Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dishub DIY Siapkan 10 Bus Transjogja untuk Angkut Tamu Dhaup Ageng Pakualaman

Kompas.com - 08/01/2024, 15:26 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Perhubungan (dishub) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyiapkan 10 armada bus TransJogja sebagai sarana transportasi tamu dhaup ageng atau royal wedding di Pakaualaman Yogyakarta.

Plh Kepala Dishub DIY, Sumariyoto mengatakan, 10 armada bus tersebut nantinya dipakai untuk mengantar tamu undangan dhaup ageng menuju lokasi Kadipaten Pakualaman.

Baca juga: Kadipaten Pakualaman Siapkan Kendaraan Listrik untuk Dhaup Ageng

"Kami hanya ditugasi untuk menyiapkan shuttle. Shuttle 10 bus untuk dhaup ageng, bus medium dengan kapasitas penumpang 40 orang," jelas dia saat dihubungi awak media, Senin, (8/1/2024).

Untuk diketahui, para tamu undangan tidak memarkir kendaraannya di Pura Pakualaman tetapi telah disediakan sejumlah kantong parkir, salah satunya di Stadion Mandala Krida.

10 bus TransJogja ini akan ditempatkan di stadion mandala Krida untuk mengantar tamu ke Kadipaten Pakualaman. Dalam satu bus akan mengangkut sekitar 20 orang.

"Ya masa mau njagong manten (kondangan) keringetan, paling diisi 20 langsung berangkat," kata dia.

Pria yang akrab disapa Oyot itu menambahkan, meski ada 10 armada bus yang digunakan untuk mengangkut tamu Dhaup Ageng tetapi TransJogja tetap beroperasi seperti biasa.

"Tetap beroperasional seperti biasa," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, Kadipaten Pakualaman Ngayogyakarta siapkan kendaraan listrik untuk lancarkan kegiatan Dhaup Ageng.

Ketua Bidang III Panitia Dhaup Ageng PA 2024, K.M.T. Tirtonagoro menjelaskan Kadipaten Pakualaman Ngayogyakarta akan menggelar pernikahan agung atau lebih sering disebut Dhaup Ageng.

Baca juga: Majang Tarub dan Pasereyan Digelar Pakualaman dalam Rangkaian Dhaup Ageng

Prosesi rangkaian acara pernikahan ini dilaksanakan putra bungsu dari K.G.P.A.A. Paku Alam X dan G.K.B.R.A.A. Paku Alam yakni B.P.H. Kusumo Kuntonugroho, S.P., M.Eng., dengan putri dari dr. Tri Prabowo dan (alm) dr. Wijayatun Handrimastuti, yakni dr. Laily Annisa Kusumastuti.

Berbagai persiapan telah dilakukan, salah satunya persiapan fasilitas transportasi pendukung.

"Fasilitas transportasi yang disiapkan oleh panitia Dhaup Ageng diantaranya adalah mobil listrik dan transpostasi keliling untuk memfasilitasi mengantar tamu undangan dari beberapa titik kantong parkir yang ada di sekitar Puro Pakualaman menuju ke lokasi Kagungan Dalem (KD) Bangsal Sewatama Puro Pakualaman," jelasnya dalam keterangan tertulis Minggu (7/1/2024) malam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Yogyakarta
Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Yogyakarta
Bupati Sleman Kustini Mendaftar Maju Pilkada lewat PDI-P

Bupati Sleman Kustini Mendaftar Maju Pilkada lewat PDI-P

Yogyakarta
Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Yogyakarta
Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Yogyakarta
Sayangkan Larangan 'Study Tour' di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Sayangkan Larangan "Study Tour" di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Yogyakarta
Beberapa Daerah Larang 'Study Tour', PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Beberapa Daerah Larang "Study Tour", PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Yogyakarta
Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Yogyakarta
Sumbu Filosofi Yogyakarta Miliki Potensi Bencana, Apa Saja?

Sumbu Filosofi Yogyakarta Miliki Potensi Bencana, Apa Saja?

Yogyakarta
 Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Yogyakarta
Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Yogyakarta
Dipecat dan Tak Diberi Uang Layak, Pria di Kulon Progo Curi Rp 35 Juta Uang Kantor

Dipecat dan Tak Diberi Uang Layak, Pria di Kulon Progo Curi Rp 35 Juta Uang Kantor

Yogyakarta
Sleman Masih Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Idul Adha

Sleman Masih Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Idul Adha

Yogyakarta
Keluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Gunungkidul, Adrian: Makan Mi dan Daging

Keluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Gunungkidul, Adrian: Makan Mi dan Daging

Yogyakarta
Optimalisasi Pembenahan Museum dan Cagar Budaya Melalui Indonesia Heritage Agency

Optimalisasi Pembenahan Museum dan Cagar Budaya Melalui Indonesia Heritage Agency

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com