Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terdampak Pembangunan Jalan Alternatif, Air Terjun Kedung Kandang di Gunungkidul Hilang

Kompas.com - 09/04/2023, 19:14 WIB
Markus Yuwono,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Destinasi wisata Air Terjun Kedung Kandang, Kalurahan Nglanggeran, Kapanewon Patuk, Gunungkidul, DI Yogyakarta, hilang terdampak pembangunan proyek jalan alternatif Gunungkidul-Sleman.

"Iya kalau air terjunnya sudah hilang semua, kena pembangunan jalan baru itu," kata Ketua Pokdarwis Desa Wisata Nglanggeran Mursidi saat dihubungi kompas.com Minggu (9/4/2023) petang.

Dia mengatakan pihaknya sebelumnya sudah mendapatkan sosialiasasi pembangunan, tapi saat itu tak pernak terpikir akan merusak kawasan Air Terjun Kedung Kandang.

Baca juga: SD Negeri Favorit di Kulon Progo Terdampak Pembangunan Jalan Tol Solo-Yogyakarta-YIA

"Untuk teknis pengerjaan, masyarakat dan kami tidak tahu. Setahu kami melintas di atas air terjun itu. Ternyata dalam proses pengerjaan pembuatan jembatan ternyata merusak semua air terjun yang ada di kawasan itu," kata Mursidi. 

Mursidi mengatakan, untuk saat ini pihak pengelola menonaktifkan kawasan air terjun menjadi salah satu destinasi wisata di Desa Wisata Nglanggeran. Dia mengatakan masih menunggu hasil pembangunan jembatan untuk melihat Kemungkinkan menjadi daya tarik wisata. 

"Masih menunggu seperti apa desain jembatannya," kata dia. 

Pihaknya berharap, jembatan ini bisa menjadi daya tarik pariwisata baru. Selain itu, pengerjaan juga rapi. 

"Kalau harapannya jalan baru bagian konektivitas jalur yang mengarah ke Gunungkidul salah satu dari exit tol Jogja-Solo melewati breksi. Melewati termasuk Nglanggeran," kata dia.

"Harapannya akses ke Nglanggeran semakin mudah, termasuk ke Gunungkidul," kata Mursidi. 

Salah satu pengelola wisata, Sugeng Handoko mengatakan, pihaknya sudah mengusulkan untuk tidak merusak kawasan itu tapi tidak pernah didengarkan. Diakuinya selain kawasan air terjun, pembangunan jalan juga mengurangi pemandangan kawasan wisata glamping. 

Dia berharap pemerintah bisa optimal membantu pengembangan Desa Wisata. Sehingga dalam pembangunan infrastruktur perlu dikaji secara detail. Termasuk memperhatikan keberlanjutan alam, lingkungan, sosial, dan budaya.

Baca juga: Gibran Terus Negosiasi dengan Bupati yang Menolak Rencana Pembangunan Jalan Tol Lingkar Timur-Selatan Solo

"Melihat proses pengembangan akses di Kedung Kandang, saat ini kami kehilangan daya tarik alam berupa alam yang asri, terasering sawah dengan Air Terjun Kedung Kandang," kata Sugeng.

Plt Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Gunungkidul, Harry Sukmono menyampaikan, pihaknya akan melihat terlebih dahulu terkait rencana ke depan, termasuk dari pengelola wisata. 

"Kawasan itu nanti akan seperti apa, kita akan berkoordinasi dengan pihak terkait," kata Harry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Dishub: Tunggu Kajian

Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Dishub: Tunggu Kajian

Yogyakarta
Sampah Kembali Menumpuk di Depo dan Jalanan Yogyakarta, Apa yang Terjadi?

Sampah Kembali Menumpuk di Depo dan Jalanan Yogyakarta, Apa yang Terjadi?

Yogyakarta
Sampah Dibuang di Kawasan Karst, Sumber Air Gunungkidul Dikhawatirkan Rusak

Sampah Dibuang di Kawasan Karst, Sumber Air Gunungkidul Dikhawatirkan Rusak

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Sejarah Benteng Keraton Yogyakarta dan Bagian-bagian Bangunannya

Sejarah Benteng Keraton Yogyakarta dan Bagian-bagian Bangunannya

Yogyakarta
5 Pesan Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir untuk Jemaah Haji Indonesia

5 Pesan Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir untuk Jemaah Haji Indonesia

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Melihat Ratusan Mobil Kuno di Magelang, dari VW sampai Buick Riviera

Melihat Ratusan Mobil Kuno di Magelang, dari VW sampai Buick Riviera

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Libur Panjang, Jip Wisata Lava Tour Merapi Diserbu Wisatawan

Libur Panjang, Jip Wisata Lava Tour Merapi Diserbu Wisatawan

Yogyakarta
BPBD Kota Yogyakarta Minta Masyarakat Bangun Rumah Tahan Gempa

BPBD Kota Yogyakarta Minta Masyarakat Bangun Rumah Tahan Gempa

Yogyakarta
Sopir Ngantuk Berat, Mobil Muatan Beras Terjun ke Sungai Kulon Progo

Sopir Ngantuk Berat, Mobil Muatan Beras Terjun ke Sungai Kulon Progo

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com