Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suhu Dingin di Yogyakarta Diperkirakan Berlangsung hingga Agustus

Kompas.com - 30/06/2022, 19:55 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa hari terakhir ini di suhu dan angin di Kota Yogyakarta terasa dingin. Suhu terendah di Kota Yogyakarta tercatat mencapai 20 derajat celsius.

Kepala Stasiun Klimatologi, Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Reni Kraningtyas, menjelaskan suhu dingin yang melanda Kota Yogyakarta karena adanya pergerakan massa udara dari Australia.

Pergerakan massa dari Australia itu membawa massa udara dingin dan kering ke Asia melewati Indonesia yang dikenal dengan Monsoon Dingin Australia.

"Suhu minimum harian tanggal 20-30 Juni 2022 berkisar pada 20,4-23,6 derajat celcius. Suhu harian terendah 20,4 derajat celcius dengan kelembapan udara terukur 53 persen, pada tanggal 29 Juni 2022," ujarnya melalui keterangan tertulis, Kamis (30/6/2022).

Baca juga: Fenomena Bediding, Penyebab Suhu Dingin di Malam Hari pada Musim Kemarau

Lanjut Reni, penyebab lainnya adalah tutupan awan relatif sedikit dan pantulan panas dari bumi yang diterima dari sinar matahari tidak tertahan oleh awan, sehingga langsung terbuang dan hilang ke angkasa.

Ia menambahkan faktor lainnya adalah kandungan air di dalam tanah menipis, kandungan uap air di udara rendah, yang dibuktikan dengan rendahnya kelembaban udara.

"Diperkirakan kondisi ini sampai Agustus 2022," kata dia.

Baca juga: Suhu Dingin Landa NTT, di Kabupaten Manggarai sampai 13 Derajat Celcius

Dengan kondisi ini Reni mengimbau kepada masyarakat agar menjaga imunitas tubuh dengan cara mencukupi kebutuhan cairan tubuh.

Pada malam hari, gunakan pakaian atau selimut yang tebal serta menggunakan atau pelembap kulit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sampah Dibuang di Bekas Tambang Gunungkidul, Bupati Sleman: Bukan dari Jasa Pengangkutan Pemerintah

Sampah Dibuang di Bekas Tambang Gunungkidul, Bupati Sleman: Bukan dari Jasa Pengangkutan Pemerintah

Yogyakarta
Pupuk Harga Murah Dijual Keliling di Gunungkidul, Dinas Periksa Kualitasnya

Pupuk Harga Murah Dijual Keliling di Gunungkidul, Dinas Periksa Kualitasnya

Yogyakarta
Klarifikasi Dosen UPN Veteran Yogyakarta soal Dugaan Kekerasan Seksual

Klarifikasi Dosen UPN Veteran Yogyakarta soal Dugaan Kekerasan Seksual

Yogyakarta
Satu Truk Sampah Dibuang di Pinggir Jalan Imogiri Bantul

Satu Truk Sampah Dibuang di Pinggir Jalan Imogiri Bantul

Yogyakarta
Balon Udara Liar Mendarat di Bantul, Tersangkut di Pohon Sengon dengan Api Menyala

Balon Udara Liar Mendarat di Bantul, Tersangkut di Pohon Sengon dengan Api Menyala

Yogyakarta
Kronologi 1 Pekerja Tewas Tertimpa Atap Cor di Kawasan Kraton Yogyakarta

Kronologi 1 Pekerja Tewas Tertimpa Atap Cor di Kawasan Kraton Yogyakarta

Yogyakarta
Kesaksian Warga Sekitar Rumah Roboh yang Tewaskan Pekerja di Yogyakarta

Kesaksian Warga Sekitar Rumah Roboh yang Tewaskan Pekerja di Yogyakarta

Yogyakarta
Dua Pekerja Tertimpa Tembok Saat Bongkar Rumah, Satu Tewas

Dua Pekerja Tertimpa Tembok Saat Bongkar Rumah, Satu Tewas

Yogyakarta
Gempa Magnitudo 5,0 di Pacitan Dirasakan hingga Yogyakarta

Gempa Magnitudo 5,0 di Pacitan Dirasakan hingga Yogyakarta

Yogyakarta
Pacitan Diguncang Gempa Magnitudo 5, Kagetkan Warga Gunungkidul

Pacitan Diguncang Gempa Magnitudo 5, Kagetkan Warga Gunungkidul

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Kendaraan Sampah yang Masuk Gunungkidul dari Luar Daerah Harus Putar Balik

Kendaraan Sampah yang Masuk Gunungkidul dari Luar Daerah Harus Putar Balik

Yogyakarta
Masih Ada Stigma di DIY, Sultan Berharap Perempuan dan Laki-laki Peroleh Pendidikan yang Sama

Masih Ada Stigma di DIY, Sultan Berharap Perempuan dan Laki-laki Peroleh Pendidikan yang Sama

Yogyakarta
Pembuangan Sampah dari Sleman ke Gunungkidul Digunakan untuk Reklamasi Tambang Ilegal

Pembuangan Sampah dari Sleman ke Gunungkidul Digunakan untuk Reklamasi Tambang Ilegal

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com