Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobil-mobil Antik Angkutan Wisata Diperiksa Jelang Natal dan Tahun Baru

Kompas.com - 13/12/2023, 18:22 WIB
Dani Julius Zebua,
Khairina

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com – Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Kulon Progo memeriksa kelaikan sejumlah mobil wisata di beberapa destinasi di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Satu persatu kendaraan diperiksa, mulai dari kelengkapan teknis hingga kelengkapan administrasi. Di antaranya sistem alat kemudi, penerangan, fasilitas tanggap darurat, perlengkapan kendaraan, badan kendaraan beserta komponen pendukung hingga kelengkapan pengemudi. 

Baca juga: Melihat Gaya Bupati Boyolali M Said Hidayat Tinjau Proyek Naik Motor Antik

Pemeriksaan  itu untuk memastikan kendaraan yang melayani wisatawan layak beroperasi pada musim Natal dan Tahun Baru. 

“Secara umum masih layak jalan, hanya ada beberapa yang perlu perbaikan, seperti wiper, Senin mat dan perlunya pergantian minyak rem,” kata Sri Wahyuniarto, Kepala Bidang Angkutan dan Perparkiran Dishub Kulon Progo, Rabu (13/12/2023).

Dishub Kulon Progo mendatangi beberapa kegiatan usaha layanan kendaraan wisata, seperti sejumlah jeep wisata di Kapanewon Kokap dan mobil antik Volkswagen 1970-an di Omah Cantrik pada Kapanewon Nanggulan. 

Mereka melanjutkannya dengan memeriksa bus pariwisata dan mobil VW wisata di Geblek Pari yang berada pada destinasi lain. 

Ramp check menjadi agenda rutin menjelang musim libur panjang. Pemanfaatan kendaraan meningkat seiring kunjungan wisata bertambah di musim libur. Pemerintah memastikan layanan mobil wisata aman bagi wisatawan.

Keamanan modal bagi keberlangsungan kegiatan wisata.

Ramp check ini bisa mendukung pariwisata. Penumpang akan aman dan memiliki kepercayaan pada tempat ini sehingga menginformasikan ke orang lain. Ini menjadi  promosi wisata yang baik,” kata Wahyu. 

Baca juga: Pria asal Madiun Gasak Barang Antik Senilai Rp 490 Juta Milik Mantan Bos

Kata Wahyu, tidak ditemukan kekurangan fatal yang berpotensi membahayakan penumpang. Hanya saja ada beberapa kekurangan pada kendaraan seperti wiper, lampu sein mati, hingga handel rem. Ada pula minyak rem yang habis atau kurang baik.

Dishub akan menerbitkan pemberitahuan untuk perbaikan segera bagi kendaraan.

Sampai saat ini belum ada yang masuk kategori fatal seperti rem blong sehingga mengharuskan operasional dihentikan. 

Ramp check ini terkait keselamatan sebagai yang utama. Kita sampaikan ke pengelola untuk disampaikan ke pemilik untuk ditindaklanjuti dengan perbaikan,” kata Wahyu.

Driver VW Safari, Omah Cantrik, Agil Nugraha mengungkapkan, pengecekan rutin dilakukan pagi dan sore. Pasalnya, mobil beroperasi sepanjang hari antara tujuh hingga delapan trip sehari.

Kelayakan berkendara memuat meningkatkan layanan pada wisatawan yang menggunakan. "Pelanggan ada yang sudah sampai tujuh kali ke sini. Senang rasanya," kata Agil.

Omah Cantrik salah satu obyek wisata yang mengandalkan mobil-mobil antik sebagai salah satu layanan pada wisatawan. Mobil di sana VW produksi rata-rata 1974 dan 1976. Karenanya, pengecekan kendaraan rutin dilakukan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Yogyakarta
Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Yogyakarta
Sayangkan Larangan 'Study Tour' di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Sayangkan Larangan "Study Tour" di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Yogyakarta
Beberapa Daerah Larang 'Study Tour', PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Beberapa Daerah Larang "Study Tour", PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Yogyakarta
Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Yogyakarta
Sumbu Filosofi Yogyakarta Miliki Potensi Bencana, Apa Saja?

Sumbu Filosofi Yogyakarta Miliki Potensi Bencana, Apa Saja?

Yogyakarta
 Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Yogyakarta
Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Yogyakarta
Dipecat dan Tak Diberi Uang Layak, Pria di Kulon Progo Curi Rp 35 Juta Uang Kantor

Dipecat dan Tak Diberi Uang Layak, Pria di Kulon Progo Curi Rp 35 Juta Uang Kantor

Yogyakarta
Sleman Masih Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Idul Adha

Sleman Masih Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Idul Adha

Yogyakarta
Keluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Gunungkidul, Adrian: Makan Mi dan Daging

Keluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Gunungkidul, Adrian: Makan Mi dan Daging

Yogyakarta
Optimalisasi Pembenahan Museum dan Cagar Budaya Melalui Indonesia Heritage Agency

Optimalisasi Pembenahan Museum dan Cagar Budaya Melalui Indonesia Heritage Agency

Yogyakarta
Diare Massal di Gunungkidul, 89 Warga Diduga Keracunan Makanan di Acara 1.000 Hari Orang Meninggal

Diare Massal di Gunungkidul, 89 Warga Diduga Keracunan Makanan di Acara 1.000 Hari Orang Meninggal

Yogyakarta
Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Siapkan Layanan Wisata Malam, Ini Jadwal dan Perinciannya...

Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Siapkan Layanan Wisata Malam, Ini Jadwal dan Perinciannya...

Yogyakarta
Pelajar di Sleman Dipukuli Saat Berangkat Sekolah, Polisi Sebut Pelaku Sudah Ditangkap

Pelajar di Sleman Dipukuli Saat Berangkat Sekolah, Polisi Sebut Pelaku Sudah Ditangkap

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com