Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Libur Lebaran, Wisatawan ke DIY Diprediksi Naik Jadi 1,7 Juta Orang

Kompas.com - 03/04/2024, 13:36 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menempati peringkat keempat sebagai daerah tujuan mudik 2024. Diprediksi pada mudik tahun ini, kurang lebih 11,7 juta orang akan masuk ke DIY, baik untuk silaturahmi maupun berwisata.

Plh Kepala Dispar DIY Anita Verawati mengatakan, dari 11,7 juta pemudik tersebut, 15 sampai 18 persen atau 1,5-2 juta orang akan berwisata ke DIY.

Baca juga: Viral, Video Warga Lokal dan Wisatawan Asing Taruhan Balap Lari di Kuta Mandalika Saat Ramadhan

Angka tersebut meningkat jika dibanding dengan tahun lalu yakni 1,6 juta.

"Kita prediksi tahun ini naik karena liburnya semakin lama dan aksesnya semakin bagus," ujarnya, Rabu (3/4/2024).

"Kalau bisa tercapai ya 1,7. Tahun kemarin 1,6 juta itu 8 hari liburnya," imbuh dia.

Banyaknya jumlah wisatawan yang diprediksi berkunjung ke DIY ini masih menyisakan pekerjaan rumah bagi Dinas Pariwisata DIY.

Salah satunya soal lama tinggal wisatawan yang masih di angka 1,5 hari untuk wisatawan domestik. Pemerintah DIY dalam libur Lebaran kali ini menargetkan lama tinggal wisatawan selama 2 hari.

Tak hanya soal lama tinggal, jumlah belanja wisatawa atau spending money diharapkan juga meningkat.

Saat ini menurut data Kemenhub RI pemudik membawa uang sebesar Rp 3 juta sampai dengan Rp 5 juta. Diharapkan setidaknya untuk berwisata di Yogyakarta para pelancong ini mengeluarkan atau berbelanja sebesar Rp 2 juta per orang.

"Upaya kita, sekarang ada beberapa paket wisata yang dimiliki travel agent maupun destinasi wisata masif kita promosikan," ujarnya.

Untuk mencapai target tersebut, pihaknya membuat link atau tautan yang dititipkan pada hotel-hotel atau posko Lebaran untuk membantu wisatawan.

Dispar DIY juga mulai mengeluarkan informasi event selama April 2024. Diharapkan dengan informasi yang diberikan pemudik yang merencanakan perjalanan sekaligus berwisata dapat menginap lebih lama di DIY.

"Bisa mereka jadikan alternatif untuk ditonton atau dikunjungi," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

 Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Yogyakarta
Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Yogyakarta
Dipecat dan Tak Diberi Uang Layak, Pria di Kulon Progo Curi Rp 35 Juta Uang Kantor

Dipecat dan Tak Diberi Uang Layak, Pria di Kulon Progo Curi Rp 35 Juta Uang Kantor

Yogyakarta
Sleman Masih Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Idul Adha

Sleman Masih Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Idul Adha

Yogyakarta
Keluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Gunungkidul, Adrian: Makan Mi dan Daging

Keluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Gunungkidul, Adrian: Makan Mi dan Daging

Yogyakarta
Optimalisasi Pembenahan Museum dan Cagar Budaya Melalui Indonesia Heritage Agency

Optimalisasi Pembenahan Museum dan Cagar Budaya Melalui Indonesia Heritage Agency

Yogyakarta
Diare Massal di Gunungkidul, 89 Warga Diduga Keracunan Makanan di Acara 1.000 Hari Orang Meninggal

Diare Massal di Gunungkidul, 89 Warga Diduga Keracunan Makanan di Acara 1.000 Hari Orang Meninggal

Yogyakarta
Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Siapkan Layanan Wisata Malam, Ini Jadwal dan Perinciannya...

Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Siapkan Layanan Wisata Malam, Ini Jadwal dan Perinciannya...

Yogyakarta
Pelajar di Sleman Dipukuli Saat Berangkat Sekolah, Polisi Sebut Pelaku Sudah Ditangkap

Pelajar di Sleman Dipukuli Saat Berangkat Sekolah, Polisi Sebut Pelaku Sudah Ditangkap

Yogyakarta
Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta Batal, Ini Alasannya

Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta Batal, Ini Alasannya

Yogyakarta
Mengenal Apa Itu Indonesia Heritage Agency yang Akan Diluncurkan Nadiem Makarim di Yogyakarta

Mengenal Apa Itu Indonesia Heritage Agency yang Akan Diluncurkan Nadiem Makarim di Yogyakarta

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Seorang Pemuda Kuras Tabungan Pensiunan Guru Senilai Rp 74,7 Juta, Modusnya Pura-pura Jadi Pegawai Bank

Seorang Pemuda Kuras Tabungan Pensiunan Guru Senilai Rp 74,7 Juta, Modusnya Pura-pura Jadi Pegawai Bank

Yogyakarta
Penyu Lekang Ditemukan Mati di Bantul, Diduga akibat Makan Sampah Plastik

Penyu Lekang Ditemukan Mati di Bantul, Diduga akibat Makan Sampah Plastik

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com