Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disperindag DI Yogyakarta Mulai Petakan Spekulan Minyak Goreng

Kompas.com - 04/03/2022, 16:13 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mulai memetakan spekulan-spekulan yang membuat minyak goreng langka di DIY.

Kepala Bidang Pedagangan Dalam Negeri Disperindag DIY, Yanto Aprianto mengatakan, saat ini ketersediaan minyak goreng bisa dikatakan langka, dan ketersediaannya belum merata di masyarakat.

"Terus dilakukan pasokan baik itu lewat retail modern, supermarket, di pasar-pasar. Ketersediaan tetap dari kemendag dan terus namanya mendorong ketersediaan minyak goreng," katanya saat dihubungi, Jumat (4/3/2022).

Baca juga: Distribusi Minyak Goreng di Kabupaten Bandung Telambat, Ini Penyebabnya

Lanjutnya, penyebab dari langkanya minyak di DIY karena masih banyaknya masyarakat yang panic buying serta muncul spekulan-spekulan yang membuat minyaknya langka.

"Kita juga lagi petakan spekulan. Jangan sampai minyak goreng ini jadi langka gara-gara ada panic buying dan spekulan ini akan terganggu (pasokan minyak)," kata dia.

Selain itu banyak juga warga yang menjual secara online dengan harga tinggi. "Banyak juga penjualan lewat online itu yang meresahkan juga harganya tinggi," ucap dia.

Ia menambahkan sekarang ini sebenarnya pasokan minyak goreng sudah memenuhi kebutuhan masyarakat DIY seperti di beberapa toko modern masih tersedia.

"Di supermarket masih tersedia dan masih ada. Cuma memang dari pola masyarakat kalau digerai di pasang minyak goreng ada langsung diserbu. Jadi masih terjadi panic buying di masyarakat dan terjadi spekulan," ungkapnya.

Ia mengungkapkan Disperindag DIY telah menertibkan praktik-praktik tactic tying atau pembelian bersyarat yang dilakukan oleh penjual atau toko-toko. Ia mencontohkan seperti pembelian minyak goreng harus disertai pembelian barang lainnya.

"Sudah kita tertibkan, kita peringatkan juga distributor tidak boleh melakukan penjualan bersyarat," ungkap dia.

Disinggung soal apakah ada pelaku penimbunan minyak goreng di DIY ia mengatakan sampai saat ini belum menemukan penimbun, pihaknya telah melakukan pemeriksaan ke distributor-distributor.

"Ya jelas sanksi ada. Itu ada sanksi yang diatur di UU perdagangan dan bundling di distributor tidak boleh melaksanakan tactic buying, ada ancaman juga minimal denda Rp 5 miliar," ujar dia.

Baca juga: 53 Ton Minyak Goreng yang Diduga Ditimbun di Sulteng Didistribusikan ke Pasaran

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masih Ada Stigma di DIY, Sultan Berharap Perempuan dan Laki-laki Peroleh Pendidikan yang Sama

Masih Ada Stigma di DIY, Sultan Berharap Perempuan dan Laki-laki Peroleh Pendidikan yang Sama

Yogyakarta
Pembuangan Sampah dari Sleman ke Gunungkidul Digunakan untuk Reklamasi Tambang Ilegal

Pembuangan Sampah dari Sleman ke Gunungkidul Digunakan untuk Reklamasi Tambang Ilegal

Yogyakarta
Narapidana Kasus Pencurian Kabur dari Lapas Kelas II B Klaten

Narapidana Kasus Pencurian Kabur dari Lapas Kelas II B Klaten

Yogyakarta
Akui Lakukan Kekerasan Seksual, Dosen UPN Veteran Yogyakarta Buat Surat Pernyataan Permohonan Maaf

Akui Lakukan Kekerasan Seksual, Dosen UPN Veteran Yogyakarta Buat Surat Pernyataan Permohonan Maaf

Yogyakarta
Mahasiswa PTS di Sleman Meninggal Usai Latihan Bela Diri, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Mahasiswa PTS di Sleman Meninggal Usai Latihan Bela Diri, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Yogyakarta
Sampah dari Sleman Dibuang ke Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul, Begini Respons Sultan

Sampah dari Sleman Dibuang ke Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul, Begini Respons Sultan

Yogyakarta
Jemaah Haji dari DI Yogyakarta Tetap Berangkat dari Bandara Adi Soemarmo Solo

Jemaah Haji dari DI Yogyakarta Tetap Berangkat dari Bandara Adi Soemarmo Solo

Yogyakarta
KPU Kota Yogyakarta Minta Caleg Terpilih Segera Lapor LHKPN agar Bisa Dilantik

KPU Kota Yogyakarta Minta Caleg Terpilih Segera Lapor LHKPN agar Bisa Dilantik

Yogyakarta
 Sampah dari Sleman Ketahuan Dibuang ke Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul

Sampah dari Sleman Ketahuan Dibuang ke Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul

Yogyakarta
3 Kera Ekor Panjang Terlihat di Permukiman Warga Sleman, Ini Penjelasan TNGM

3 Kera Ekor Panjang Terlihat di Permukiman Warga Sleman, Ini Penjelasan TNGM

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Antisipasi Konvoi Kelulusan, Polres Bantul Siagakan Ratusan Personel, Tindakan Tegas Disiapkan

Antisipasi Konvoi Kelulusan, Polres Bantul Siagakan Ratusan Personel, Tindakan Tegas Disiapkan

Yogyakarta
Sakit, Mantan Bupati Bantul Suharsono Meninggal Dunia

Sakit, Mantan Bupati Bantul Suharsono Meninggal Dunia

Yogyakarta
Pengunjung Pantai Watulawang Gunungkidul Tewas Terseret Ombak

Pengunjung Pantai Watulawang Gunungkidul Tewas Terseret Ombak

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com