KOMPAS.com - Aksi tawuran antar warga terjadi di Jembatan Kali Code, Pedukuhan Jajaran II, Kalurahan Wonokromo, Kapanewon Pleret, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta, pada Minggu (2/6/2024) sekitar pukul 01.00 WIB.
Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana membenarkan adanya peristiwa tersebut.
Jeffry mengatakan, tawuran itu terjadi akibat kesalahpahaman antara warga Karanganom, Kapanewon Pleret, dengan Warga Pacar, Kapanewon Sewon.
"Berdasarkan keterangan warga Karanganom, kejadian bermula ketika ada dua orang warga Karanganom melintas di jalan timur Stadion Sultan Agung dan hendak menuju ke timur sekitar pukul 01.00 WIB," kata Jeffry, dikutip dari TribunJogja.com.
Dia melanjutkan, dua orang itu kemudian diteriaki dan diprovokasi oleh sekelompok warga Pacar yang sedang berkumpul di Perempatan Pacar.
Baca juga: Pengendara Mobil Acungkan Celurit dan Tantang Pengemudi Lain di Surabaya
Tak terima dengan perlakuan yang didapatnya, dua orang itu pun kemudian memberi tahu kejadian tersebut kepada sejumlah warga Karanganom yang berada di Simpang Empat Jejeran.
Tawuran yang melibatkan ratusan itu pun terjadi. Mereka saling melempar batu, kembang api, dan kayu.
"Kemudian sekitar 10 orang warga karanganom mendatangi warga Pacar, dan terjadilah keributan yang berujung tawuran antara warga Karanganom dengan warga Pacar yang melibatkan sekitar 200 orang," ujar Jeffry.
Menurut kesaksian warga Pacar, Jeffry menyampaikan, kejadian itu bermula ketika ada dua orang yang berboncengan dengan sepeda motor memacu kendaraannya secara zig-zag sembari memutarkan ikat pinggang saat melintas di depan Stadion Sultan Agung, pada pukul 01.00 WIB.
"Selanjutnya, rombongan kedua melintas dengan jumlah sekitar 10 sepeda motor serta membawa benda panjang, mereka menendang sepeda warga yang sedang berkumpul di depan Stadion Sultan Agung kemudian pergi ke arah Karanganom," ucap Jeffry.
Baca juga: Buang Jaket dan Atribut, Organisasi Geng Motor di Tasik Bubarkan Diri
Warga Pacar kemudian berusaha mengejar gerombolan tersebut, namun di tengah jalan, mereka bertemu dengan warga Karanganom yang berjalan kaki sambil kayu, batu, dan sajam.
"Kemudian warga Pacar yang lain juga turut dalam tawuran. Jumlah kedua belah pihak sekitar 200 orang dan saling melempar batu, kembang api, dan membawa kayu, serta sajam," jelasnya.
Mengetahui adanya kejadian tersebut, polisi dari Kapolsek Pleret, Kapolsek Sewon, Kapolsek Jetis, dan Sat Samapta Polres Bantul, langsung datang ke lokasi untuk membubarkan tawuran warga.
"Polisi membubarkan warga yang terlibat tawuran dengan menembakkan gas air mata, dan pada pukul 02.15 WIB, tawuran antara kedua belah pihak berhasil diredam sehingga situasi aman terkendali," ungkapnya.
Baca juga: Wapres Maruf Amin Akan Kunjungan Kerja ke Merauke, Berikut Agendanya
Akibat peristiwa itu, sejumlah orang dari kedua pihak mengalami luka-luka karena terkena lemparan kayu dan batu.
"Kejadian itu masih didalami oleh polisi untuk mengetahui penyebab pasti terjadinya tawuran. Bahkan, Polsek Pleret tengah memeriksa tiga orang saksi," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul "Kronologi Tawuran Antarwarga di Bantul, Bermula Kesalahpahaman Berujung Saling Lempar Batu"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.