Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekurangan pegawai, Pemkab Sleman akan Buka Lowongan CPNS dan PPPK

Kompas.com - 17/04/2024, 20:45 WIB
Wijaya Kusuma,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Sleman berencana melakukan rekrutmen calon aparatur sipil negara (ASN) pada tahun 2024.

Ada sekitar 736 lowongan yang akan dibuka dalam rekrutmen tahun 2024, baik CPNS dan PPPK.

Baca juga: Semua Lowongan PPPK 2024 Dibuka untuk Tenaga Honorer

"Jadi kalau berdasarkan Anjab (analisis jabatan) ABK (analisis beban kerja), kita masih kurang cukup banyak (ASN)," ujar Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kabupaten Sleman, Budi Pramono Rabu (17/04/2024).

Budi menyampaikan, kebutuhan ASN untuk lingkungan pemerintah Kabupaten Sleman sebanyak sekitar 16 ribu formasi dan saat ini baru terisi 9.600, baik PNS maupun PPPK.

Dia mengatakan, rekrutmen ASN 2024 berbeda dari sebelumnya. Sebab, formasi CPNS tahun ini sudah diperbolehkan dibuka kembali.

"Kalau tahun lalu nggak ada CPNS, sekarang ada. Yang tahun lalu kan semuanya PPPK, saat ini ada CPNS-nya. Kemudian kalau tahun lalu semua kan tenaga fungsional, sekarang ada pelaksananya, mengakomodir pelaksana. Ini kebijakan dari Menpan, jadi tenaga non fungsional ada kesempatan mendaftar pada tahun ini," ucapnya.

Pada rekrutmen 2024 ini, Pemerintah Kabupaten Sleman mengajukan 736 formasi. Dari jumlah tersebut, calon pegawai negeri sipil (CPNS) dibuka sebanyak 147 formasi.

Kemudian pegawai pemerintahan dengan perjanjian kerja (PPPK) untuk guru 103, tenaga kesehatan 28 dan tenaga teknis 458.

"Kalau jumlah itu sesuai kemampuan daerah untuk jumlah rekrut karena terkait dengan masalah pembiayaan gaji dan sebagainya," tuturnya.

Penambahan dari rekrutmen tahun 2024 ini, lanjut Budi, memang belum mencukupi.

"Belum (belum mencukupi), nanti kan bertahap, untuk memenuhi anjab ABK-nya itu juga butuh waktu karena pensiun pertahunnya kita juga banyak," ungkapnya.

Baca juga: ASN yang Pindah ke IKN pada Tahap Awal Bakal Dapat Tunjangan Pionir

Menurut Budi, saat ini pihaknya sedang menunggu verifikasi dari Badan Kepegawaian Nasional (BKN). Termasuk menunggu penetapan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Pelaksanaan seleksi juga menunggu jadwal dari Panselnas, (panitia seleksi nasional).

"Kalau jumlah Saya kira karena ini juga jumlahnya juga penetapannya sudah, jadi dari sisi jumlah mungkin tidak akan berubah, 736 itu," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Yogyakarta
Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Yogyakarta
Dipecat dan Tak Diberi Uang Layak, Pria di Kulon Progo Curi Rp 35 Juta Uang Kantor

Dipecat dan Tak Diberi Uang Layak, Pria di Kulon Progo Curi Rp 35 Juta Uang Kantor

Yogyakarta
Sleman Masih Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Idul Adha

Sleman Masih Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Idul Adha

Yogyakarta
Keluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Gunungkidul, Adrian: Makan Mi dan Daging

Keluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Gunungkidul, Adrian: Makan Mi dan Daging

Yogyakarta
Optimalisasi Pembenahan Museum dan Cagar Budaya Melalui Indonesia Heritage Agency

Optimalisasi Pembenahan Museum dan Cagar Budaya Melalui Indonesia Heritage Agency

Yogyakarta
Diare Massal di Gunungkidul, 89 Warga Diduga Keracunan Makanan di Acara 1.000 Hari Orang Meninggal

Diare Massal di Gunungkidul, 89 Warga Diduga Keracunan Makanan di Acara 1.000 Hari Orang Meninggal

Yogyakarta
Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Siapkan Layanan Wisata Malam, Ini Jadwal dan Perinciannya...

Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Siapkan Layanan Wisata Malam, Ini Jadwal dan Perinciannya...

Yogyakarta
Pelajar di Sleman Dipukuli Saat Berangkat Sekolah, Polisi Sebut Pelaku Sudah Ditangkap

Pelajar di Sleman Dipukuli Saat Berangkat Sekolah, Polisi Sebut Pelaku Sudah Ditangkap

Yogyakarta
Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta Batal, Ini Alasannya

Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta Batal, Ini Alasannya

Yogyakarta
Mengenal Apa Itu Indonesia Heritage Agency yang Akan Diluncurkan Nadiem Makarim di Yogyakarta

Mengenal Apa Itu Indonesia Heritage Agency yang Akan Diluncurkan Nadiem Makarim di Yogyakarta

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Seorang Pemuda Kuras Tabungan Pensiunan Guru Senilai Rp 74,7 Juta, Modusnya Pura-pura Jadi Pegawai Bank

Seorang Pemuda Kuras Tabungan Pensiunan Guru Senilai Rp 74,7 Juta, Modusnya Pura-pura Jadi Pegawai Bank

Yogyakarta
Penyu Lekang Ditemukan Mati di Bantul, Diduga akibat Makan Sampah Plastik

Penyu Lekang Ditemukan Mati di Bantul, Diduga akibat Makan Sampah Plastik

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com