Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buka Pertemuan Menteri Kesehatan G20 di Yogyakarta, Menkes: Sejarah Taman Sari Menginspirasi Sistem Kesehatan Global

Kompas.com - 20/06/2022, 14:20 WIB
Khairina

Editor

KOMPAS.com- Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin membuka pertemuan Menteri Kesehatan Negara Anggota G20 pertama di Yogyakarta, Senin (20/6/2022) dengan agenda pembahasan ‘Penguatan Arsitektur Kesehatan Global.

Budi mengungkapkan, filosofi sistem kesehatan global seperti Istana Air Taman Sari Yogyakarta.

Tidak jauh dari tempat pertemuan Menteri Kesehatan Anggota G20, di sekitar keraton terdapat Istana Air Taman Sari, di bekas taman kerajaan yang sudah ada dari abad ke-18.

Baca juga: Resmikan BIAN Tahap I di Kepri, Menkes Budi Umumkan 3 Tambahan Imunisasi Wajib

 

Awalnya dibangun sebagai taman kompleks untuk sultan bekerja, bermeditasi, dan beristirahat.

Taman Sari juga berfungsi sebagai benteng bagi keluarga kerajaan untuk bersembunyi, mengasingkan diri, dan untuk membela diri selama masa krisis.

Menkes Budi mengatakan, sejarah Taman Sari menjadi inspirasi dalam pembentukan sistem kesehatan global.

“Sejarah dan filosofi Taman Sari menginspirasi kami, para pemimpin kesehatan global untuk membangun sistem kesehatan global yang tangguh pada saat masa krisis dan siaga dalam masa normal,” katanya di Yogyakarta, dalam rilis yang diterima Kompas.com, Senin.

Taman Sari dibangun pada waktu normal, tidak hanya untuk digunakan sehari-hari, tetapi juga untuk mengantisipasi krisis di masa depan.

“Saat kita menantikan dunia di mana pandemi telah mereda, kita harus memanfaatkannya untuk membangun sistem kesehatan global yang lebih tangguh, tidak hanya untuk hari ini tetapi juga untuk tantangan hari esok. Sebaiknya siapkan payung sebelum hujan,” ucap Menkes Budi.

Baca juga: Gubernur Riau Temui Menkes Budi, Usul Pembangunan RS Baru Tipe A

Negara-negara anggota G20, lanjutnya, telah membuat langkah besar untuk memperkuat arsitektur kesehatan global, untuk lebih mempersiapkan diri menghadapi ancaman kesehatan di masa depan.

Tahun ini, telah dibahas 3 agenda kesehatan global dengan 5 pembahasan antara lain;

Agenda 1: Memperkuat ketahanan sistem kesehatan global
● Pembahasan 1 : Ketersediaan sumber daya keuangan untuk pandemi pencegahan, kesiapsiagaan, dan penanggulangan.
● Pembahasan 2 : Akses ke tindakan medis darurat.
● Pembahasan 3 : Membangun jaringan global pengawasan genomik laboratorium dan memperkuat mekanisme berbagi data tepercaya.

Agenda 2 : Menyelaraskan standar protokol kesehatan global
● Pembahasan 4 : Sertifikat vaksin yang diakui bersama di titik masuk.

Agenda 3: Memperluas pusat manufaktur dan penelitian global untuk pencegahan, kesiapsiagaan, dan respon pandemi (PPR).
● Pembahasan 5: teknologi vaksin mRNA, perluasan global manufaktur dan pusat penelitian untuk pencegahan pandemi, kesiapsiagaan, dan respon.

Hingga saat ini, telah terselenggara dua pertemuan kelompok kerja kesehatan yang membahas "Penyelarasan Standar Protokol Kesehatan Global" dan "Memperkuat Ketahanan Sistem Kesehatan Global".

Selanjutnya, pada bulan Agustus, akan dilaksanakan kelompok kerja kesehatan selanjutnya untuk membahas ‘Pemperluasan Manufaktur Global dan Pusat Penelitian, Pencegahan, Kesiapsiagaan, dan Respon untuk Pandemi’.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Kades yang Ikut Penjaringan Bacawabup di Partai Golkar, Apdesi Bantul Minta Anggotanya Netral

Ada Kades yang Ikut Penjaringan Bacawabup di Partai Golkar, Apdesi Bantul Minta Anggotanya Netral

Yogyakarta
Komplotan Pencuri di Yogyakarta Ditangkap, Sehari Ganjal 10 Mesin ATM, Uang Rp 150 Juta Disikat

Komplotan Pencuri di Yogyakarta Ditangkap, Sehari Ganjal 10 Mesin ATM, Uang Rp 150 Juta Disikat

Yogyakarta
Jelang Desentralisasi Sampah, Pj Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Jelang Desentralisasi Sampah, Pj Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Yogyakarta
Tak Mau 'Snack Lelayu' Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Tak Mau "Snack Lelayu" Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Yogyakarta
Terdapat 3 Sengketa Pemilu, Penetapan Anggota Legislatif di DIY Terancam Mundur

Terdapat 3 Sengketa Pemilu, Penetapan Anggota Legislatif di DIY Terancam Mundur

Yogyakarta
Muncul dalam Penjaringan PDI Perjuangan, Soimah Tidak Bersedia Maju Pilkada

Muncul dalam Penjaringan PDI Perjuangan, Soimah Tidak Bersedia Maju Pilkada

Yogyakarta
Lansia di Kulon Progo Dibacok Residivis yang Cemburu Buta

Lansia di Kulon Progo Dibacok Residivis yang Cemburu Buta

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Pelihara Buaya dari Sekecil Tokek Kini 2 Meter, Pemilik Ngeri dan Serahkan ke BKSDA Yogyakarta

Pelihara Buaya dari Sekecil Tokek Kini 2 Meter, Pemilik Ngeri dan Serahkan ke BKSDA Yogyakarta

Yogyakarta
Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Yogyakarta
Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Yogyakarta
Soal Gugatan 'Snack Lelayu', KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Soal Gugatan "Snack Lelayu", KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Yogyakarta
Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Yogyakarta
Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com