Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggapan Wapres Ma'ruf Amin soal Bansos Dituding untuk Dongkrak Elektabilitas Paslon

Kompas.com - 09/01/2024, 20:43 WIB
Wijaya Kusuma,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Di massa kampanye saat ini bantuan sosial (Bansos) kerap dituding digunakan untuk mendongrak elektabilitas salah satu pasaangan capres dan cawapres.

Terkait hal tersebut, Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyampaikan tanggapanya.

"Mengenai bansos, saya kira bansos tidak diuntungkan untuk satu kelompok, untuk seluruh, bantuan pemerintah kepada masyarakat. Itu saya kira programnya ya, dan itu disalurkan," ujar Ma'ruf Amin, usai kunjunganya di kantor Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Selasa (9/01/2024).

Baca juga: Usai Melihat Debat Capres, Ganjar Yakin Pemilih Mulai Berpikir Ulang

Ma'ruf Amin menuturkan, sampai saat ini belum melihat bansos disalahgunakan. Namun, seandainya bansos disalahgunakan, hal itu bisa dilaporkan.

"Saya tidak melihat bahwa ada semacam 'ini bansos tapi milik itu', saya kok belum, belum dengar itu ya. Andai kata itu terjadi juga tentu bisa saja dilaporkan," tegas dia.

Ma'ruf Amin mengungkapkan, bansos diberikan kepada masyarakat tanpa ada muatan-muatan untuk memilih salah satu paslon.

"Dari atas, ya bansos diberikan kepada semua golongan tanpa ada bahwa harus dia milih ini, milih itu, enggak ada," ujar dia.

Ia menyebut, bansos sudah ada sejak dulu dan sampai sekarang masih diberikan kepada masyarakat. Bansos ada bukan karena ada Pemilu.

"Kan bukan sekarang bansos itu, kan dari kemarin-kemarin, bukan karena ada pemilu ada bansos kan. Bansos sudah ada sejak dan terus diberikan sampai sekarang ya diberikan seperti biasanya," urai dia.

Baca juga: Soal Debat Capres, Ganjar: Yang Saya Persoalkan Kebijakannya, Bukan Pribadinya

Ma'ruf mencontohkan, pemberian bansos seperti yang dilakukanya saat kunjungan kerja di Kantor Kecamatan Prambanan.

Saat memberikan bansos kepada masyarakat, dirinya tidak ada arahan-arahan tertentu.

"Ya seperti saya tadi, seperti itu, enggak ada saya harus suruh begini suruh begini kan, ya mudah-mudahan juga yang lain ketika menyampaikan bansos seperti itu juga," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Perajin Besi di Gunungkidul Kebanjiran Orderan Jelang Idul Adha

Cerita Perajin Besi di Gunungkidul Kebanjiran Orderan Jelang Idul Adha

Yogyakarta
Soal Tawuran Pelajar di Yogyakarta, Ketum PP Muhammadiyah: Fanatisme Sekolah yang Tinggi

Soal Tawuran Pelajar di Yogyakarta, Ketum PP Muhammadiyah: Fanatisme Sekolah yang Tinggi

Yogyakarta
40 PNS di Kulon Progo Ajukan Cuti karena Mau Naik Haji, Separuhnya adalah Guru

40 PNS di Kulon Progo Ajukan Cuti karena Mau Naik Haji, Separuhnya adalah Guru

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Pagi hingga Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Pagi hingga Malam Cerah Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Curi Emas 100 Gram Senilai Rp 100 Juta, Pelaku Sebut 'Nemu' di Kolong Lemari

Curi Emas 100 Gram Senilai Rp 100 Juta, Pelaku Sebut "Nemu" di Kolong Lemari

Yogyakarta
Dipinjami Lahan di Piyungan Selama 3 Tahun, Pemkot Yogyakarta Belum Tentukan Kegunaannya

Dipinjami Lahan di Piyungan Selama 3 Tahun, Pemkot Yogyakarta Belum Tentukan Kegunaannya

Yogyakarta
Niat Hati Pelihara Tujuh Kambing untuk Dijual Saat Idul Adha, Pria Ini Malah Kemalingan

Niat Hati Pelihara Tujuh Kambing untuk Dijual Saat Idul Adha, Pria Ini Malah Kemalingan

Yogyakarta
Nenek di Sleman Tewas Disengat Tawon Vespa, Awalnya Taruh Galah di Pohon Mangga

Nenek di Sleman Tewas Disengat Tawon Vespa, Awalnya Taruh Galah di Pohon Mangga

Yogyakarta
Wacana Pembongkaran Separator Ringroad DIY, Pakar UGM: Justru akan Rawan Kecelakaan

Wacana Pembongkaran Separator Ringroad DIY, Pakar UGM: Justru akan Rawan Kecelakaan

Yogyakarta
Buron 3 Pekan, Pencuri Motor yang Beraksi Pakai Daster di Semarang Tertangkap

Buron 3 Pekan, Pencuri Motor yang Beraksi Pakai Daster di Semarang Tertangkap

Yogyakarta
Pelaku Perdagangan Orang via Bandara YIA Ditangkap, Janjikan 5 Orang Kerja di Serbia

Pelaku Perdagangan Orang via Bandara YIA Ditangkap, Janjikan 5 Orang Kerja di Serbia

Yogyakarta
Satu Calon Jemaah Haji Asal Gunungkidul Terdeteksi Menderita TBC

Satu Calon Jemaah Haji Asal Gunungkidul Terdeteksi Menderita TBC

Yogyakarta
Koordinasi dengan Kepsek, Disdikpora DIY Sebut Pemicu Kericuhan Pelajar di Umbulharjo Belum Diketahui

Koordinasi dengan Kepsek, Disdikpora DIY Sebut Pemicu Kericuhan Pelajar di Umbulharjo Belum Diketahui

Yogyakarta
Demi Pembangunan Jembatan, Warga Gunungkidul Rela Serahkan Tanahnya Tanpa Ganti Untung

Demi Pembangunan Jembatan, Warga Gunungkidul Rela Serahkan Tanahnya Tanpa Ganti Untung

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com