KULON PROGO, KOMPAS.com –Batita meninggal dunia diduga akibat minum Pertalite telah mengejutkan warga Kalurahan Temonwetan, Kapanewon Temon, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Rumah sakit berjibaku menangani R (1,5 tahun), bocah malang tersebut. Sayang, nyawanya tidak tertolong.
Seorang kakek bernama S (67) membenarkan, korban merupakan cucunya.
“(Korban) sebetulnya cucu saya. Bagaimana kejadian persisnya tidak tahu karena berada bukan di rumah,” kata S ditemui di rumahnya, Sabtu (24/6/2023).
Baca juga: Kasus 4 Kerangka Bayi di Banyumas, Diduga Hasil Hubungan Gelap Ayah dan Anak
R merupakan anak kedua dari pasangan suami At (31) dan Y, istrinya. Anak pertama mereka bernama Al, masih duduk di taman kanak-kanak. Keluarga At hidup sederhana di rumah S, penjual kayu.
At dan Y sama-sama bekerja. At pemuda dengan fisik kuat, bekerja sebagai buruh harian lepas, tukang bangunan, bahkan kadang jadi buruh panjat kelapa. Sementara Y memasarkan kue-kue dari supplier jajanan di kecamatan sebelah ke pasar dan warung.
S menceritakan, R masuk rumah sakit lantaran meminum BBM. Kepastian BBM yang diminum itu setelah R berhasil memuntahkan BBM saat ditangani tim medis Rumah Sakit Umum Risky Amalia Temon.
Semula, R dalam kondisi kesadaran menurun ketika masuk Risky Amalia. Usaha rumah sakit mengeluarkan BBM, membuat R akhirnya mulai bisa menangis dan dirawat. Namun hal ini tidak berlangsung lama, R kembali melemah.
“Mau dirujuk ke (RSUD) Wates. Menunggu administrasi dan ambulan. Tapi anaknya sudah tidak kuat,” kata S. Suaranya terdengar tegar.
Baca juga: Anak Usia 8 Tahun di TTS Meninggal akibat Rabies
R diduga minum BBM itu dari motor Supra yang dipakai Y untuk mengedarkan kue. Motor itu dalam kondisi tidak terawat baik, di mana jok motor mudah dibuka.
“Jok motor rusak. Tutupnya mungkin tidak ketutup,” kata At.
Perangkat kantor desa Temonwetan, M Abdul Aziz mengumpulkan keterangan terkait warganya, termasuk dari kepolisian.
Dari sejumlah keterangan yang dihimpun, Y, Al dan R naik motor Supra hingga Tegalrejo, Kalurahan Janten, Sabtu (17/6/2023), sore. Kira-kira 2,2 kilometer jaraknya dari rumah.
Usai isi BBM, R diduga lepas dari pengawasan sang ibu sehingga bisa minum Pertalite motor. Begitu melihat R tidak sadar, Y dan warga sekitar meminta bantuan bidan desa terdekat. Karena kondisinya yang mengawatirkan, mereka melarikan R ke Rizki Amalia Temon.
“(Informasi) hasil dari kepolisian, anak itu positif meminum BBM jenis Pertalite di jok motor di mana ibunya habis mengisi BBM,” kata Aziz.