Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diingatkan Petugas Jangan ke Tengah, Wisatawan: Saya ke Pantai Mau Senang-senang

Kompas.com - 07/07/2022, 13:27 WIB
Markus Yuwono,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com- Tim SAR Satlinmas Wilayah II Gunungkidul, DI Yogyakarta, mengimbau kepada wisatawan untuk mematuhi imbauan petugas karena sering terjadi peningkatan gelombang di laut selatan sampai bulan September.

"Untuk saat ini gelombang landai, tetapi pengunjung diimbau untuk waspada karena bulan ini sampai pertengahan September biasanya banyak muncul gelombang tinggi," kata Koordinator SAR Satlinmas Wilayah II Gunungkidul Marjono saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon Kamis (7/7/2022).

"Wisata ke pantai aman, tetapi wajib mengikuti imbauan petugas," kata dia.

Baca juga: Hilang di Pantai Drini Gunungkidul, Budi Ditemukan Tewas di Pantai Krakal

Diakuinya, libur sekolah seperti saat ini kunjungan wisatawan meningkat cukup signifikan dibandingkan hari biasa.

Pihaknya seringkali mengingatkan wisatawan untuk tidak bermain terlalu ke tengah.

"Kadang diingatkan tetapi jawabannya 'saya ke pantai mau senang-senang'," kata Marjono menirukan jawaban wisatawan.

Baca juga: Sempat Hilang di Pantai Siung, Pria di Gunungkidul Ternyata Jalan Kaki 54 Km

Sekretaris SAR Satlinmas Wilayah II Surisdianto menambahkan, selain imbauan secara langsung, pihaknya juga memasang rambu di sekitar kawasan pantai.

"Kadang wisatawan malah nekat. Seperti saat ditiup peluit malah disoraki gol atau joget," kata Suris.

Dia berharap wisatawan mematuhi imbauan dari petugas untuk mencegah kecelakaan laut.

Dijelaskannya, untuk kasus laka laut sampai bulan Juli 2022 terdapat 52 kasus dengan korban mencapai 64 orang.

Adapun korban jiwa 4 orang dan korban selamat 60 kasus.

"Selama bulan Juli 2022, ada 6 kasus, melibatkan 10 orang wisatawan, dengan rincian 7 selamat, meninggal laka laut 2 kasus, dan 1 orang meninggal karena sakit di penginapan," ucap Suris. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Malam Cerah Berawan

Yogyakarta
Bantul dan Yogyakarta Kerja Sama Olah Sampah, Sultan: Semoga UMKM Tumbuh

Bantul dan Yogyakarta Kerja Sama Olah Sampah, Sultan: Semoga UMKM Tumbuh

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok :Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok :Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Mahasiswa FH UGM Hendak Tabrak Mahasiswa Lain Pakai Mobil, Ini Penyebabnya

Mahasiswa FH UGM Hendak Tabrak Mahasiswa Lain Pakai Mobil, Ini Penyebabnya

Yogyakarta
Duet Kustini-Danang di Pilkada Sleman Masih Terbuka, meski Sama-sama Daftar Bakal Calon Bupati

Duet Kustini-Danang di Pilkada Sleman Masih Terbuka, meski Sama-sama Daftar Bakal Calon Bupati

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Yogyakarta
Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Yogyakarta
Bupati Sleman Kustini Mendaftar Maju Pilkada lewat PDI-P

Bupati Sleman Kustini Mendaftar Maju Pilkada lewat PDI-P

Yogyakarta
Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Yogyakarta
Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Yogyakarta
Sayangkan Larangan 'Study Tour' di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Sayangkan Larangan "Study Tour" di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Yogyakarta
Beberapa Daerah Larang 'Study Tour', PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Beberapa Daerah Larang "Study Tour", PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Yogyakarta
Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Yogyakarta
Sumbu Filosofi Yogyakarta Miliki Potensi Bencana, Apa Saja?

Sumbu Filosofi Yogyakarta Miliki Potensi Bencana, Apa Saja?

Yogyakarta
 Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com