YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Aplikasi WhatsApp milik Bupati Bantul, DI Yogyakarta, Abdul Halim Muslih diretas. Sempat digunakan untuk meminta sejumlah uang.
"Itu terjadi sejak dua hari lalu yakni Selasa (9/5/2023) habis Maghrib. Jadi pertama saya mau pakai WA kok tidak bisa, WA itu terkunci, tidak bisa masuk," kata Halim saat dihubungi wartawan Jumat (12/5/2023).
Baca juga: Diretas, Nomor WhatsApp Bupati Sleman Digunakan untuk Meminta Uang
Dikatakannya, ada beberapa pesan yang dikirim melalui nomor pribadinya itu, termasuk ke asisten pribadinya. Saat itu, pengirim meminta mentransfer sejumlah uang ke nomor rekening.
"Alasannya mobile bankingnya baru error maka minta tolong agar transfer ke rekening ini untuk keponakannya bayar sekolah Rp 2 juta," kata dia.
Saat itulah politikus PKB ini mengetahui WhatsApp miliknya sudah dipakai orang lain. Langsung melakukan koordinasi dengan Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk melacak.
"Ini masih dilakukan upaya-upaya secara teknologi IT yang dilakukan teman-teman kominfo. Bukan secara hukum," kata Halim.
"Posisi dia (diduga pelaku) menurut kepolisian itu di Surabaya," kata dia.
Halim mengatakan, sejauh ini belum ada korban aksi ini. Pihaknya meminta masyarakat untuk tidak mempercayai jika ada yang meminta uang dengan dalih apapun.
"Belum ada korban sejauh ini, karena publik juga sudah semakin cerdas. Rata-rata yang mendapatkan pesan dari nomor saya langsung konfirmasi ke saya melalui ajudan, seperti orang Imogiri ada," kata dia.
Baca juga: Diretas, Running Text Bus Trans Metro Deli Milik Pemkot Medan Bertuliskan Kata Kotor
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.