Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Operasi SAR Penambang Emas di Banyumas Akan Ditutup dengan Tabur Bunga dan Pemasangan Prasasti

Kompas.com - 01/08/2023, 13:50 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

KOMPAS.com - Upaya pencarian delapan orang penambang emas yang terjebak dalam lubang galian di Desa Pancurendang, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, berakhir hari ini, Selasa (1/8/2023).

Kedelapan penambang emas itu terjebak di lubang galian tambang setelah air tiba-tiba keluar dari lubang galian sebelahnya, pada Selasa (25/7/2023).

Kepala Kantor SAR Cilacap, Adah Sudarsa mengatakan, operasi pencarian akan dihentikan dengan apa pun hasilnya pada pukul 14.30 WIB.

Penutupan operasi itu akan ditandai dengan tabur bunga dan pemasangan prasasti yang bertuliskan nama kedelapan penambang yang terjebak di dalam lubang tambang emas tersebut.

Baca juga: Bukan seperti Gambaran Awal, Lubang Galian Tempat 8 Penambang Emas Terjebak Sangat Sempit dan Berliku

Adah menyampaikan, Tim SAR Gabungan saat ini masih fokus melakukan penyedotan air dari dalam lubang galian tambang emas ilegal tersebut.

"Tetap kami maksimalkan, apa pun hasilnya," kata Adah, di lokasi kejadian, Selasa (1/8/2023).

Dia pun memastikan, Operasi SAR penyelamatan penambang emas pada hari terakhir ini tidak akan diperpanjang.

Alasan operasi penyelamatan ditutup

Adah menjelaskan, debit air yang terus-menerus naik meski telah dipompa selama 24 jam tanpa henti menjadi kendala operasi penyelamatan para korban.

"Pompa sudah kami operasionalkan selama 24 jam tapi air bukannya berkurang malah bertambah, naik terus," tutur Adah, dikutip dari TribunBanyumas.com.

Baca juga: Operasi Penyelamatan 8 Penambang Emas di Banyumas Tidak Diperpanjang

Selain itu, dia menambahkan, lubang tempat para penambang emas ilegal itu terjebak juga semakin menyempit.

Pihak keluarga pun telah ikhlas bila para korban yang semuanya berasal dari Bogor, Jawa Barat, tidak ditemukan.

Hal itu sesuai dengan yang disampaikan perwakilan keluarga korban sekaligus Kades Sukasari, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Akhiar Suryadi.

"Terima kasih kepada semua yang terlibat, seperti Basarnas, bupati, dan Polres, atas perjuangan evakuasi, terima kasih. Kami keluarga sudah ikhlas ketika korban tidak terangkat atau terevakuasi," ujar Akhiar, Minggu (30/7/2023), dikutip dari TribunJateng.

Baca juga: Hari Terakhir Operasi Penyelamatan 8 Penambang Emas di Banyumas, Basarnas: Tetap Kami Maksimalkan Apa Pun Hasilnya

Dia melanjutkan, pihak keluarga kedelapan penambang emas yang terjebak telah menerima kondisi ini sebagai takdir.

Kades Cisarua, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Samid, juga menyampaikan hal serupa. Sulitnya proses evakuasi dalam lima hari terakhir, membuat pihak keluarga telah merelakan bila korban tak kunjung ditemukan.

"Saudara kami kalau tidak terangkat apa daya. Kami sudah ikhlas dan ridho, dan yang tahu adalah yang Maha Kuasa. Kalau (korban) bisa dievakuasi adalah keajaiban," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kala Raja Yogyakarta Sri Sultan HB X Duduk Lesehan Bareng Suporter Dukung Timnas U23

Kala Raja Yogyakarta Sri Sultan HB X Duduk Lesehan Bareng Suporter Dukung Timnas U23

Yogyakarta
PDI-P Buka Penjaringan Bacawalkot Yogyakarta, Ini Kriterianya...

PDI-P Buka Penjaringan Bacawalkot Yogyakarta, Ini Kriterianya...

Yogyakarta
Jenazah Tanpa Identitas Bertato Kepala Naga Terdampar di Pantai Imorenggo

Jenazah Tanpa Identitas Bertato Kepala Naga Terdampar di Pantai Imorenggo

Yogyakarta
Ikut Penjaringan di Golkar, Pj Wali Kota Yogyakarta Segera Dipanggil Pemprov DIY

Ikut Penjaringan di Golkar, Pj Wali Kota Yogyakarta Segera Dipanggil Pemprov DIY

Yogyakarta
Museum Benteng Vredeburg Bakal Miliki 'Coworking Space' dan 'Coffee Shop'

Museum Benteng Vredeburg Bakal Miliki "Coworking Space" dan "Coffee Shop"

Yogyakarta
Pj Wali Kota Yogyakarta Dilaporkan ke Gubernur DIY dan Mendagri, Ini Penyebabnya

Pj Wali Kota Yogyakarta Dilaporkan ke Gubernur DIY dan Mendagri, Ini Penyebabnya

Yogyakarta
Jelang Laga Indonesia Vs Uzbekistan, Persewaan Proyektor di Gunungkidul Kebanjiran Order

Jelang Laga Indonesia Vs Uzbekistan, Persewaan Proyektor di Gunungkidul Kebanjiran Order

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Jatuh ke Jurang Saat Cari Lobster di Gunungkidul, Pria Asal Lampung Tewas

Jatuh ke Jurang Saat Cari Lobster di Gunungkidul, Pria Asal Lampung Tewas

Yogyakarta
Penyair Joko Pinurbo Dimakamkan di Sleman, Karyanya Terus Abadi

Penyair Joko Pinurbo Dimakamkan di Sleman, Karyanya Terus Abadi

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Gibran Bantah Gabung ke Partai Golkar

Gibran Bantah Gabung ke Partai Golkar

Yogyakarta
Nonton Ruwatan Gelaran Wayang Kulit Bareng Gibran, Apa Kata Yusril?

Nonton Ruwatan Gelaran Wayang Kulit Bareng Gibran, Apa Kata Yusril?

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com