Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siaran TV Analog di DI Yogyakarta Dimatikan, Warga yang Kehabisan STB Pilih Puasa Nonton TV

Kompas.com - 03/12/2022, 16:05 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah telah resmi mematikan siaran TV analog di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Sabtu, 00.01 WIB dini hari tadi (3/12/2022).

Pasca analog switch off ini, otomatis TV analog tak dapat menangkap sinyal siaran TV digital, dan harus menambah perangkat Set Top Box (STB).

Hal ini membuat masyarakat Yogyakarta berbondong-bondong mencari STB dan membuat STB menjadi langka dipasaran. Seperti di 2 Toko di kawasan simpang empat Wirobrajan, Kota Yogyakarta yang kehabisan stok STB.

Baca juga: Kebanjiran dan TV Analog Mati, Warga Grobogan: Sudah Jatuh Tertimpa Tangga. Lebih Baik Saya Tidak Menonton TV Selamanya

Salah satu pembeli, David mengungkapkan harus mencari STB hingga belasan kilometer dari rumahnya di daerah Kalasan Sleman, hingga Wirobrajan Kota Yogyakarta. Namun, dirinya kehabisan STB.

"Saya dari Kalasan cari STB sudah dua toko tapi habis semua," kata dia, Sabtu (3/12/2022).

Ia menyampaikan harga STB kali ini mengalami kenaikan. Beberapa waktu lalu dia sempat membelikan STB untuk orangtuanya dengan harga Rp 275.000, tetapi saat ini harga STB sudah naik di kisaran Rp 300.000 hingga Rp 375.000.

"Harga tergantung merek dari Rp 300.000 sampai Rp 375.000. Dulu pernah beli untuk orangtua Rp 275.000, mungkin karena banyak yang cari jadi naik harganya," ujar dia.

Warga lainnya, Syahrudin asal Bantul, juga menyampaikan hal yang sama. Sudah dua toko antena ia datangi dan kehabisan STB, kondisi ini membuatnya puasa untuk nonton TV terlebih dahulu hingga mendapatkan STB.

"Sudah 2 lokasi kosong kita nunggu saja, puasa nonton TV padahal ini pas Piala Dunia juga," katanya.

Baca juga: Siap-siap, Siaran TV Analog di DIY Dimatikan Tengah Malam Nanti

Dia menyayangkan kebijakan pemerintah untuk mematikan siaran TV analog tanpa melihat ketersediaan STB di pasaran.

"Ketika kebijakan itu diterapkan mestinya negara ngecek produk itu tersedia cukup atau tidak, suplai harus disiapkan," kata dia.

Pemerintah DI Yogyakarta sendiri masih menemukan warga yang berhak mendapatkan Set Top Box (STB) tetapi belum mendapatkan sampai sekarang.

Sekretaris Daerah (Sekda) DIY Kadarmanta Baskara Aji mengatakan, untuk pembagian STB kepada masyarakat tidak mampu sudah dikoordinasi oleh Kominfo. Bantuan dari Kominfo Pusat dan sudah dilakukan pembagian.

Baca juga: Dalam Waktu Dekat Siaran TV Analog di Kepri Bakal Dimatikan

"Saya dapat laporan beberapa yang mestinya berhak mendapatkan tetapi belum mendapatkan. Saya meminta Kominfo untuk segera mendata mana yang membutuhkan tetapi belum dapat untuk diusulkan lagi," kata dia, Jumat (2/12/2022).

Ia menambahkan pembagian STB ke masyarakat DI Yogyakarta sudah dilakukan beberapa waktu yang lalu.

"Data berasal dari masyarakat miskin yang tvnya belum memnuhi syarat, tapi kan jumlah STB terbatas sehingga kemarin dicari yang prioritas," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Satu Truk Sampah Dibuang di Pinggir Jalan Imogiri Bantul

Satu Truk Sampah Dibuang di Pinggir Jalan Imogiri Bantul

Yogyakarta
Balon Udara Liar Mendarat di Bantul, Tersangkut di Pohon Sengon dengan Api Menyala

Balon Udara Liar Mendarat di Bantul, Tersangkut di Pohon Sengon dengan Api Menyala

Yogyakarta
Kronologi 1 Pekerja Tewas Tertimpa Atap Cor di Kawasan Kraton Yogyakarta

Kronologi 1 Pekerja Tewas Tertimpa Atap Cor di Kawasan Kraton Yogyakarta

Yogyakarta
Kesaksian Warga Sekitar Rumah Roboh yang Tewaskan Pekerja di Yogyakarta

Kesaksian Warga Sekitar Rumah Roboh yang Tewaskan Pekerja di Yogyakarta

Yogyakarta
Dua Pekerja Tertimpa Tembok Saat Bongkar Rumah, Satu Tewas

Dua Pekerja Tertimpa Tembok Saat Bongkar Rumah, Satu Tewas

Yogyakarta
Gempa Magnitudo 5,0 di Pacitan Dirasakan hingga Yogyakarta

Gempa Magnitudo 5,0 di Pacitan Dirasakan hingga Yogyakarta

Yogyakarta
Pacitan Diguncang Gempa Magnitudo 5, Kagetkan Warga Gunungkidul

Pacitan Diguncang Gempa Magnitudo 5, Kagetkan Warga Gunungkidul

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Kendaraan Sampah yang Masuk Gunungkidul dari Luar Daerah Harus Putar Balik

Kendaraan Sampah yang Masuk Gunungkidul dari Luar Daerah Harus Putar Balik

Yogyakarta
Masih Ada Stigma di DIY, Sultan Berharap Perempuan dan Laki-laki Peroleh Pendidikan yang Sama

Masih Ada Stigma di DIY, Sultan Berharap Perempuan dan Laki-laki Peroleh Pendidikan yang Sama

Yogyakarta
Pembuangan Sampah dari Sleman ke Gunungkidul Digunakan untuk Reklamasi Tambang Ilegal

Pembuangan Sampah dari Sleman ke Gunungkidul Digunakan untuk Reklamasi Tambang Ilegal

Yogyakarta
Narapidana Kasus Pencurian Kabur dari Lapas Kelas II B Klaten

Narapidana Kasus Pencurian Kabur dari Lapas Kelas II B Klaten

Yogyakarta
Akui Lakukan Kekerasan Seksual, Dosen UPN Veteran Yogyakarta Buat Surat Pernyataan Permohonan Maaf

Akui Lakukan Kekerasan Seksual, Dosen UPN Veteran Yogyakarta Buat Surat Pernyataan Permohonan Maaf

Yogyakarta
Mahasiswa PTS di Sleman Meninggal Usai Latihan Bela Diri, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Mahasiswa PTS di Sleman Meninggal Usai Latihan Bela Diri, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com