Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Emosi, Pemuda Ini Aniaya Pria Menggunakan Pisau Bakmi di Jalur Cinta Gunungkidul

Kompas.com - 05/09/2022, 13:46 WIB
Markus Yuwono,
Khairina

Tim Redaksi

 

YOGYAKARTA,KOMPAS.com-Polisi menangkap T, warga Kalurahan Bleberan, Kapanewon, Playen, Gunungkidul, DI Yogyakarta, karena melakukan penganiayaan terhadap seorang pria menggunakan pisau penjual bakmi di jalan Kyai Legi atau dikenal dengan Jalur Cinta, Senin (5/9/2022) dini hari.

Kapolsek Playen AKP Hajar Wahyudi menyampaikan, kasus ini bermula dari saat korban inisial W, warga Kalurahan Playen, Kapanewo Playen, berangkat bekerja pada Minggu (4/9/2022) tengah malam.

Di perjalanan korban berpapasan dengan pelaku T dan saling teriak.

Baca juga: Kepsek di NTT Aniaya Guru karena Minum Miras di Kompleks Sekolah

"Kejadian bermula dari saling teriak di jalan raya. Kemudian si pelaku karena pengaruh minuman keras, emosi mengejar dan menghentikan korban. Korban berhenti di warung bakmi di sekitar Jalur Cinta," kata Hajar ditemui di Mapolsek Playen, Senin.

Saat berhenti itulah, T langsung mengambil pisau dan menyerang korban. Korban terluka pada bagian tangan kanan.

Hajar mengatakan, pelaku langsung pergi meninggalkan lokasi. Lalu, korban dibawa ke rumah sakit untuk perawatan dan korban kemudian melaporkan kasus ini ke Polsek Playen.

"Petugas yang mendapatkan laporan langsung bergerak dan mengamankan pelaku di rumah temannya, di Padukuhan Tumpak, Kalurahan Ngawu, Playen," kata dia.

Baca juga: Tak Terima Ditegur Saat Mabuk Miras, Seorang Pria di Rote Ndao Tega Aniaya Istrinya

Dari tangan pelaku, petugas mengamankan pisau dan sebuah sepeda motor.

Pelaku disangkakan Pasal 351 ayat 2 KUHP tentang penganiayaan dengan luka berat sehingga diancam pidana penjara paling lama lima tahun.

"Untuk korban saat ini masih dirawat di rumah sakit dan akan dilakukan tindakan penyambungan urat," kata Hajar.

Saat diinterogasi petugas, T mengaku emosi kepada korban dan mengakui mengonsumsi minuman keras sebelum kejadian. 

"Saya menyesal dan akan bertanggung jawab," kata dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Malam Cerah Berawan

Yogyakarta
Bantul dan Yogyakarta Kerja Sama Olah Sampah, Sultan: Semoga UMKM Tumbuh

Bantul dan Yogyakarta Kerja Sama Olah Sampah, Sultan: Semoga UMKM Tumbuh

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok :Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok :Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Mahasiswa FH UGM Hendak Tabrak Mahasiswa Lain Pakai Mobil, Ini Penyebabnya

Mahasiswa FH UGM Hendak Tabrak Mahasiswa Lain Pakai Mobil, Ini Penyebabnya

Yogyakarta
Duet Kustini-Danang di Pilkada Sleman Masih Terbuka, meski Sama-sama Daftar Bakal Calon Bupati

Duet Kustini-Danang di Pilkada Sleman Masih Terbuka, meski Sama-sama Daftar Bakal Calon Bupati

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Yogyakarta
Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Yogyakarta
Bupati Sleman Kustini Mendaftar Maju Pilkada lewat PDI-P

Bupati Sleman Kustini Mendaftar Maju Pilkada lewat PDI-P

Yogyakarta
Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Yogyakarta
Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Yogyakarta
Sayangkan Larangan 'Study Tour' di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Sayangkan Larangan "Study Tour" di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Yogyakarta
Beberapa Daerah Larang 'Study Tour', PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Beberapa Daerah Larang "Study Tour", PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Yogyakarta
Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Yogyakarta
Sumbu Filosofi Yogyakarta Miliki Potensi Bencana, Apa Saja?

Sumbu Filosofi Yogyakarta Miliki Potensi Bencana, Apa Saja?

Yogyakarta
 Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com