Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaesang Ungkap Gajinya Lebih Besar Daripada Jokowi dan Gibran

Kompas.com - 13/01/2024, 21:16 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

KOMPAS.com - Putusan putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep, masih menjadi pertanyaan bagi sebagian masyarakat.

Pertanyaan itu kembali muncul saat Kaesang bertemu dengan sejumlah influencer di salah satu rumah makan di Semarang, Jawa Tengah (Jateng), pada Sabtu (13/1/2024).

Saat itu, salah satu warga bernama Feni menanyakan alasan Kaesang yang awalnya tak tertarik berpolitik, kini memutuskan menjadi Ketua Umum (Ketum) PSI.

"Dulu pernah menulis pernyataan bahwa Mas Kaesang itu tidak terlalu tertarik sama politik. Nah, kenapa sekarang malah mau jadi Ketum PSI?" tanya Feni kepada Kaesang.

"Dulu pernah dengar mau jadi apa itu yang di Depok itu? Wali Kota Depok. Kenapa tidak tertarik menggantikan Mas Gibran saja sebagai Wali Kota di Solo?" sambungnya.

Baca juga: Mencuat Wacana Koalisi Pendukung Anies dan Ganjar, Puan: Namanya Politik, Kita Lihat Nanti

Menjawab pertanyaan itu, Kaesang mengatakan, definisi politikus yang dimaksudnya adalah pejabat publik seperti ayahnya yang kini masih menjabat sebagai presiden atau kakak sulungnya, Gibran Rakabuming Raka yang menjabat Wali Kota Solo.

"Dulu tuh saya ngomong tidak mau jadi politisi, yang ada di kepala saya waktu itu adalah politisi yang jadi pejabat publik," ujar Kaesang.

"Menjadi pejabat publik, ada menjadi Wali Kota Solo, menjadi Gubernur DKI, menjadi presiden, karena seperti yang saya omongkan, gaji mereka kecil," lanjutnya.

Dia menegaskan, saat ini tugasnya bukan sebagai pejabat publik melainkan pejabat partai.

"Alhamdulillah, walaupun saya jadi ketum partai, gaji saya tetap lebih tinggi daripada kakak dan bapak saya, karena memang saya masih dibolehkan memegang perusahaan. Saya bilang tadi, bukan pejabat publik, beda," ucap Kaesang.

Baca juga: Ganjar Sebut Purnawirawan TNI-Polri Diintimidasi Saat Akan Datangi Deklarasi di Surabaya

Kaesang menyampaikan, dia ingin membawa gagasannya dalam pemberdayaan sumber daya manusia (SDM), yakni "Enigma", pelatihan yang fokus memfasilitasi program coding dan programming dalam rangka mempersiapkan tenaga kerja muda lulusan SMK, SMA, atau sederajat untuk mendapatkan pekerjaan.

"Saya tuh kalau misalnya jadi pengusaha, Enigma ini kurikulum, kalau saya hanya jadi pengusaha, saya tidak bisa membawa ini ke pemerintahan," tutur Kaesang.

"Tapi ketika saya jadi politisi, saya bisa membawa kurikulum ini, tolong dipakai kalau memang kurikulum ini bisa berguna bagi anak bangsa seperti yang saya katakan tadi. Saya tidak minta apresiasi apa pun, saya cuma senang saja ketika kurikulum yang saya bangun ternyata berguna bagi masyarakat Indonesia," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul "Gaji Mereka Kecil" Kata Kaesang Soal Alasan Enggan Jadi Pejabat Tapi Tetap Mau Jabat Ketum PSI"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diare Massal di Gunungkidul, Diduga karena Bakteri E Coli

Diare Massal di Gunungkidul, Diduga karena Bakteri E Coli

Yogyakarta
Maju Pilkada, Mantan Bupati Kulon Progo Ambil Formulir Penjaringan Bacabup di PDI-P

Maju Pilkada, Mantan Bupati Kulon Progo Ambil Formulir Penjaringan Bacabup di PDI-P

Yogyakarta
PAN Gunungkidul Usung Mahmud Ardi sebagai Bakal Calon Wakil Bupati

PAN Gunungkidul Usung Mahmud Ardi sebagai Bakal Calon Wakil Bupati

Yogyakarta
Gibran Janji Kawal Program di Solo Meski Tidak Menjabat Sebagai Wali Kota

Gibran Janji Kawal Program di Solo Meski Tidak Menjabat Sebagai Wali Kota

Yogyakarta
Awal Kemarau, Warga di Gunungkidul Mulai Beli Air Bersih Seharga Rp 170.000

Awal Kemarau, Warga di Gunungkidul Mulai Beli Air Bersih Seharga Rp 170.000

Yogyakarta
Persoalan Sampah di Yogyakarta Ditargetkan Kelar pada Juni 2024, Ini Solusinya...

Persoalan Sampah di Yogyakarta Ditargetkan Kelar pada Juni 2024, Ini Solusinya...

Yogyakarta
PPDB SMP Kota Yogyakarta 2024 Banyak Perubahan, Apa Saja?

PPDB SMP Kota Yogyakarta 2024 Banyak Perubahan, Apa Saja?

Yogyakarta
PPDB DIY, Standar Nilai Jalur Prestasi Diturunkan

PPDB DIY, Standar Nilai Jalur Prestasi Diturunkan

Yogyakarta
Golkar-PKB Koalisi di Pilkada Gunungkidul 2024, Sudah Ada Calon?

Golkar-PKB Koalisi di Pilkada Gunungkidul 2024, Sudah Ada Calon?

Yogyakarta
'Study Tour' Dilarang, GIPI DIY Khawatir Wisatawan Turun jika Pemerintah Tak Tegas

"Study Tour" Dilarang, GIPI DIY Khawatir Wisatawan Turun jika Pemerintah Tak Tegas

Yogyakarta
Jelang Idul Adha, Begini Cara Memilih Sapi Kurban Menurut Pakar UGM

Jelang Idul Adha, Begini Cara Memilih Sapi Kurban Menurut Pakar UGM

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Yogyakarta
Duka Keluarga Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong: Lebaran Kemarin Tak Sempat Pulang...

Duka Keluarga Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong: Lebaran Kemarin Tak Sempat Pulang...

Yogyakarta
Sejumlah Daerah Larang 'Study Tour', Pemda DIY Yakin Tak Pengaruhi Kunjungan Wisata

Sejumlah Daerah Larang "Study Tour", Pemda DIY Yakin Tak Pengaruhi Kunjungan Wisata

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com