YOGYAKARTA,KOMPAS.com-Dinas Pendidikan Gunungkidul, DI Yogyakarta, mencatat ada 336 anak yang putus sekolah. Jumlah itu terus diupayakan untuk semakin berkurang setiap tahunnya.
Kepala Dinas Pendidikan Gunungkidul Nunuk Setyowati mengatakan, dari data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di 2022, angka anak putus sekolah berusia 7 sampai 18 tahun tercatat 336 anak. Adapun rinciannya 240 merupakan anak laki-laki dan perempuan sebanyak 96 anak.
Mereka tersebar di 18 kapanewon atau seluruh Kabupaten Gunungkidul. Adapun rinciannya Kapanewon Wonosari paling banyak yakni 46 anak.
"Kami terus berupaya untuk terus mengurangi angka putus sekolah," kata Nunuk saat dihubungi melalui telepon Senin (24/7/2023).
Baca juga: Ombudsman Dampingi Ning, Anak Putus Sekolah yang Kesulitan Ikuti PPDB Jalur Afirmasi ATS
Dijelaskannya, dari kajian penyebab putus sekolah karena berbagai faktor di antaranya ekonomi, dan pernikahan dini.
Untuk itu pihaknya menggandeng instansi lain untuk membantu dari segi ekonomi, seperti pemberian beasiswa dan bantuan lainnya.
Untuk tingkat kabupaten, ada beasiswa dalam program Gunungkidul Cerdas yang diberikan ke anak-anak kurang mampu.
Baca juga: Kisah Keluarga Choirul di Surabaya, Punya 6 Anak, 4 di Antaranya Putus Sekolah
Di sisi lain, upaya pencegahan dengan memberikan motivasi bagi anak-anak mulai dari TK hingga SMP agar memiliki gambaran cita-cita yang ingin diraih. Setiap kunjungan ke sekolah, Nunuk selalu bertanya kepada anak-anak mengenai cita-cita.
"Untuk para guru memberikan motivasi agar mendorong anak-anak memiliki cita-cita setinggi langit. Sehingga ada motivasi dari anak didik untuk mengejarnya," kata Nunuk.
Nunuk mengatakan, pihaknya juga terus melakukan kampanye anti pernikahan dini, khususnya bagi murid perempuan. Dalam kampanye itu, diberikan gambaran tentang bahaya pernikahan dini mengenai masalah kesehatan.
"Kami bersama masyarakat saling mendukung untuk mencegah putus sekolah," kata dia.
Wakil Ketua DPRD Gunungkidul Heri Nugroho mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan terkait penyebab pasti angka putus sekolah. Sehingga nantinya permasalahan dapat diurai dan dicarikan solusi.
"Nanti akan komunikasi dengan Dinas Pendidikan, lalu mencari solusi agar anak tetap bisa sekolah," kata Heri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.