Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lurah Akan Dampingi Keluarga Aldi, Korban Tewas Tertembak Senjata Polisi

Kompas.com - 15/05/2023, 16:48 WIB
Markus Yuwono,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com-Pemerintah Kalurahan Nglindur, Girisubo, Gunungkidul, DI Yogyakarta, akan melakukan pendampingan terhadap keluarga korban penembakan polisi, Aldi Aprianto (20). 

"Korban adalah warga kami dan kami wajib memberikan pendampingan," kata Lurah Nglindur, Hanan Amsori saat dihubungi wartawan Senin (15/5/2023). 

Baca juga: Bupati Gunungkidul Sebut Penembakan yang Tewaskan 1 Pemuda Saat Nonton Dangdut Tak Disengaja

Dikatakannya, pihaknya sudah menyampaikan langsung kepada Kapolres Gunungkidul AKBP Edy Bagus Sumantri untuk mengusut tuntas kasus ini.

Pihak kepolisian mediasi dengan keluarga korban dan warga juga dilakukan pada Minggu (14/5/2023) malam, usai kejadian.

"Kami minta (kasus penembakan) diusut tuntas sesuai hukum yang berlaku," kata Hanan. 

Hanan mengatakan, pihaknya akan meminimalisir kegiatan yang berpotensi menimbulkan keributan warga, agar kejadian itu tidak terulang lagi. 

Jenasah Aldi Aprianto dimakamkan di pemakaman Padukuhan Wuni, tak jauh dari rumah duka, dan lokasi tertembaknya korban oleh Briptu MK.

Baca juga: Kesaksian Warga Gunungkidul, Usai Menembak Aldi, Polisi Sempat Membangunkan Korban

Sedikit gambaran, lokasi penembakan berada di depan Balai Padukuhan Wuni, jaraknya hanya beberapa meter dari rumah Aldi 

Seperti diberitakan, satu orang pemuda tertembak oleh oknum polisi hingga tewas di Padukuhan Wuni, Kalurahan Nglindur, Girisubo, Gunungkidul, DI Yogyakarta. Minggu (14/5/2023) malam. 

Dukuh Wuni David Nurvianto (24) mengatakan, kejadian ini bermula saat diadakan acara pertunjukan musik elekton yang dilakukan dua Padukuhan yakni Wuni dan Tekik dalam rangka bersih telaga Tekik. 

Saat itu sempat ada kericuhan antar penonton. Namun sudah mulai mereda, tiba-tiba terdengar suara tembakan satu kali. 

Salah seorang warga Aldi Aprianto (19) terkapar dengan luka pada lengan atas tembus ke dada bawah. Korban sendiri hanya diam dalam posisi duduk di depan panggung, karena dirinya sebagai panitia. 

"Entah sengaja atau tidak dari pihak kepolisian salah satu oknum membawa senjata laras panjang yang pelatuknya tertarik mengenai salah satu warga saya,"kata David saat ditemui di rumah duka Padukuhan Wuni RT 23 RW 7, Senin (15/5/2023). 

"Terdengar satu kali suara tembakan," kata dia. 

Dikatakannya, anak kedua dari tiga bersaudara, pasangan Ngatiyo (56) dan Sutarmi (50) sempat dibawa ke puskesmas, lalu menggunakan ambulan dirujuk ke RSUD Wonosari.

"Korban meninggal dunia saat dibawa ke rumah sakit. Saat itu korban tidak sadar," kata David. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Malam Cerah Berawan

Yogyakarta
Bantul dan Yogyakarta Kerja Sama Olah Sampah, Sultan: Semoga UMKM Tumbuh

Bantul dan Yogyakarta Kerja Sama Olah Sampah, Sultan: Semoga UMKM Tumbuh

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok :Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok :Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Mahasiswa FH UGM Hendak Tabrak Mahasiswa Lain Pakai Mobil, Ini Penyebabnya

Mahasiswa FH UGM Hendak Tabrak Mahasiswa Lain Pakai Mobil, Ini Penyebabnya

Yogyakarta
Duet Kustini-Danang di Pilkada Sleman Masih Terbuka, meski Sama-sama Daftar Bakal Calon Bupati

Duet Kustini-Danang di Pilkada Sleman Masih Terbuka, meski Sama-sama Daftar Bakal Calon Bupati

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Yogyakarta
Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Yogyakarta
Bupati Sleman Kustini Mendaftar Maju Pilkada lewat PDI-P

Bupati Sleman Kustini Mendaftar Maju Pilkada lewat PDI-P

Yogyakarta
Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Yogyakarta
Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Yogyakarta
Sayangkan Larangan 'Study Tour' di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Sayangkan Larangan "Study Tour" di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Yogyakarta
Beberapa Daerah Larang 'Study Tour', PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Beberapa Daerah Larang "Study Tour", PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Yogyakarta
Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Yogyakarta
Sumbu Filosofi Yogyakarta Miliki Potensi Bencana, Apa Saja?

Sumbu Filosofi Yogyakarta Miliki Potensi Bencana, Apa Saja?

Yogyakarta
 Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com