YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta melakukan investigasi terkait limbah yang diduga minyak goreng bekas meluber di Jalan AM Sangaji dan Jalan Diponegoro.
Penjabat (Pj) Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo mengatakan, investigasi ini dilakukan untuk mencari sumber limbah minyak berasal.
"Untuk mencari sumber limbah yang masuk ke saluran air limbah. Karena minggu lalu pernah terjadi (luberan limbah) tetapi ini terjadi lagi," ujar Singgih, Rabu (8/11/2023).
Singgih mengatakan investigasi dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU), Dinas Lingkungan Hidup, dan Satpol PP. Hasil sementara dari investigasi tersebut adalah adanya indikasi kesalahan prosedur yang dilakukan oleh pengusaha.
Baca juga: Usai Hujan, Limbah Diduga Minyak Kembali Luber di Tugu Yogyakarta
"Ada indikasi, ada kesalahan prosedur dan ada beberapa usaha yang memang tidak melakukan filterisasi limbah. Hari ini dipanggil oleh Satpol PP," kata dia.
"Semoga nanti segera diketahui penyebab pastinya, apa yang terjadi, ada pelanggaran atau tidak. Kalau terjadi (kesalahan) pasti kita lakukan penindakan sesuai dengan regulasinya," kata dia.
Disinggung berapa orang yang dipanggil untuk dimintai keterangan, Singgih tidak menyebut secara pasti. Namun menurut dia ada lebih dari dua orang yang dipanggil.
"Lebih dari dua," kata dia.
Dia mengatakan waktu investigasi membutuhkan lebih dari satu pekan. Pasalnya, dibutuhkan waktu untuk menelusuri dari jalur-jalur untuk mengetahui dari mana sumbernya.
"Memang beberapa sumber waktu minggu lalu sudah terdeteksi tetapi ini dimungkinkan ada sumber lain. Waktu berproses ternyata mampet lagi," kata dia.
Sebelumnya, limbah diduga minyak goreng bekas kembali meluber di kawasan utara Tugu Pal Putih, Kota Yogyakarta tepatnya di Jalan AM Sangaji, pada hari Senin (6/11/2023) malam.
Menurut penjaga warung Nanu, luberan limbah terjadi pada Senin (6/11/2023) malam. Saat itu limbah yang diduga minyak itu luber setelah hujan.
"Jam setengah 10 malam pas sepi (lalu lintas) habis hujan terus luber," kata dia saat ditemui di Jalan AM Sangaji, Selasa (7/11/2023).
"Padahal hujannya tidak deras cuma sebentar," imbuh dia.
Baru pada Selasa (7/11/2023) siang petugas datang untuk membersihkan luberan limbah yang diduga minyak jelantah ini dengan menggunakan truk tangki.
"Baru ini mulai dibersihkan petugas," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.