YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebutkan ada ribuan pelaku yang ditangkap sejak berdirinya lembaga anti rasuah itu. Bahkan ada kasus korupsi yang diketahui oleh keluarganya.
Direktur Pembinaan Peran Serta Masyarakat, Kedeputian Bidang Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK, Brigjen Kumbul Kusdwijanto Sudjadi menyebut ada 1.648 pelaku korupsi yang telah ditangkap.
Baca juga: Wapres Sebut Indeks Reformasi Birokrasi Tinggi tapi Belum Mampu Entaskan Kemiskinan dan Korupsi
"Kalau berdasarkan data yang ada sejak berdirinya KPK hingga tahun 2023 ini kita melakukan penangkapan 1648 pelaku, kemudian 141 diantaranya perempuan," kata Kumbul di dalam Bimbingan Teknis Keluarga Berintegritas yang digelar KPK RI bersama Inspektorat Daerah Kabupaten Gunungkidul, Di Hotel Santika, Playen , Rabu (6/11/2023).
Dikatakannya pelaku korupsi ini melibatkan keluarga, termasuk anak-anaknya.
"Dari hasil analisa kita, tidak korupsi ini tidak hanya melibatkan para suaminya, tetapi melibatkan istri, anaknya. Termasuk melibatkan keluarga besarnya. Baik secara langsung maupun tidak langsung," kata dia.
Kumbul mengatakan, berdasarkan survei kepada masyarakat 78 persen korupsi dianggap sebagai hal yang biasa. Di DIY, KPK juga melakukan survei pasangan suami istri yang menanamkan integritas kepada anaknya hanya 4 persen.
"Kita juga melakukan survei di tahun 2023 terdapat 24,42 persen seorang istri diberikan sesuatu yang tidak pernah bertanya dari mana sumbernya. Padahal kita tahu berapa gaji ASN," kata Kumbul.
Dikatakannya, peran keluarga penting untuk pencegahan korupsi mulai dari dalam.
"Edukasi ini saya harapkan dapat memberikan efek, demi terwujudnya pengurangan tindak pidana korupsi di Indonesia," kata dia.
Bupati Gunungkidul, Sunaryanta mengatakan, perilaku korupsi bisa dicegah mulai dari keluarga.
"Kalau kita tidak korupsi kemajuan bangsa, kemajuan Gunungkidul akan lebih cepat," kata Sunaryanta.
Inspektur Daerah Gunungkidul, Saptoyo mengatakan Bimbingan Teknis Keluarga Berintegritas diikuti oleh 49 pasang suami istri. Sebanyak 30 orang dari eselon II , 17 panewu dan 2 Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Gunungkidul.
"Kegiatan ini kita gelar sekaligus dalam rangka memperingati Hari Anti Korupsi yang diperingati setiap Tanggal 9 Desember," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.