Salin Artikel

Soal Luberan Jelantah, Pemkot Sebut Ada Sumbatan Lemak yang Cukup Tinggi di Saluran Limbah

Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kota Yogyakarta, Hari Setyo Wacono.

Hari menjelaskan di area tersebut memang terdapat saluran limbah yang terpisah dengan saluran air hujan. Terjadinya luberan cairan yang diduga jelantah ini karena adanya sumbatan lemak yang cukup tinggi.

“Kemarin langsung melakukan pembersihan. Ternyata di sana banyak kerak-kerak lemak. Di mana indikasinya adalah dari lemak-lemak makanan,” ujarnya saat ditemui di Balai Kota Yogyakarta, Rabu (1/11/2023).

Dia mengatakan pihaknya akan segera menelusuri penyebab dari tersumbatnya saluran limbah tersebut. Menurutnya, sebelum limbah masuk, seharusnya dipasang alat khusus yaitu penangkap lemak. Sehingga yang mengalir bukan lemak.

“Kemarin kita temukan lemaknya itu sampai mendekati aspal, teman-teman turun lalu disosroki (dikeruk),” kata dia.

Saat pembersihan tidak hanya dilakukan dengan cara turun di saluran limbah tetapi juga dilakukan penyedotan dan penyemprotan. Limbah yang disedot ini dibuang di pengolahan limbah yang ada di Sewon, Kabupaten Bantul.

“Ke depan kita telusuri sumber dari limbah tersebut. Kalau ketemu kita yang membuang kita minta untuk memasang penangkap lemak,” kata dia.

Pantauan Kompas.com, gorong-gorong yang mengeluarkan cairan diduga jelantah sudah dibersihkan, dan water barrier sebagai pembatas sudah dipindah. Arus lalu lintas juga sudah normal kembali.

"Mulai dibersihkan sore jam 15.00 sampai malam habis isya sekitar jam 20.00," ujar penjaga warmindo, Nanu, Rabu (1/11/2023).

Ia menambahkan, pembersihan dilakukan oleh petugas dengan cara disemprot serta membersihkan area dalam gorong-gorong.

"Disedot sama di sogok-sogok gorong-gorongnya soale (soalnya) mampet," ucapnya.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2023/11/01/151034478/soal-luberan-jelantah-pemkot-sebut-ada-sumbatan-lemak-yang-cukup-tinggi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke