Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Sepur Kluthuk Jaladara, Kereta Uap Berumur Lebih dari Seabad yang Melintas di Tengah Kota Solo

Kompas.com - 09/10/2022, 13:03 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Sepur Kluthuk Jaladara merupakan salah satu ikon pariwisata Kota Solo.

Dengan menaiki kereta uap ini, wisatawan bisa merasakan sensasi naik kereta lawas di tengah jalan protokol Kota Solo.

Kenapa disebut kereta kuno? Karena lokomotif maupun dua kereta penumpangnya sudah berumur lebih dari satu abad.

Awalnya, Sepur Kluthuk Jaladara beroperasi menggunakan lokomotif uap C12 18 yang dibuat pada 1896 oleh pabrik Hartmann di Jerman. Bahan bakar lokomotif ini menggunakan kayu jati.

Baca juga: Jadwal dan Harga Tiket Kereta Api Rute Cepu-Surabaya PP Terbaru

Dikutip dari dephub.go.id, setelah masa dinasnya berakhir, C12 18 dibawa ke Depo Cepu, Kabupaten Blora, Jawa tengah.

Di sana, lokomotif berwarna hitam ini dimanfaatkan sebagai lokomotif langsir rangkaian kereta. Selain itu, C12 18 juga bertugas untuk menarik rangkaian kereta penumpang atau barang pada lintasan cabang Cepu-Blora-Purwodadi.

Lokomotif tersebut kemudian disimpan di Museum Kereta Api Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

Namun, pada September 2009, atas permintaan dari Pemerintah Kota Solo, lokomotif uap C12 18 dipindah dari Ambarawa ke Solo.

Oleh Pemerintah Kota Solo, C12 18 difungsikan sebagai penarik kereta api wisata Jaladara dari Stasiun Purwosari hingga Stasiun Solo Kota. Dikutip dari kai.heritage.id, hadirnya kereta ini untuk melengkapi wisata budaya dan sejarah di kota Solo.

Baca juga: Jadwal Kereta Jurusan Malang - Yogyakarta Terbaru 2022 dan Harga Tiketnya

Ketika beroperasi, lokomotif uap C12 18 menarik dua kereta penumpang. Umur dua kereta penumpang tersebut juga lebih dari seabad.

Dua kereta penumpang itu dibuat pada tahun 1906 di Belanda. Keduanya berbahan kayu jati pilihan dan menampilkan kesan klasik. Untuk CR 16 memiliki kapasitas 40 kursi memanjang, sedangkan CR 44 berkapasitas 36 kursi secara berhadap-hadapan.

Lalu, pada 6 Februari 2020, C12 18 kedatangan "adik tingkat", yakni lokomotif uap D 1410 buatan Jerman yang diproduksi tahun 1921.

Dilansir dari surakarta.go.id, lokomotif D 1410 terakhir beroperasi pada 1958 di wilayah Jawa Barat. Kemudian, lokomotif disimpan di kompleks Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

Sejak April-November 2019, lokomotif uap produksi Jerman itu direstorasi petugas di Balai Yasa. Hingga akhirnya pada 2022, D 1410 dibawa ke Solo untuk mendampingi C12 18.

Baca juga: Jadwal Kereta Jurusan Lempuyangan - Pasar Senen Terbaru 2022 dan Harga Tiketnya

Halaman:


Terkini Lainnya

Pupuk Harga Murah Dijual Keliling di Gunungkidul, Dinas Periksa Kualitasnya

Pupuk Harga Murah Dijual Keliling di Gunungkidul, Dinas Periksa Kualitasnya

Yogyakarta
Klarifikasi Dosen UPN Veteran Yogyakarta soal Dugaan Kekerasan Seksual

Klarifikasi Dosen UPN Veteran Yogyakarta soal Dugaan Kekerasan Seksual

Yogyakarta
Satu Truk Sampah Dibuang di Pinggir Jalan Imogiri Bantul

Satu Truk Sampah Dibuang di Pinggir Jalan Imogiri Bantul

Yogyakarta
Balon Udara Liar Mendarat di Bantul, Tersangkut di Pohon Sengon dengan Api Menyala

Balon Udara Liar Mendarat di Bantul, Tersangkut di Pohon Sengon dengan Api Menyala

Yogyakarta
Kronologi 1 Pekerja Tewas Tertimpa Atap Cor di Kawasan Kraton Yogyakarta

Kronologi 1 Pekerja Tewas Tertimpa Atap Cor di Kawasan Kraton Yogyakarta

Yogyakarta
Kesaksian Warga Sekitar Rumah Roboh yang Tewaskan Pekerja di Yogyakarta

Kesaksian Warga Sekitar Rumah Roboh yang Tewaskan Pekerja di Yogyakarta

Yogyakarta
Dua Pekerja Tertimpa Tembok Saat Bongkar Rumah, Satu Tewas

Dua Pekerja Tertimpa Tembok Saat Bongkar Rumah, Satu Tewas

Yogyakarta
Gempa Magnitudo 5,0 di Pacitan Dirasakan hingga Yogyakarta

Gempa Magnitudo 5,0 di Pacitan Dirasakan hingga Yogyakarta

Yogyakarta
Pacitan Diguncang Gempa Magnitudo 5, Kagetkan Warga Gunungkidul

Pacitan Diguncang Gempa Magnitudo 5, Kagetkan Warga Gunungkidul

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Kendaraan Sampah yang Masuk Gunungkidul dari Luar Daerah Harus Putar Balik

Kendaraan Sampah yang Masuk Gunungkidul dari Luar Daerah Harus Putar Balik

Yogyakarta
Masih Ada Stigma di DIY, Sultan Berharap Perempuan dan Laki-laki Peroleh Pendidikan yang Sama

Masih Ada Stigma di DIY, Sultan Berharap Perempuan dan Laki-laki Peroleh Pendidikan yang Sama

Yogyakarta
Pembuangan Sampah dari Sleman ke Gunungkidul Digunakan untuk Reklamasi Tambang Ilegal

Pembuangan Sampah dari Sleman ke Gunungkidul Digunakan untuk Reklamasi Tambang Ilegal

Yogyakarta
Narapidana Kasus Pencurian Kabur dari Lapas Kelas II B Klaten

Narapidana Kasus Pencurian Kabur dari Lapas Kelas II B Klaten

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com