Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun 2023, Empat ASN Gunungkidul Dilaporkan karena Lecehkan Siswi PKL

Kompas.com - 11/07/2023, 16:25 WIB
Markus Yuwono,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Gunungkidul, DI Yogyakarta, mencatat ada empat aparatur sipil negara (ASN) yang dilaporkan atasannya karena diduga melakukan pelecehan seksual pada siswi yang sedang melakukan pelatihan kerja lapangan (PKL) selama tahun 2023.

"Kalau pelecehan seksual selama tahun 2023 total ada empat," kata Kepala Bidang Status Kinerja dan Kepegawaian, BKPPD Gunungkidul, Sunawan saat ditemui di Kantor Pemda Gunungkidul Selasa (11/7/2023).

Baca juga: Bolos Kerja, Seorang ASN di Gunungkidul Dipecat, Dua ASN Lakukan Pelecehan Seksual Diturunkan Pangkatnya

Dikatakannya, dua kasus terakhir yakni ASN berinisial DDN dan MG (sebelumnya ditulis ND). Keduanya diduga melecehkan siswi PKL yang sedang bertugas di kantornya yakni Puskesmas di Playen, dan Kantor di Kapanewon Saptosari.

Selain itu, beberapa bulan lalu pegawai asal Kapanewon Girisubo dan Dinas Pendidikan Gunungkidul dijatuhi sanksi.

Dia memastikan kasus yang dilakukan keempat pegawai tidak sampai diproses secara hukum karena diselesaikan secara kekeluargaan. Ada satu yang sempat dilaporkan yakni di Puskesmas Playen, namun dicabut.

"Jadi kami meminta kepada pegawai untuk berhati-hati, khususnya dengan siswi PKL. Sebab, kalau salah berbuat bisa tersandung masalah," kata Sunawan.

Sunawan mengatakan, untuk pegawai yang diberhentikan baik dengan hormat, maupun dipecat ada tiga orang selama tahun 2023.

"Mudah-mudahan ini yang terakhir, tidak ada lagi kejadian baru," kata dia.

Asisten Administrasi Umum, Sekretariat Daerah Gunungkidul, Sigit Purwanto mengatakan AN dipecat secara hormat tidak atas permintaan sendiri, karena mangkir kerja selama 10 hari berturut-turut dari kantornya Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Gunungkidul.

Sanksi terbaru kepada pegawai Puskesmas Playen berinisial DDN dan pegawai Kapanewon Saptosari berinisial MG, atas kasus pelecehan seksual.

"Sanksi bagi keduanya adalah penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama satu tahun," kata Sigit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Seorang Pemuda Kuras Tabungan Pensiunan Guru Senilai Rp 74,7 Juta, Modusnya Pura-pura Jadi Pegawai Bank

Seorang Pemuda Kuras Tabungan Pensiunan Guru Senilai Rp 74,7 Juta, Modusnya Pura-pura Jadi Pegawai Bank

Yogyakarta
Penyu Lekang Ditemukan Mati di Bantul, Diduga akibat Makan Sampah Plastik

Penyu Lekang Ditemukan Mati di Bantul, Diduga akibat Makan Sampah Plastik

Yogyakarta
Buang Sampah Sembarangan, Warga Sleman Didenda Rp 1 Juta

Buang Sampah Sembarangan, Warga Sleman Didenda Rp 1 Juta

Yogyakarta
Mau Corat-coret Seragam, 20 Pelajar di Yogyakarta Diciduk Polisi

Mau Corat-coret Seragam, 20 Pelajar di Yogyakarta Diciduk Polisi

Yogyakarta
Pemkab Bantul Keluarkan Tips Memilih Kendaraan untuk 'Study Tour'

Pemkab Bantul Keluarkan Tips Memilih Kendaraan untuk "Study Tour"

Yogyakarta
Kirim Pil Yarindo untuk Anak di Rutan Bantul, Ibu Ini Diamankan

Kirim Pil Yarindo untuk Anak di Rutan Bantul, Ibu Ini Diamankan

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Upayakan Tambah Volume Pengolahan Sampah di Pihak Swasta

Pemkot Yogyakarta Upayakan Tambah Volume Pengolahan Sampah di Pihak Swasta

Yogyakarta
Jelang Idul Adha, Penjual Kambing di Yogyakarta Siapkan Dokter Pribadi untuk Ternaknya

Jelang Idul Adha, Penjual Kambing di Yogyakarta Siapkan Dokter Pribadi untuk Ternaknya

Yogyakarta
Sekolah di Sleman yang Ingin Gelar 'Study Tour' Harus Izin ke Dinas Pendidikan, Ini Alasannya

Sekolah di Sleman yang Ingin Gelar "Study Tour" Harus Izin ke Dinas Pendidikan, Ini Alasannya

Yogyakarta
Kericuhan Pelajar di Kota Yogyakarta, 6 Sekolah Diserang Gerombolan Siswa dengan Seragam Coret-coret

Kericuhan Pelajar di Kota Yogyakarta, 6 Sekolah Diserang Gerombolan Siswa dengan Seragam Coret-coret

Yogyakarta
DLH Bantul Bingung Tangani Sampah di Jalan Sekitar Gembira Loka, Ini Penyebabnya

DLH Bantul Bingung Tangani Sampah di Jalan Sekitar Gembira Loka, Ini Penyebabnya

Yogyakarta
Cerita Perajin Besi di Gunungkidul Kebanjiran Orderan Jelang Idul Adha

Cerita Perajin Besi di Gunungkidul Kebanjiran Orderan Jelang Idul Adha

Yogyakarta
Soal Tawuran Pelajar di Yogyakarta, Ketum PP Muhammadiyah: Fanatisme Sekolah yang Tinggi

Soal Tawuran Pelajar di Yogyakarta, Ketum PP Muhammadiyah: Fanatisme Sekolah yang Tinggi

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com