KOMPAS.com - Gudeg adalah kuliner khas Yogyakarta yang kepopulerannya membuat kota ini dijuluki sebagai Kota Gudeg.
Bahan utama gudeg adalah nangka muda yang oleh warga setempat disebut gori.
Baca juga: Mencicipi Kuliner Favorit Jokowi di Solo, Ada Gudeg dan Ayam Kampung Goreng
Dalam mengolah gudeg, nangka muda akan direbus dengan bumbu bawang putih, bawang merah, kemiri, biji ketumbar, lengkuas, daun salam, daun jati, gula merah dan santan dengan api kecil selama beberapa jam.
Dalam penyajiannya, gudeg khas Yogyakarta akan disajikan bersama nasi hangat atau bubur nasi putih.
Baca juga: 10 Kuliner Legendaris Yogyakarta, Tidak Melulu Gudeg dan Bakpia
Untuk menambah selera makan, ada juga lauk pendamping gudeg yang tidak boleh ditinggalkan.
Berikut adalah ragam lauk pendamping gudeg yang biasa disajikan di warung-warung gudeg khas Yogyakarta.
Baca juga: Mengenal Gudeg, Ikon Kuliner Khas Yogyakarta Favorit Wisatawan
Kuah areh adalah santan kental dengan bumbu khas yang dalam penyajiannya biasa dituang di atas nasi gudeg.
Rasa gurih dari kuah areh bisa menjadi penyeimbang rasa gudeg yang cenderung manis.
Seperti gudeg, areh juga dimasak dalam waktu lama sampai mengeluarkan minyak agar kuah santan ini dapat bertahan lama walau tanpa pengawet.
Sambal krecek merupakan sambal khas yang hampir selalu ada di sajian gudeg.
Bahan dasar sambal krecek adalah kerupuk kulit sapi atau biasa disebut dengan rambak.
Sama seperti kuah areh, rasa sambal krecek yang cenderung pedas dan gurih akan mengimbangi rasa manis dari gudeg.
Gudeg juga disajikan dengan berbagai lauk, salah satunya adalah telur pindang.
Telur pindang adalah telur rebus yang dimasak bersama bumbu seperti lengkuas, daun salam, daun jati atau daun jambu, bawang merah, air asam jawa, garam, gula merah, dan kecap manis.
Cara memasak telur pindang adalah dimasak perlahan sehingga membuat bumbunya bisa meresap dan semakin nikmat.