Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Toko Komputer di Sleman Dibobol Komplotan Pencuri, Puluhan Laptop Raib

Kompas.com - 30/03/2024, 15:59 WIB
Wijaya Kusuma,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Toko komputer di Jalan Gito Gati, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dibobol komplotan pencuri.

Puluhan unit laptop di dalam toko tersebut raib digondol maling.

Kasat Reskrim Polresta Sleman AKP Riski Adrian mengatakan, kejadian pencurian puluhan laptop di toko komputer Jalan Gito Gati tersebut terjadi pada Jumat (29/3/2024). 

"Kerugiannya, itu ada 62 laptop berbagai macam. Ada yang satu laptop Rp 5 juta, ada yang Rp 4 juta, ada yang Rp 3 juta," ujar Kasat Reskrim Polresta Sleman AKP Riski Adrian saat dihubungi, Sabtu (30/03/2024). 

Baca juga: Curi Tahu dan Bumbu, Seorang Pria Diarak Jalan Jongkok di Pasar Pagi Salatiga

Riski menyampaikan, peristiwa tersebut terjadi pada Jumat dini hari. Korban saat itu sedang berada di rumahnya. 

Korban mengetahui tokonya dibobol setelah mendengar bunyi alarm yang terpasang di toko. 

"Korban habis sahur, di toko itu kan ada CCTV dan ada alarmnya. Selesai shalat subuh, alarmnya bunyi," ucapnya. 

Baca juga: Pencuri Laptop 12 Sekolah dan Kantor Pemda di Kulon Progo Tertangkap Selagi COD, Menyamar Jadi Karyawan BUMN


Pencuri kabur ke arah Magelang

Mendengar alarm berbunyi, korban lantas melihat CCTV. Ternyata korban melihat ada yang membobol tokonya. 

Riski menuturkan, lokasi rumah korban dengan tokonya tidak begitu jauh sekitar 2,5 km. Korban lantas keluar rumah dan segera menuju ke toko. 

Sesampainya di toko, korban membunyikan klakson sembari berteriak-teriak ada maling. 

"Tahu ada yang teriak-teriak, malingnya itu masuk mobil langsung kabur," katanya lagi.

Menurut Riski, pelaku kabur dengan menggunakan mobil ke arah Magelang. Korban pun sempat mengejar mobil pelaku. 

"Korban sempat mengejar. (Mobil pelaku) melarikan diri arah Magelang," urainya. 

Baca juga: Toko Elektronik di Banyuwangi Dibobol Maling, 23 Laptop Raib, Pelaku Diduga Berpengalaman

Diungkapkan Riski, dari rekaman CCTV terlihat pelaku berjumlah empat orang. Mereka membobol kunci toko dengan menggunakan semacam alat pemotong. 

Dari hasil koordinasi dengan beberapa Polres, diketahui para pelaku tersebut juga melakukan aksi serupa di Kebumen, Jawa Tengah. 

"Rupany,a pelaku yang sama itu melakukan pencurian juga di Kebumen, di satu hari sebelumnya. Kebetulan di Kebumen (toko) laptop juga, cuma tokonya nggak terlalu besar," ucapnya. 

Ditegaskan Riski, saat ini pihaknya masih melakukan pengejaran terhadap para pelaku. Pihaknya juga terus melakukan koordinasi dengan sejumlah Polres. 

"Iya, ini anggota masih melakukan pengejaran," pungkasnya.

Baca juga: 3 Bocah di Gunungkidul Diamankan Polisi, Curi Kotak Infak untuk Beli Bensin dan Rokok

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

 Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Yogyakarta
Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Yogyakarta
Dipecat dan Tak Diberi Uang Layak, Pria di Kulon Progo Curi Rp 35 Juta Uang Kantor

Dipecat dan Tak Diberi Uang Layak, Pria di Kulon Progo Curi Rp 35 Juta Uang Kantor

Yogyakarta
Sleman Masih Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Idul Adha

Sleman Masih Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Idul Adha

Yogyakarta
Keluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Gunungkidul, Adrian: Makan Mi dan Daging

Keluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Gunungkidul, Adrian: Makan Mi dan Daging

Yogyakarta
Optimalisasi Pembenahan Museum dan Cagar Budaya Melalui Indonesia Heritage Agency

Optimalisasi Pembenahan Museum dan Cagar Budaya Melalui Indonesia Heritage Agency

Yogyakarta
Diare Massal di Gunungkidul, 89 Warga Diduga Keracunan Makanan di Acara 1.000 Hari Orang Meninggal

Diare Massal di Gunungkidul, 89 Warga Diduga Keracunan Makanan di Acara 1.000 Hari Orang Meninggal

Yogyakarta
Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Siapkan Layanan Wisata Malam, Ini Jadwal dan Perinciannya...

Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Siapkan Layanan Wisata Malam, Ini Jadwal dan Perinciannya...

Yogyakarta
Pelajar di Sleman Dipukuli Saat Berangkat Sekolah, Polisi Sebut Pelaku Sudah Ditangkap

Pelajar di Sleman Dipukuli Saat Berangkat Sekolah, Polisi Sebut Pelaku Sudah Ditangkap

Yogyakarta
Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta Batal, Ini Alasannya

Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta Batal, Ini Alasannya

Yogyakarta
Mengenal Apa Itu Indonesia Heritage Agency yang Akan Diluncurkan Nadiem Makarim di Yogyakarta

Mengenal Apa Itu Indonesia Heritage Agency yang Akan Diluncurkan Nadiem Makarim di Yogyakarta

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Seorang Pemuda Kuras Tabungan Pensiunan Guru Senilai Rp 74,7 Juta, Modusnya Pura-pura Jadi Pegawai Bank

Seorang Pemuda Kuras Tabungan Pensiunan Guru Senilai Rp 74,7 Juta, Modusnya Pura-pura Jadi Pegawai Bank

Yogyakarta
Penyu Lekang Ditemukan Mati di Bantul, Diduga akibat Makan Sampah Plastik

Penyu Lekang Ditemukan Mati di Bantul, Diduga akibat Makan Sampah Plastik

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com