YOGYAKARTA, KOMPAS.com - G menempuh perjalanan yang tak mudah untuk menjadi wisudawan terbaik di Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,91.
Bagaimana tidak, mahasiswi tersebut meraih prestasi itu sembari berjuang menjalani pengobatan, setelah didiagnosis mengalami gangguan bipolar sejak awal 2020.
Baca juga: UGM Bersama TNI AD Kembangkan Alat untuk Pertahanan
"Saya mendapatkan diagnosis gangguan bipolar dan harus mengikuti serangkaian terapi pengobatan dengan psikiater dan psikolog," ujar G dalam keterangan tertulis, Rabu (20/12/2023).
Di waktu-waktu tertentu, G merasa kesulitan membagi waktu untuk kuliah. G pun beberapa kali harus mengikuti kelas daring dari rumah sakit karena sedang menunggu antrean obat.
G bahkan pernah mengerjakan tugas kuliah saat menunggu antrean periksa dokter.
Demi cita-citanya, G tetap mengikuti sesi diskusi, kerja kelompok, pengerjaan tugas, dan persiapan lomba.
Saat kondisi kesehatannya sedang tidak baik, G membiasakan diri bercerita dengan teman-teman terdekat dan dosen.
G juga berusaha memberikan solusi dan berani untuk menerima konsekuensi karena ketidakhadirannya.
Baca juga: Sinopsis Kukira Kau Rumah, Kisah Gadis Bipolar yang Jatuh Cinta
Dukungan dari orang-orang di sekelilingnya semakin memantapkan langkah G untuk terus bersemangat melanjutkan studi sampai selesai.
"Bersyukur, orang-orang di sekeliling saya sangat suportif," tandasnya.
Para dosen dan pengajar di Fakultas Psikologi pun memberikan dukungan kepada G. Beberapa kali G mendapatkan fasilitas konseling dari fakultas.
Dia juga menerima saran dari dosen-dosen mengenai cara mengelola kegiatan akademik dengan kondisi mentalnya.
Perempuan yang bercita-cita terjun di dunia pendidikan inklusi ini, selama kuliah, juga aktif mengikuti berbagai kegiatan. G sempat ikut magang, maupun menjadi relawan, dan bahkan mengambil pekerjaan di beberapa tempat di luar perkuliahan.
"Di sekeliling saya, saya banyak menemui perempuan-perempuan kuat yang bisa tetap menjaga semangat belajarnya dengan segala tanggung jawab lain yang harus di hadapinya, seperti mengurus anak dan keluarga," tuturnya.
Direktur Pendidikan dan Pengajaran UGM Gandes Retno Rahayu mengatakan capaian prestasi akademik yang diraih oleh G membuktikan besarnya daya juang perempuan dalam meraih pendidikan.
"Saya mengapresiasi para wisudawan perempuan yang berhasil mencapai tangga pendidikan yang lebih tinggi yaitu jenjang pendidikan Sarjana dan Diploma IV ini. Saya yakin setiap wisudawan perempuan memiliki cerita perjuangannya masing-masing dalam meraih Pendidikan," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.