Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Masjid Sulthoni Wotgaleh, Makam Pangeran Purbaya, dan Mitos Pesawat Jatuh

Kompas.com - 26/06/2023, 20:58 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Masjid Sulthoni Wotgaleh merupakan bangunan cagar budaya yang berada di sebelah selatan Bandara Adisucipto Yogyakarta.

Letak Masjid Sulthoni Wotgaleh masuk ke dalam wilayah dusun Noyokerten, Kalurahan Sendangtirto, Kapanewon Berbah, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Baca juga: Kisah Makam Tumenggung Endranata yang Diinjak-injak Peziarah di Pajimatan Imogiri

Dilansir dari laman jogjacagar.jogjaprov.go.id, masjid ini didirikan pada masa pemerintahan Kerajaan Mataram Islam, sekitar tahun 1600 M dan dikenal sebagai masjid Pathok Negoro.

Tak hanya memiliki fungsi religi, namun bangunan masjid ini juga mempunyai fungsi sebagai tempat pertahanan rakyat yang sesuai dengan namanya Pathok Negoro atau batas terluar wilayah kerajaan.

Baca juga: Makam Raja-Raja Mataram di Kotagede: Sejarah dan Daftar Nama Raja yang Dimakamkan

Meski sudah mengalami perbaikan, pengunjung yang datang akan langsung mengenali corak mataram yang kental pada arsitektur bangunannya.

Seperti empat saka guru yang menopang bagian atap beserta umpaknya masih dalam kondisi asli. Sementara bagian tumpangsari telah diberi tambahan elemen kayu baru dan dipernis sehingga terlihat mengkilat.

Bagian pintu dan jendela masih menggunakan komponen asli, sementara bagian usuk yang menggunakan model ri gereh, yaitu sejajar lurus satu sama lain dan tidak memusat terdapat beberapa elemen yang sudah diganti dengan kayu yang baru.

Secara keseluruhan, bentuk Masjid Sulthoni Wotgaleh masih mempertahankan bentuk aslinya, hanya saja perbaikan yang dilakukan tidak sesuai aturan yang ada dan mengalami beberapa penambahan.

Baca juga: Cerita Rakyat Ki Ageng Mangir dan Alasan Separuh Makamnya Berada Di Luar Tembok

Dibangun di Kawasan Makam Pangeran Purbaya

Pembangunan Masjid Sulthoni Wotgaleh sebenarnya tak lepas dari keberadaan makam Pangeran Purbaya di lokasi tersebut.

Dilansir dari TribunJogja.com, Ketua Takmir Masjid Sulthoni Wotgaleh, Muhammad Tukijan mengungkap sejarah pembangunan masjid ini.

Saat itu, banyak masyarakat yang datang ke makam Pangeran Purbaya baik untuk sekedar berziarah maupun berharap meraup berkah.

Karena mengkhawatirkan jika masyarakat akhirnya menjadi lebih percaya dengan hal ghaib dan melenceng dari ajaran agama, akhirnya didirikan Masjid Wotgaleh tepat di sebelah area pemakaman Pangeran Purbaya.

"Tujuannya agar jangan sampai orang yang berziarah ke makam imannya jadi belok, supaya mereka yang berziarah akan ke masjid dulu untuk sholat, karena jaman dulu masih banyak kepercayaan yang memuji muji orang meninggal, sehingga malah dijadikan melebihi Allah," terang Tukijan.

Dilansir dari Kompas.com, Pangeran Purbaya atau Panembahan Purboyo adalah putra pendiri Kerajaan Mataram Islam, Panembahan Senopati dengan Rara Lembayung, putri dari Ki Ageng Giring.

Pangeran Purbaya memiliki nama kecil Raden Damar juga dikenal sebagai Joko Umbaran.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok: Pagi hingga Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok: Pagi hingga Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Bayi Laki-laki Ditemukan di Area Persawahan Sleman, Ketahuan Saat Motor Warga Mogok

Bayi Laki-laki Ditemukan di Area Persawahan Sleman, Ketahuan Saat Motor Warga Mogok

Yogyakarta
Dugaan Tawuran Pelajar di Umbulharjo Yogyakarta, Satu Orang Tercebur ke Sungai

Dugaan Tawuran Pelajar di Umbulharjo Yogyakarta, Satu Orang Tercebur ke Sungai

Yogyakarta
Mensos Risma Janji Bantu Eks Napiter yang Ingin Buka Usaha, tapi Bentuknya Bukan Uang Tunai

Mensos Risma Janji Bantu Eks Napiter yang Ingin Buka Usaha, tapi Bentuknya Bukan Uang Tunai

Yogyakarta
Istimewa, Ini Makna dan Filosofi 10 Pohon di Keraton Yogyakarta

Istimewa, Ini Makna dan Filosofi 10 Pohon di Keraton Yogyakarta

Yogyakarta
Cara Daftar Program Istura untuk Berkunjung ke Istana Kepresidenan Yogyakarta

Cara Daftar Program Istura untuk Berkunjung ke Istana Kepresidenan Yogyakarta

Yogyakarta
7 Siswa yang Diduga Tawuran di Umbulharjo Yogyakarta Ditangkap, Obat dan Gir Disita

7 Siswa yang Diduga Tawuran di Umbulharjo Yogyakarta Ditangkap, Obat dan Gir Disita

Yogyakarta
Buang Muatan Sampah di Pinggir Jalan Bantul, Sopir Diminta Angkut Lagi Buangannya

Buang Muatan Sampah di Pinggir Jalan Bantul, Sopir Diminta Angkut Lagi Buangannya

Yogyakarta
Terperosok Lubang, Maling Ayam di Yogyakarta Ditangkap Warga

Terperosok Lubang, Maling Ayam di Yogyakarta Ditangkap Warga

Yogyakarta
Rumah Warga Terdampak Pelebaran JJLS Mulai Dibongkar untuk Jalur Pipa Air Bersih Menuju Bandara YIA

Rumah Warga Terdampak Pelebaran JJLS Mulai Dibongkar untuk Jalur Pipa Air Bersih Menuju Bandara YIA

Yogyakarta
Kampung Nagan Terdampak Revitalisasi Benteng Keraton Yogyakarta, Rumah Dibongkar

Kampung Nagan Terdampak Revitalisasi Benteng Keraton Yogyakarta, Rumah Dibongkar

Yogyakarta
Viral, Video Diduga Tawuran di Jalan Pramuka Yogyakarta, Ini Kata Polisi

Viral, Video Diduga Tawuran di Jalan Pramuka Yogyakarta, Ini Kata Polisi

Yogyakarta
Dinding Gudang di Kulon Progo Jebol, 21 Tabung Elpiji 3 Kg Hilang Dicuri

Dinding Gudang di Kulon Progo Jebol, 21 Tabung Elpiji 3 Kg Hilang Dicuri

Yogyakarta
Belasan Wisatawan Tersengat Ubur-ubur Warna Pink di Pantai Gunungkidul

Belasan Wisatawan Tersengat Ubur-ubur Warna Pink di Pantai Gunungkidul

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com