Nama Caleg Terpilih, Berikut Daftar Namanya

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Terapkan Strategi Bermain Dakon untuk Antisipasi Penumpukan Sampah

Pemkot Yogyakarta Terapkan Strategi Bermain Dakon untuk Antisipasi Penumpukan Sampah

Yogyakarta
Mahasiswa yang Meninggal Usai Latihan Bela Diri Alami Luka di Usus, Diduga Akibat Tendangan

Mahasiswa yang Meninggal Usai Latihan Bela Diri Alami Luka di Usus, Diduga Akibat Tendangan

Yogyakarta
Rumah di Klaten Terbakar Saat Pemiliknya Shalat Jumat, Diduga Akibat Korsleting 'Charger' HP

Rumah di Klaten Terbakar Saat Pemiliknya Shalat Jumat, Diduga Akibat Korsleting "Charger" HP

Yogyakarta
Penjelasan BPS soal Nangka Muda Jadi Penyumbang Inflasi di Kota Yogyakarta

Penjelasan BPS soal Nangka Muda Jadi Penyumbang Inflasi di Kota Yogyakarta

Yogyakarta
UGM Telusuri Laporan Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah

UGM Telusuri Laporan Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah

Yogyakarta
Ditinggal Nonton Indonesia Vs Irak, Kandang Ternak di Gunung Kidul Hangus Terbakar

Ditinggal Nonton Indonesia Vs Irak, Kandang Ternak di Gunung Kidul Hangus Terbakar

Yogyakarta
Ini 45 Caleg Terpilih di Gunungkidul, Wajib Serahkan LHKPN Sebelum Dilantik

Ini 45 Caleg Terpilih di Gunungkidul, Wajib Serahkan LHKPN Sebelum Dilantik

Yogyakarta
YIA Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Asita Minta Penerbangan Luar Negeri Ditambah

YIA Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Asita Minta Penerbangan Luar Negeri Ditambah

Yogyakarta
Pengukuran Lahan Terdampak Pembangunan Tol Yogyakarta-YIA Mulai Dilakukan

Pengukuran Lahan Terdampak Pembangunan Tol Yogyakarta-YIA Mulai Dilakukan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Dikabarkan Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot di Partai Golkar, Singgih: Siapa yang Bilang?

Dikabarkan Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot di Partai Golkar, Singgih: Siapa yang Bilang?

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com