Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga BBM Naik, Pemprov DIY Akan Kurangi Jual Bahan Pokok ke Luar Daerah untuk Cegah Inflasi

Kompas.com - 05/09/2022, 18:38 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melakukan antisipasi meningkatnya inflasi usai kebijakan kenaikan harga BBM pada hari Sabtu (3/9/2022) lalu.

Sekretaris Daerah (Sekda) DIY Kadarmanta Baskara Aji mengatakan ada beberapa cara yang bisa ditempuh untuk menghindari lonjakan inflasi setelah naiknya harga BBM. Menurutnya, inflasi dapat meningkat jika terjadi ketimpangan antara pasokan dan ketersediaan barang.

"Pasokan tentu dalam waktu dekat agak terganggu karena ini kaitannya dengan bahan bakar. Saya mohon jangan ada yang memanfaatkan hal-hal seperti untuk kepentingan pribadi," ucap dia, Senin (5/9/2022).

Baca juga: Bupati dan Ketua DPRD Kabur Saat Debat dengan Mahasiswa, Aksi Tolak Kenaikan Harga BBM di Banyumas Memanas

Untuk mencegah kenaikan angka inflasi Pemerintah DIY akan berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten maupun kota agar produksi di masing-masing wilayah, terutama komoditi yang berlebih tidak dijual ke luar daerah.

"Kalau harus keluar tentu beban transportasi sangat tinggi. Dengan cara itu harapan kita tidak terjadi inflasi tinggi dan harga tidak terlalu mahal karena jarak tidak terlalu jauh," kata dia.

Ia mencontohkan seperti cabai yang diproduksi oleh para petani yang ada di Sleman. Menurutnya cavai tersebut tidak harus dijual ke daerah lain seperti ke Muntilan, atau tempat lainnya yang dapat membuat biaya kirim membengkak.

Dia menilai jika rantai pasok antarkabupaten dapat diatur maka kenaikan harga tidak akan terjadi secara signifikan.

"Kecuali ada spekulan, kita atur rantai pasok dengan sebaik-baiknya," katanya.

Sebelumnya, harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertalite, Solar, dan Pertamax resmi naik. Harga baru tersebut berlaku mulai hari ini, Sabtu (3/9/2022) pukul 14.30 WIB.

Pengumuman harga BBM naik tersebut disampaikan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). 

"Saat ini pemerintah membuat keputusan dalam situasi yang sulit. Ini adalah pilihan terakhir pemerintah yaitu mengalihkan subsidi BBM sehingga harga beberapa jenis BBM akan mengalami penyesuaian," ujar Jokowi, sebagaimana diberitakan Kompas.com, Sabtu (3/9/2022).

Harga Pertalite dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter. Lalu harga Solar subsidi dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter. Harga Pertamax dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

DLH Bantul Bingung Tangani Sampah di Jalan Sekitar Gembira Loka, Ini Penyebabnya

DLH Bantul Bingung Tangani Sampah di Jalan Sekitar Gembira Loka, Ini Penyebabnya

Yogyakarta
Cerita Perajin Besi di Gunungkidul Kebanjiran Orderan Jelang Idul Adha

Cerita Perajin Besi di Gunungkidul Kebanjiran Orderan Jelang Idul Adha

Yogyakarta
Soal Tawuran Pelajar di Yogyakarta, Ketum PP Muhammadiyah: Fanatisme Sekolah yang Tinggi

Soal Tawuran Pelajar di Yogyakarta, Ketum PP Muhammadiyah: Fanatisme Sekolah yang Tinggi

Yogyakarta
40 PNS di Kulon Progo Ajukan Cuti karena Mau Naik Haji, Separuhnya adalah Guru

40 PNS di Kulon Progo Ajukan Cuti karena Mau Naik Haji, Separuhnya adalah Guru

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Pagi hingga Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Pagi hingga Malam Cerah Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Curi Emas 100 Gram Senilai Rp 100 Juta, Pelaku Sebut 'Nemu' di Kolong Lemari

Curi Emas 100 Gram Senilai Rp 100 Juta, Pelaku Sebut "Nemu" di Kolong Lemari

Yogyakarta
Dipinjami Lahan di Piyungan Selama 3 Tahun, Pemkot Yogyakarta Belum Tentukan Kegunaannya

Dipinjami Lahan di Piyungan Selama 3 Tahun, Pemkot Yogyakarta Belum Tentukan Kegunaannya

Yogyakarta
Niat Hati Pelihara Tujuh Kambing untuk Dijual Saat Idul Adha, Pria Ini Malah Kemalingan

Niat Hati Pelihara Tujuh Kambing untuk Dijual Saat Idul Adha, Pria Ini Malah Kemalingan

Yogyakarta
Nenek di Sleman Tewas Disengat Tawon Vespa, Awalnya Taruh Galah di Pohon Mangga

Nenek di Sleman Tewas Disengat Tawon Vespa, Awalnya Taruh Galah di Pohon Mangga

Yogyakarta
Wacana Pembongkaran Separator Ringroad DIY, Pakar UGM: Justru akan Rawan Kecelakaan

Wacana Pembongkaran Separator Ringroad DIY, Pakar UGM: Justru akan Rawan Kecelakaan

Yogyakarta
Buron 3 Pekan, Pencuri Motor yang Beraksi Pakai Daster di Semarang Tertangkap

Buron 3 Pekan, Pencuri Motor yang Beraksi Pakai Daster di Semarang Tertangkap

Yogyakarta
Pelaku Perdagangan Orang via Bandara YIA Ditangkap, Janjikan 5 Orang Kerja di Serbia

Pelaku Perdagangan Orang via Bandara YIA Ditangkap, Janjikan 5 Orang Kerja di Serbia

Yogyakarta
Satu Calon Jemaah Haji Asal Gunungkidul Terdeteksi Menderita TBC

Satu Calon Jemaah Haji Asal Gunungkidul Terdeteksi Menderita TBC

Yogyakarta
Koordinasi dengan Kepsek, Disdikpora DIY Sebut Pemicu Kericuhan Pelajar di Umbulharjo Belum Diketahui

Koordinasi dengan Kepsek, Disdikpora DIY Sebut Pemicu Kericuhan Pelajar di Umbulharjo Belum Diketahui

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com