Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menilik Astana Giribangun, Makam Soeharto dan Ibu Tien di Kaki Gunung Lawu

Kompas.com - 02/09/2022, 00:03 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Astana Giribangun yang berada di Desa Girilayu, Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, menjadi tempat peristirahatan terakhir bagi presiden kedua Indonesia, Soeharto, dan istrinya, Siti Hartinah atau lebih dikenal dengan Ibu Tien Soeharto.

Wafat pada 28 Januari 2008, Soeharto dikebumikan di samping makam Ibu Tien. Seperti diketahui, Ibu Tien lebih dulu berpulang pada 28 April 1996.

Sebelum dibangun menjadi kompleks permakaman keluarga, Astana Giribangun dulunya merupakan bukit.

Tempat itu mulai dibangun sebagai Astana Giribangun pada 1974 oleh Yayasan Mangadeg. Proses pembangunan berlangsung sekitar dua tahun.

Baca juga: Eks KSAD Wismoyo Arismunandar Dimakamkan di Astana Giribangun Solo

Juru kunci Astana Giribangun, Sukirno, mengatakan, pembangunan kompleks makam ini bermula saat Ibu Tien menunjuk lokasi tersebut untuk perluasan Astana Mangadeg yang berada tak jauh dari Astana Giribangun.

Sebagai informasi, Astana Mangadeg merupakan makam Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara I yang bernama lahir Raden Mas Said atau dikenal dengan julukan Pangeran Sambernyawa. Di Astana Mangadeg terdapat pula makam Mangkunegara II dan III.

Dulu, Ibu Tien dan Soeharto kerap berziarah ke Astana Mangadeg. Hal tersebut lantaran Ibu Tien merupakan keturunan KGPAA Mangkunegara III.

"Cikal bakal makam ini, bapaknya Ibu Tien yang wafat pada 1972. Karena ini belum ada, dulu dimakamkan di Istana Layu Solo. Setelah makam ini jadi, kerangkanya dipindah sini sebagai cikal bakal (makam pertama)," ujarnya, dikutip dari Tribun Jateng.

Baca juga: Soeharto, dari Kemusuk ke Giribangun

Tiga tingkatan di Astana Giribangun

Astana GiribangunKOMPAS Astana Giribangun

Memiliki luas 8 hektar, Astana Giribangun diresmikan pada tahun 1976. Bangunannya mengadopsi bentuk joglo dengan gaya Surakarta beratap sirap.

Menurut Sukirno, ada tiga cungkup di Astana Giribangun, yakni Argosari, Argokembang, dan Argotuwuh. Tiga tingkatan tersebut menggambarkan perjalanan hidup manusia.

"Argotuwuh itu istilahnya tumbuh, ibarat manusia itu baru lahir. Kemudian Argokembang menggambarkan perkembangan, mulai prestasi. Argosari itu perjalanan menuju ke Yang Kuasa," ucapnya, dilansir dari Tribun Jateng.

Di tingkat teratas, Argosari, saat ini terdapat lima makam, yaitu makam ayah dan ibu Tien Soeharto, pasangan Soemarharjomo; kakak Tien Soeharto, Siti Hartati Odang; lalu Ibu Tien dan Soeharto.

Astana Giribangun yang berada di kaki Gunung Lawu, bisa ditempuh dari Kota Solo selama kurang lebih 52 menit perjalanan menggunakan mobil.

Baca juga: Eks KSAD Wismoyo Arismunandar Dimakamkan Satu Kompleks dengan Soeharto di Astana Giribangun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PDI-P Buka Penjaringan Bacawalkot Yogyakarta, Ini Kriterianya...

PDI-P Buka Penjaringan Bacawalkot Yogyakarta, Ini Kriterianya...

Yogyakarta
Jenazah Tanpa Identitas Bertato Kepala Naga Terdampar di Pantai Imorenggo

Jenazah Tanpa Identitas Bertato Kepala Naga Terdampar di Pantai Imorenggo

Yogyakarta
Ikut Penjaringan di Golkar, Pj Wali Kota Yogyakarta Segera Dipanggil Pemprov DIY

Ikut Penjaringan di Golkar, Pj Wali Kota Yogyakarta Segera Dipanggil Pemprov DIY

Yogyakarta
Museum Benteng Vredeburg Bakal Miliki 'Coworking Space' dan 'Coffee Shop'

Museum Benteng Vredeburg Bakal Miliki "Coworking Space" dan "Coffee Shop"

Yogyakarta
Pj Wali Kota Yogyakarta Dilaporkan ke Gubernur DIY dan Mendagri, Ini Penyebabnya

Pj Wali Kota Yogyakarta Dilaporkan ke Gubernur DIY dan Mendagri, Ini Penyebabnya

Yogyakarta
Jelang Laga Indonesia Vs Uzbekistan, Persewaan Proyektor di Gunungkidul Kebanjiran Order

Jelang Laga Indonesia Vs Uzbekistan, Persewaan Proyektor di Gunungkidul Kebanjiran Order

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Jatuh ke Jurang Saat Cari Lobster di Gunungkidul, Pria Asal Lampung Tewas

Jatuh ke Jurang Saat Cari Lobster di Gunungkidul, Pria Asal Lampung Tewas

Yogyakarta
Penyair Joko Pinurbo Dimakamkan di Sleman, Karyanya Terus Abadi

Penyair Joko Pinurbo Dimakamkan di Sleman, Karyanya Terus Abadi

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Gibran Bantah Gabung ke Partai Golkar

Gibran Bantah Gabung ke Partai Golkar

Yogyakarta
Nonton Ruwatan Gelaran Wayang Kulit Bareng Gibran, Apa Kata Yusril?

Nonton Ruwatan Gelaran Wayang Kulit Bareng Gibran, Apa Kata Yusril?

Yogyakarta
Penyair Joko Pinurbo Meninggal, Butet: Kehilangan Sedulur Sinorowedi

Penyair Joko Pinurbo Meninggal, Butet: Kehilangan Sedulur Sinorowedi

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com