Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Mengaku Masih Meyakinkan PKS dan PPP

Kompas.com - 05/06/2023, 10:16 WIB
Markus Yuwono,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Politisi Sandiaga Uno mengaku menyiapkan diri, dan apapun keputusannya merupakan ranah dari pimpinan partai politik. Dirinya mengaku menyiapkan pemikiran mengenai kemajuan Indonesia.

Dia mengaku masih berkomunikasi dengan PPP dan PKS.

"Dengan PPP kita sudah mulai proses tahapan awal, dengan PKS saya mencoba meyakinkan teman-teman PKS pemikiran saya. Seperti percepatan pembanguan, seandainya ada koreksi, koreksi di bagian mana yang harus kita lakukan," kata Sandiaga ditemui di Taman Budaya Gunungkidul, DI Yogyakarta Minggu (4/6/2023).

Baca juga: Sandiaga Mengaku Belum Tentukan Partai Berlabuh: Masih Jomblo

Dikatakannya, keputusan tentang siapa presiden dan wakil presiden merupakan ranah dari pimpinan partai politik.

"Kalau dengan posisi wapres ataupun apapun posisi eksekutif itu prerogatifnya pimpinan partai poltik. Silakan ditentukan saya akan fokus ada di tengah masyarakat, memberikan kontribusi terbaik, agar bangsa ini segera pulih dari pandemi, dan masyarakat mendapatkan lapangan kerja, harga bahan pokok terjangkau, dan kesejahteraan masyarakat meningkat," kata dia.

Disinggung mengenai potensi maju sebagai wakil presiden, Sandiaga mengaku dirinya menyiapkan diri.

"Pertanyaan itu harus dijawab pimpinan partai politik saya hanya menyiapkan diri, tetapi keputusannya ada di elite partai politik," kata dia.

"Saya akan tetap menjelaskan kepada pimpinan partai politik, apa yang menjadi harapan dan pemikiran tapi keputusan kita gak boleh cawe-cawe itu adalah pimpinan partai politik ," kata Sandiaga.

Sandiaga mengatakan saat ini menjelang 250 hari menjelang pemilihan umum pada 14 Februari 2024. Menurut dia, upaya mendekati partai politik PPP dan PKS untuk menyongsong Indonesia maju.

Dia menilai menyngsong Indonesia maju ini hanya 15 tahun, karnea bonus demografi.

"Satu kali melewati bonus demografi 15 tahun, kalau kita luput karena kita tidak kompak, karena kita tidak bersatu padu maka impian jadi negara maju akan terkubur, hanya beberapa negara bisa menjadi negara maju karena bonus demografinya seperti taiwan, korsel dan negara-negara lainnya," kata Sandiaga.

"Tapi ada negara lain yang gagal karena konstelasi daripada pemerintahan dan masyarakatnya tidak bersatu padu. sehingga akhirnya peluang emas, yang ada di depan kita, mejadi bencana demografi," kata dia.

Baca juga: Diajak Masuk ke PKS oleh Anggota DPRD Yogyakarta, Sandiaga Uno: Saya Masih Abu-abu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ikut Gladi Bersih Pelantikan, Dua Pejabat Ini Diduga Bakal Isi Kursi Pj Kepala Daerah di DIY

Ikut Gladi Bersih Pelantikan, Dua Pejabat Ini Diduga Bakal Isi Kursi Pj Kepala Daerah di DIY

Yogyakarta
Pungli di Lapas Cebongan Sleman, Seorang Pejabat Diduga Jual Beli Kamar Tahanan

Pungli di Lapas Cebongan Sleman, Seorang Pejabat Diduga Jual Beli Kamar Tahanan

Yogyakarta
Tedhak Siten, Tradisi Turun Tanah yang Penuh Makna dan Harapan

Tedhak Siten, Tradisi Turun Tanah yang Penuh Makna dan Harapan

Yogyakarta
Bus 'Study Tour' SMPN 3 Depok Tertimpa Tiang Listrik di Bali, Semua Siswa Selamat

Bus "Study Tour" SMPN 3 Depok Tertimpa Tiang Listrik di Bali, Semua Siswa Selamat

Yogyakarta
Gagal Menyalip, Remaja 15 Tahun Tewas Ditabrak Avanza

Gagal Menyalip, Remaja 15 Tahun Tewas Ditabrak Avanza

Yogyakarta
Sejumlah Wilayah di Yogyakarta Tak Ada Sekolah Negeri, Disdikpora Berlakukan Zonasi Daerah

Sejumlah Wilayah di Yogyakarta Tak Ada Sekolah Negeri, Disdikpora Berlakukan Zonasi Daerah

Yogyakarta
UGM, Prof Gesang, dan Pengembangan Pesawat Tanpa Awak...

UGM, Prof Gesang, dan Pengembangan Pesawat Tanpa Awak...

Yogyakarta
Habis Masa Jabatannya, Dua Pj Kepala Daerah di DIY Bakal Diganti

Habis Masa Jabatannya, Dua Pj Kepala Daerah di DIY Bakal Diganti

Yogyakarta
Memancing, Remaja asal Bantul Hanyut di Sungai Progo

Memancing, Remaja asal Bantul Hanyut di Sungai Progo

Yogyakarta
Shoka Bukit Senja di Yogyakarta: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Shoka Bukit Senja di Yogyakarta: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Yogyakarta
12 Orang Ikuti Penjaringan Cabup-Cawabup Gerindra Gunungkidul, Siapa Saja Mereka?

12 Orang Ikuti Penjaringan Cabup-Cawabup Gerindra Gunungkidul, Siapa Saja Mereka?

Yogyakarta
Ketua BEM UNY Mengaku Dapat Intimidasi Usai Bertemu Komisi X, Ini Kata Kampus

Ketua BEM UNY Mengaku Dapat Intimidasi Usai Bertemu Komisi X, Ini Kata Kampus

Yogyakarta
Aniaya Anak dan Istri Pakai Golok, Suami di Kudus Diduga Alami Gangguan Jiwa

Aniaya Anak dan Istri Pakai Golok, Suami di Kudus Diduga Alami Gangguan Jiwa

Yogyakarta
Sekolah Negeri dan Swasta Wajib Lapor Disdikpora Kota Yogyakarta untuk 'Study Tour'

Sekolah Negeri dan Swasta Wajib Lapor Disdikpora Kota Yogyakarta untuk "Study Tour"

Yogyakarta
Kronologi Bocah 3 Tahun di Kotagede Alami Luka Bakar 64 Persen Saat Beli Gorengan

Kronologi Bocah 3 Tahun di Kotagede Alami Luka Bakar 64 Persen Saat Beli Gorengan

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com