Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peringati Serangan Umum 1 Maret, Keraton Yogyakarta Gelar Pentas Musik Mandalasana

Kompas.com - 01/03/2023, 23:59 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Keraton Yogyakarta kembali menggelar pentas Musikan Mandalasana dalam rangka Peringatan Serangan Umum 1 Maret. Pentas musik ini digelar di Kagungan Dalem Bangsal Mandalasana, Keraton Yogyakarta yang berkolaborasi dengan sejumlah musisi.

Penghageng Kawedanan Kridhamardawa, KPH Notonegoro mengatakan pentas Musikan Mandalasana ini telah digelar dua kali untuk memperingati serangan umum 1 Maret.

"Hari ini tahun kedua Serangan Umum 1 Maret yang diperingati sebagai hari kedaulatan nasional, jadi kita ingin merayakan," ujarnya ditemui di Keraton Yogyakarta, Rabu (1/3/2023).

Baca juga: Monumen Serangan Umum 1 Maret 1949 di Yogyakarta

Ada yang berbeda pada pentas Musikan Mandalasana kali ini, yakni penonton atau wisatawan sudah diperbolehkan menonton secara langsung dan tidak dibatasi. Hal ini berbeda jika dibandingkan dengan tahun lalu, yang mana penonton masih dibatasi.

"Kalau tahun lalu masih pandemi. Tahun ini kita bisa merayakan dengan banyak penonton," jelas dia.

"Ini pertama kalinya dengan banyak penonton," Imbuh Noto.

Dia menjelaskan bahwa Bangsal Mandalasana digunakan untuk memperingati hari-hari besar nasional. Termasuk untuk memperingati serangan umum 1 Maret.

"Mandalasana sendiri kita pakai untuk memperingati hari-hari nasional. Hari ini setiap 1 Maret dipastikan ada peringatan di Mandalasana," kata dia.

Dalam peringatan Serangan Umum 1 Maret ini, Pentas Musikan Mandalasana menghadirkan lagu-lagu bertema perjuangan dan kebangsaan. Beberapa lagu bernuansa Yogyakarta, seperti Hymne Serangan Umum 1 Maret, Sepasang Mata Bola, Yogyakarta, dan Jogja Istimewa.

Pentas Musikan Mandalasana kali ini juga menampilkan musisi asal Yogyakarta seperti Jogja Hip-Hop Foundation (JHF), vokalis Neni Nuraini, dan Brian Prasetyoadi.

Baca juga: Rute Kirab Prajurit Peringatan Setahun Naik Takhta Mangkunegara X

JHF menampilkan satu lagu yakni Jogja Istimewa. Namun JHF diminta kembali naik panggung untuk kembali bernyanyi dan akhirnya menyanyikan lagu yang sama.

Penampilan JHF diiringi tim ensambel tiup Yogyakarta Royal Orchestra di bawah naungan Kawedanan Kridhamardawa Karaton Ngayogyakarta Hadininingrat

Dilibatkannya musisi asal Yogyakarta ini bertujuan agar menarik minat para generasi muda untuk ikut memperingati Serangan Umum 1 Maret sebagai hari kedaulatan nasional.

"Jadi serangan umum 1 Maret perlu dikenang juga tidak hanya dikenang oleh yang sepuh-sepuh saja tetapi juga yang muda. Kita ingin gandeng teman-teman muda dan menampilkan lagu-lagu kekinian," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ikut Penjaringan di Golkar, Pj Wali Kota Yogyakarta Segera Dipanggil Pemprov DIY

Ikut Penjaringan di Golkar, Pj Wali Kota Yogyakarta Segera Dipanggil Pemprov DIY

Yogyakarta
Museum Benteng Vredeburg Bakal Miliki 'Coworking Space' dan 'Coffee Shop'

Museum Benteng Vredeburg Bakal Miliki "Coworking Space" dan "Coffee Shop"

Yogyakarta
Pj Wali Kota Yogyakarta Dilaporkan ke Gubernur DIY dan Mendagri, Ini Penyebabnya

Pj Wali Kota Yogyakarta Dilaporkan ke Gubernur DIY dan Mendagri, Ini Penyebabnya

Yogyakarta
Jelang Laga Indonesia Vs Uzbekistan, Persewaan Proyektor di Gunungkidul Kebanjiran Order

Jelang Laga Indonesia Vs Uzbekistan, Persewaan Proyektor di Gunungkidul Kebanjiran Order

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Jatuh ke Jurang Saat Cari Lobster di Gunungkidul, Pria Asal Lampung Tewas

Jatuh ke Jurang Saat Cari Lobster di Gunungkidul, Pria Asal Lampung Tewas

Yogyakarta
Penyair Joko Pinurbo Dimakamkan di Sleman, Karyanya Terus Abadi

Penyair Joko Pinurbo Dimakamkan di Sleman, Karyanya Terus Abadi

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Gibran Bantah Gabung ke Partai Golkar

Gibran Bantah Gabung ke Partai Golkar

Yogyakarta
Nonton Ruwatan Gelaran Wayang Kulit Bareng Gibran, Apa Kata Yusril?

Nonton Ruwatan Gelaran Wayang Kulit Bareng Gibran, Apa Kata Yusril?

Yogyakarta
Penyair Joko Pinurbo Meninggal, Butet: Kehilangan Sedulur Sinorowedi

Penyair Joko Pinurbo Meninggal, Butet: Kehilangan Sedulur Sinorowedi

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com