Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Amankan 3 Orang Tersangka Pemalsu Obat yang Isinya Daun Jati Kering

Kompas.com - 08/11/2023, 17:19 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Khairina

Tim Redaksi

 

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Polresta Yogyakarta menangkap 3 tersangka pemalsuan dan distribusi obat-obatan ilegal secara online di marketplace.

Ketiga tersangka berinisial MRA, BAD, dan LC.

Kasat Reskrim Polresta Yogyakarta AKP MP Probo Satrio menjelaskan, pada tanggal 6 November 2023, polisi mendapatkan laporan dari masyarakat adanya produksi, pengadaan, dan promosi farmasi atau obat yang tidak memenuhi standar keamanan.

Baca juga: Diduga Jual Obat Ilegal, Warga di Muaro Jambi Tangkap WNA China

Dari informasi yang didapat, Unit Opsnal Sat Reskrim Polresta Yogyakarta mendapatkan informasi bahwa ada pengiriman barang melalui ekspedisi pada tanggal 6 November 2023 pukul 17.58 WIB.

"Dari penyelidikan mengamankan Adam Maulana sebagai pengantar barang, yang membawa obat-obatan yangbsudah dikemas untuk dikirim ke ekspedisi," kata Probo, Rabu (8/11/2023).

Lalu, pada pukul 18.30 mendatangi kontrakan di daerah Potorono, Banguntapan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan diketahui lokasi ini sebagai kantor pemasaran obat ilegal.

Dari lokasi ini dilakukan pengembangan lagi dan diketahui bahwa tersangka berinisial MRA selain menjual juga melakukan produksi obat di daerah Berbah, Sleman, DIY.

"Tim Opsnal mendatangi lokasi tersebut, dan berhasil menemukan barang bukti berupa obat dalam kemasan dan alat produksi dan alat-alat lain," kata dia.

Baca juga: Kosmetik dan Obat Ilegal Senilai Rp 1 Miliar Diamankan Polda Kepri

Probo menjelaskan, ketiga tersangka ini memproduksi obat-obatan dengan cara yang tidak higienis. Obat-obatan yang kebanyakan berupa kapsul ini diisi dengan daun jati china kering.

Berbagai jenis obat diproduksi oleh tersangka seperti obat jantung, diabetes, hingga obat kuat pria.

"Semua obat diisi dengan daun jati china kering, ada yang cair juga itu isinya madu tetapi madu yang harganya Rp 30 ribu satu kilonya. Kalau madu asli kan harganya mahal," kata dia.

Dalam pemasarannya pelaku menggunakan berbagai macam marketplace, dan untuk meyakinkan pembeli tersangka membuat order fiktif dan ulasan fiktif.

Tersangka juga membuat sebanyak 23 merk obat sendiri serta memalsukan 13 merk yang dipasarkan melalui market place.

Dari penangkapan ini polisi mengamankan barang bukti berupa 5 buah laptop, 3 printer, 34 gawai, 2900 pcs obat dalam kemasan, 2 jeriken madu, 2 karung serbuk daun jati cina, 6 boks kontener botol kosong, 4 box kontainer kapsul kosong, 1 plastik besar pengawet makanan, 451 paket siap kirim, 50 paket fake order, 4 pasang alat yg digunakan untuk pengisian kapsul, 3 box kontainer dus berbagai merek dia nyetak sendiri, 3 boks kontainer kemasan berbagai merek, 4 buah rak besi. 

"Tersangka disangkakan Pasal 435 juncto 138 ayat 2 Undang-undang nomor 17 tahun 2023 tentang kesehatan atau Pasal 62 ayat 1 Undang-undang no 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen. Ancamannya 10 tahun penjara," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hardiknas, Haedar Nashir: Pendidikan Bukan Pabrik Pencipta Robot

Hardiknas, Haedar Nashir: Pendidikan Bukan Pabrik Pencipta Robot

Yogyakarta
Tarif Pariwisata di Bantul Naik mulai 1 Mei, Sekian Besarannya

Tarif Pariwisata di Bantul Naik mulai 1 Mei, Sekian Besarannya

Yogyakarta
PDI-P Buka Penjaringan untuk Pilkada Yogyakarta, Baru Satu Orang yang Ambil Formulir Pendaftaran

PDI-P Buka Penjaringan untuk Pilkada Yogyakarta, Baru Satu Orang yang Ambil Formulir Pendaftaran

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Buruh Tuntut Rumah Murah, Kepala Disnakertrans DIY: Kami Komunikasikan

Buruh Tuntut Rumah Murah, Kepala Disnakertrans DIY: Kami Komunikasikan

Yogyakarta
Jadwal KRL Jogja-Solo 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Yogyakarta ke Arah Solo

Jadwal KRL Jogja-Solo 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Yogyakarta ke Arah Solo

Yogyakarta
Hari Jadi Gunungkidul Berubah dari 27 Mei Menjadi 4 Oktober

Hari Jadi Gunungkidul Berubah dari 27 Mei Menjadi 4 Oktober

Yogyakarta
Jadwal KRL Jogja-Solo 1- 31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu, Lempuyangan dan Maguwo

Jadwal KRL Jogja-Solo 1- 31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu, Lempuyangan dan Maguwo

Yogyakarta
Sakit Setelah Latihan Bela Diri, Mahasiswa di Sleman Meninggal

Sakit Setelah Latihan Bela Diri, Mahasiswa di Sleman Meninggal

Yogyakarta
May Day 2024, Buruh Perempuan di Jateng Tuntut Perlindungan dari Negara

May Day 2024, Buruh Perempuan di Jateng Tuntut Perlindungan dari Negara

Yogyakarta
Cerita Buruh DIY yang Tak Bisa Beli Rumah: Gaji Kecil, Harga Hunian Gila-gilaan

Cerita Buruh DIY yang Tak Bisa Beli Rumah: Gaji Kecil, Harga Hunian Gila-gilaan

Yogyakarta
'May Day', Buruh di Yogyakarta Tuntut Perumahan Murah, Subsidi Transportasi, dan soal Pendidikan

"May Day", Buruh di Yogyakarta Tuntut Perumahan Murah, Subsidi Transportasi, dan soal Pendidikan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com