Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Luberan Jelantah, Pemkot Sebut Ada Sumbatan Lemak yang Cukup Tinggi di Saluran Limbah

Kompas.com - 01/11/2023, 15:10 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Melubernya limbah yang diduga jelantah atau minyak sisa ke Jalan AM Sangaji Kota Yogyakarta pada Selasa (31/10/2023) disebabkan adanya sumbatan lemak pada salurannya.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kota Yogyakarta, Hari Setyo Wacono.

Hari menjelaskan di area tersebut memang terdapat saluran limbah yang terpisah dengan saluran air hujan. Terjadinya luberan cairan yang diduga jelantah ini karena adanya sumbatan lemak yang cukup tinggi.

Baca juga: Luberan Cairan Diduga Jelantah Sudah Dibersihkan, Lalu Lintas Kembali Normal

“Kemarin langsung melakukan pembersihan. Ternyata di sana banyak kerak-kerak lemak. Di mana indikasinya adalah dari lemak-lemak makanan,” ujarnya saat ditemui di Balai Kota Yogyakarta, Rabu (1/11/2023).

Dia mengatakan pihaknya akan segera menelusuri penyebab dari tersumbatnya saluran limbah tersebut. Menurutnya, sebelum limbah masuk, seharusnya dipasang alat khusus yaitu penangkap lemak. Sehingga yang mengalir bukan lemak.

“Kemarin kita temukan lemaknya itu sampai mendekati aspal, teman-teman turun lalu disosroki (dikeruk),” kata dia.

Saat pembersihan tidak hanya dilakukan dengan cara turun di saluran limbah tetapi juga dilakukan penyedotan dan penyemprotan. Limbah yang disedot ini dibuang di pengolahan limbah yang ada di Sewon, Kabupaten Bantul.

“Ke depan kita telusuri sumber dari limbah tersebut. Kalau ketemu kita yang membuang kita minta untuk memasang penangkap lemak,” kata dia.

Sebelumnya, luberan cairan yang diduga jelantah atau minyak goreng sisa muncul di utara Tugu Pal Putih, tepatnya di Jalan AM Sangaji, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sudah bersih.

Pantauan Kompas.com, gorong-gorong yang mengeluarkan cairan diduga jelantah sudah dibersihkan, dan water barrier sebagai pembatas sudah dipindah. Arus lalu lintas juga sudah normal kembali.

"Mulai dibersihkan sore jam 15.00 sampai malam habis isya sekitar jam 20.00," ujar penjaga warmindo, Nanu, Rabu (1/11/2023).

Ia menambahkan, pembersihan dilakukan oleh petugas dengan cara disemprot serta membersihkan area dalam gorong-gorong.

"Disedot sama di sogok-sogok gorong-gorongnya soale (soalnya) mampet," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Yogyakarta
Sumbu Filosofi Yogyakarta Miliki Potensi Bencana, Apa Saja?

Sumbu Filosofi Yogyakarta Miliki Potensi Bencana, Apa Saja?

Yogyakarta
 Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Yogyakarta
Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Yogyakarta
Dipecat dan Tak Diberi Uang Layak, Pria di Kulon Progo Curi Rp 35 Juta Uang Kantor

Dipecat dan Tak Diberi Uang Layak, Pria di Kulon Progo Curi Rp 35 Juta Uang Kantor

Yogyakarta
Sleman Masih Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Idul Adha

Sleman Masih Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Idul Adha

Yogyakarta
Keluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Gunungkidul, Adrian: Makan Mi dan Daging

Keluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Gunungkidul, Adrian: Makan Mi dan Daging

Yogyakarta
Optimalisasi Pembenahan Museum dan Cagar Budaya Melalui Indonesia Heritage Agency

Optimalisasi Pembenahan Museum dan Cagar Budaya Melalui Indonesia Heritage Agency

Yogyakarta
Diare Massal di Gunungkidul, 89 Warga Diduga Keracunan Makanan di Acara 1.000 Hari Orang Meninggal

Diare Massal di Gunungkidul, 89 Warga Diduga Keracunan Makanan di Acara 1.000 Hari Orang Meninggal

Yogyakarta
Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Siapkan Layanan Wisata Malam, Ini Jadwal dan Perinciannya...

Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Siapkan Layanan Wisata Malam, Ini Jadwal dan Perinciannya...

Yogyakarta
Pelajar di Sleman Dipukuli Saat Berangkat Sekolah, Polisi Sebut Pelaku Sudah Ditangkap

Pelajar di Sleman Dipukuli Saat Berangkat Sekolah, Polisi Sebut Pelaku Sudah Ditangkap

Yogyakarta
Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta Batal, Ini Alasannya

Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta Batal, Ini Alasannya

Yogyakarta
Mengenal Apa Itu Indonesia Heritage Agency yang Akan Diluncurkan Nadiem Makarim di Yogyakarta

Mengenal Apa Itu Indonesia Heritage Agency yang Akan Diluncurkan Nadiem Makarim di Yogyakarta

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com