YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengaku saat dirinya pertama kali ditunjuk, ia enggan untuk mmebangun gedung baru.
Menteri yang akrab disapa Risma kala itu memilih untuk membeli alat bantuan untuk disabilitas dibanding harus membangun gedung baru.
“Jadi yang pertama saat itu saat saya jadi menteri saya sampaikan kita gak usah bangun gedung seluruh untuk pembangunan gedung kita akan ubah jadi untuk alat bantu disabilitas,” ucap setelah usai Rakernas Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial PP Muhammadiyah di SM Tower Convention and Hotel Yogyakarta, Jumat (11/8/2023).
Baca juga: Mensos Risma Jamin Bantuan 25,15 Ton Cukup untuk Warga Papua Tengah Selama 2 Minggu
Menurut dia, alat bantu bagi disabilitas lebih penting dan lebih bermanfaat jika dibandingkan dengan membangun gedung baru. Dia mencontohkan salah satu alat bantu bagi cerebral palsy.
“Akhirnya kita buat saya minta seperti ini jadi untuk cerebral palsy dia bisa yang selama ini duduk saya minta dia bisa berdiri. Kita bisa ikat di sini, di sini dan Alhamdulillah itu bisa terealisasi,” ujarnya.
Selain alat bantu bagi cerebral palsy, Risma mencontohkan kendaraan atau alat bantu roda tiga yang berbentuk sepeda listrik hal ini bertujuan agar disabilitas tetap bisa berusaha.
“Ada roda tiga yang kita berikan untuk saudara kita yang disabilitas untuk alat bantu kerja mereka,” kata dia.
Kementerian Sosial juga memberikan alat bantu berupa tongkat yang ditujukan bagi tuna netra. Tongkat bantuan dari kemensos ini berbeda dengan tongkat tunanetra pada umumnya, tongkat ini diberi sensor untuk mengetahui keadaan sekelilingnya.
“Ada warga saya yang kemudian meninggal ada yang terbakar saat kebakaran karena dia tidak tahu karena ada kebakaran kemudian ada yang tenggelam kena banjir, nah dari pengalaman itu saya minta staf saya membuat tongkat yang ada sensornya tentang kebakaran, api, sensor air dan gas udara jelek. Jadi itu akan berbunyi tongkat itu,” jelas dia.
Tak hanya sensor untuk mengetahui keadaan sekitar, tongkat bantuan ini juga sudah diberi GPS hal ini mencegah tunanetra tersasar saat berjalan sendirian.
“Lalu menggunakan solar cell sehingga tidak terlalu membutuhkan listrik untuk operasionalnya,” ucap Risma.
Baca juga: Mensos Risma Cerita Warga Papua Jalan Kaki 2 Hari Demi Jemput Bantuan Atasi Kelaparan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.