Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Anak di Dalam Lembaga Permasyarakatan, Rindu Keluarga, Tidak Rindu Teman Gengnya

Kompas.com - 21/08/2023, 20:52 WIB
Markus Yuwono,
Khairina

Tim Redaksi

 

YOGYAKARTA,KOMPAS.com-Mengunjungi Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) II B Yogyakarta, Kompas.com disambut Kepala LPKA II B Yogyakarta Sigit Sudarmono, di sekitar lapangan futsal yang ada tempat yang mirip kafe yang diberi nama Pawon Lare.

Di sini anak-anak diberikan kebebasan untuk mengaktualisasi diri dalam memasak ringan, dan membuat minuman.

Saat itu, mereka menggoreng singkong dan membakar pisang, sebagian dimakan sendiri, dan bagian lainnya untuk kami. 

Baca juga: Berkunjung ke Lembaga Pembinaan Khusus Anak di Gunungkidul, Rumah Sementara yang Jauh dari Kesan Seram

Tak jarang terdengar senda gurau kecil, seolah mereka tidak sedang "dikurung". Mereka menyapa petugas layaknya kakak atau orangtua mereka sendiri. 

Salah satunya S, warga Bantul ini harus berada di sini selama empat tahun lamanya karena berkelahi membela temannya saat bekerja.

Dia sebenarnya masih sekolah, namun karena kedua orangtuanya meninggal, S harus nyambi bekerja. 

Saat perkelahian di tempat kerjanya itu, musuhnya meninggal dunia. S harus menjalani hukuman di LPKA di Wonosari. 

"Dia (divonis) empat tahun, dan baru menjalani satu tahun lebih, tidak pernah dikunjungi orangtua karena keduanya meninggal sejak dia (S) masih kecil," kata Sigit, kepada Kompas.com, Jumat (18/8/2023). 

S terlihat santai, saat memasak makanan ringan itu.

Menggunakan sarung tangan, dan celemek, membuatnya mirip chef profesional. Terlihat wara wiri, untuk mengambil sesuatu di luar kafe.

"Ada dua yang tidak dikunjungi orangtuanya, dia, dan yang kasus pembunuhan di Jalan Kaliurang (tahun 2021 lalu). Dia (anak terlibat kasus pembunuhan jalan Kaliurang) asli Papua, mungkin karena keterbatasan kalau mau ke sini ya, jadi tidak bisa dikunjungi," kata Sigit. 

Baca juga: Ada PAUD di PLBN Skouw, Muridnya Juga Ada Anak Papua Nugini

Untuk melepas rindu dengan keluarga, anak-anak itu diberikan kesempatan pada hari Kamis jam 09.00 WIB sampai 11.30 WIB. Namun, karena keterbatasan, ada yang tidak bisa mengunjungi. 

"Untuk yang tidak bisa berkunjung kita fasilitasi video call," kata Sigit. 

R, warga Kota Yogyakarta yang ditahan karena perkelahian menyebabkan musuhnya meninggal, mengaku yang paling dikangeni selama ditahan adalah keluarga. 

Meski setiap minggu dan di dalam pun memiliki kegiatan yang cukup padat dari bangun tidur sampai menjelang tidur, tidak mampu mengobati rasa rindu pada ayah, ibu, dan adiknya yang masih berusia balita. 

Halaman:


Terkini Lainnya

Soal Tawuran Pelajar di Yogyakarta, Ketum PP Muhammadiyah: Fanatisme Sekolah yang Tinggi

Soal Tawuran Pelajar di Yogyakarta, Ketum PP Muhammadiyah: Fanatisme Sekolah yang Tinggi

Yogyakarta
40 PNS di Kulon Progo Ajukan Cuti karena Mau Naik Haji, Separuhnya adalah Guru

40 PNS di Kulon Progo Ajukan Cuti karena Mau Naik Haji, Separuhnya adalah Guru

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Pagi hingga Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Pagi hingga Malam Cerah Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Curi Emas 100 Gram Senilai Rp 100 Juta, Pelaku Sebut 'Nemu' di Kolong Lemari

Curi Emas 100 Gram Senilai Rp 100 Juta, Pelaku Sebut "Nemu" di Kolong Lemari

Yogyakarta
Dipinjami Lahan di Piyungan Selama 3 Tahun, Pemkot Yogyakarta Belum Tentukan Kegunaannya

Dipinjami Lahan di Piyungan Selama 3 Tahun, Pemkot Yogyakarta Belum Tentukan Kegunaannya

Yogyakarta
Niat Hati Pelihara Tujuh Kambing untuk Dijual Saat Idul Adha, Pria Ini Malah Kemalingan

Niat Hati Pelihara Tujuh Kambing untuk Dijual Saat Idul Adha, Pria Ini Malah Kemalingan

Yogyakarta
Nenek di Sleman Tewas Disengat Tawon Vespa, Awalnya Taruh Galah di Pohon Mangga

Nenek di Sleman Tewas Disengat Tawon Vespa, Awalnya Taruh Galah di Pohon Mangga

Yogyakarta
Wacana Pembongkaran Separator Ringroad DIY, Pakar UGM: Justru akan Rawan Kecelakaan

Wacana Pembongkaran Separator Ringroad DIY, Pakar UGM: Justru akan Rawan Kecelakaan

Yogyakarta
Buron 3 Pekan, Pencuri Motor yang Beraksi Pakai Daster di Semarang Tertangkap

Buron 3 Pekan, Pencuri Motor yang Beraksi Pakai Daster di Semarang Tertangkap

Yogyakarta
Pelaku Perdagangan Orang via Bandara YIA Ditangkap, Janjikan 5 Orang Kerja di Serbia

Pelaku Perdagangan Orang via Bandara YIA Ditangkap, Janjikan 5 Orang Kerja di Serbia

Yogyakarta
Satu Calon Jemaah Haji Asal Gunungkidul Terdeteksi Menderita TBC

Satu Calon Jemaah Haji Asal Gunungkidul Terdeteksi Menderita TBC

Yogyakarta
Koordinasi dengan Kepsek, Disdikpora DIY Sebut Pemicu Kericuhan Pelajar di Umbulharjo Belum Diketahui

Koordinasi dengan Kepsek, Disdikpora DIY Sebut Pemicu Kericuhan Pelajar di Umbulharjo Belum Diketahui

Yogyakarta
Demi Pembangunan Jembatan, Warga Gunungkidul Rela Serahkan Tanahnya Tanpa Ganti Untung

Demi Pembangunan Jembatan, Warga Gunungkidul Rela Serahkan Tanahnya Tanpa Ganti Untung

Yogyakarta
DPO Kasus Korupsi Pengadaan Lahan Bandara YIA Tak Terima Ditangkap: Saya Tidak Bersalah

DPO Kasus Korupsi Pengadaan Lahan Bandara YIA Tak Terima Ditangkap: Saya Tidak Bersalah

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com