Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Kethak, Makanan Tradisional yang Mulai Langka

Kompas.com - 09/09/2022, 22:54 WIB
Markus Yuwono,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Makanan tradisional kethak masih dipertahankan hingga kini oleh Warga Padukuhan Mangiran RT 123, Kalurahan Trimurti, Kapanewon Srandakan, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta.

Kethak terbuat dari sisa olahan minyak kelapa, yang memiliki rasa manis dan gurih.

Salah satu pembuat kethak yang ada di Pedukuhan Mangiran adalah Sulastri (65). Dia mengatakan kethak dibuat dari kelapa yang sudah diolah menjadi minyak.

Baca juga: Loenpia Gang Lombok, Lumpia Legendaris di Semarang yang Umurnya Ratusan Tahun

Santan dipanaskan, air akan menguap. Lalu menyisakan minyak kelapa dan bahan padat warna putih kecoklatan yang populer disebut blondo atau kethak.

Blondo banyak digunakan untuk tambahan bumbu gudeg. Sementara untuk kethak ditambah gula jawa yang dipanaskan.

"Pembuatannya seperti membuat wajik. Jadi awalnya gula jawa dipanaskan di dalam wajan berukuran besar sampai cair. Kethak dimasukkan, dan diaduk selama 4 jam tidak boleh berhenti," katanya saat ditemui di Mangiran, Srandakan, Bantul, Jumat (9/9/2022).

Ketika sudah dingin, kethak lantas dibentuk bulat dan dibungkus plastik berwarna bening. Kethak tersebut dijual Rp 1.000 per butir.

Dalam sehari Sulastri mampu membuat mengolah 530 butir kelapa yang diolah menjadi 47 kg minyak kelapa sebanyak dan 27 kilogram kethak.

"Ampasnya laku Rp 80 ribu, air kelapa laku Rp 20 ribu, dan bathok-nya juga laku dijual. Untuk kethak dijual Rp 1.000 perbutir," kata dia.

Kethak tersebut diambil pedagang untuk dijual ke pasar tradisional. Saat ini pembuat kethak sudah mulai langka.

Sulastri sendiri sudah mulai membuat sejak tahun 1980. Dia berharap ada pengrajin lain yang mulai membuat kethak.

"Yang buat kethak tinggal saya saja ini. Padahal ini makanan khas Mangiran, Bantul, kalau resepnya memang turun temurun," kata dia.

Salah seorang warga Kota Jogja, Dito mengaku baru pertama makan kethak.

"Kethak rasanya manis gula Jawa dengan tekstur yang agak keras namun lembut saat digigit," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Masih Ada Stigma di DIY, Sultan Berharap Perempuan dan Laki-laki Peroleh Pendidikan yang Sama

Masih Ada Stigma di DIY, Sultan Berharap Perempuan dan Laki-laki Peroleh Pendidikan yang Sama

Yogyakarta
Pembuangan Sampah dari Sleman ke Gunungkidul Digunakan untuk Reklamasi Tambang Ilegal

Pembuangan Sampah dari Sleman ke Gunungkidul Digunakan untuk Reklamasi Tambang Ilegal

Yogyakarta
Narapidana Kasus Pencurian Kabur dari Lapas Kelas II B Klaten

Narapidana Kasus Pencurian Kabur dari Lapas Kelas II B Klaten

Yogyakarta
Akui Lakukan Kekerasan Seksual, Dosen UPN Veteran Yogyakarta Buat Surat Pernyataan Permohonan Maaf

Akui Lakukan Kekerasan Seksual, Dosen UPN Veteran Yogyakarta Buat Surat Pernyataan Permohonan Maaf

Yogyakarta
Mahasiswa PTS di Sleman Meninggal Usai Latihan Bela Diri, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Mahasiswa PTS di Sleman Meninggal Usai Latihan Bela Diri, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Yogyakarta
Sampah dari Sleman Dibuang ke Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul, Begini Respons Sultan

Sampah dari Sleman Dibuang ke Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul, Begini Respons Sultan

Yogyakarta
Jemaah Haji dari DI Yogyakarta Tetap Berangkat dari Bandara Adi Soemarmo Solo

Jemaah Haji dari DI Yogyakarta Tetap Berangkat dari Bandara Adi Soemarmo Solo

Yogyakarta
KPU Kota Yogyakarta Minta Caleg Terpilih Segera Lapor LHKPN agar Bisa Dilantik

KPU Kota Yogyakarta Minta Caleg Terpilih Segera Lapor LHKPN agar Bisa Dilantik

Yogyakarta
 Sampah dari Sleman Ketahuan Dibuang ke Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul

Sampah dari Sleman Ketahuan Dibuang ke Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul

Yogyakarta
3 Kera Ekor Panjang Terlihat di Permukiman Warga Sleman, Ini Penjelasan TNGM

3 Kera Ekor Panjang Terlihat di Permukiman Warga Sleman, Ini Penjelasan TNGM

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Antisipasi Konvoi Kelulusan, Polres Bantul Siagakan Ratusan Personel, Tindakan Tegas Disiapkan

Antisipasi Konvoi Kelulusan, Polres Bantul Siagakan Ratusan Personel, Tindakan Tegas Disiapkan

Yogyakarta
Sakit, Mantan Bupati Bantul Suharsono Meninggal Dunia

Sakit, Mantan Bupati Bantul Suharsono Meninggal Dunia

Yogyakarta
Pengunjung Pantai Watulawang Gunungkidul Tewas Terseret Ombak

Pengunjung Pantai Watulawang Gunungkidul Tewas Terseret Ombak

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com