YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mencatat adanya 300-an kasus demam berdarah dengue (DBD) sepanjang 2024.
Dari ratusan kasus itu, dua orang dilaporkan meninggal dunia. Parahnya, stok abate (obat pembunuh jentik nyamuk) sudah habis.
Masyarakat pun diimbau untuk melakukan pemberantasan sarang nyambuk sebagai bentuk antisipasi merebaknya kasus DBD.
Baca juga: Kasus Demam Berdarah di Yogyakarta Capai Ratusan, 2 Meninggal, Terbanyak di Gunungkidul
Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul Ismono mengatakan, sampai saat ini pihaknya mencatat adanya 311 kasus dengan dua kematian akibat dengue shock syndrome (DSS). DSS karena kedatangan ke fasilitas kesehatan yang terlambat.
Sering kali masyarakat terlambat mengantarkan pasien ke rumah sakit, atau pasien datang ke rumah sakit dalam keadaan sudah DSS.
"Ini menjadi evaluasi kita. Kalau ada gejala segera dilarikan ke puskesmas dirujuk ke rumah sakit," kata Ismono saat ditemui di kantor Pemkab Gunungkidul Rabu (27/3/2024).
Baca juga: Kasus Demam Berdarah di Kendal Tinggi, 156 Kasus, 16 Meninggal
Ismono menegaskan, tingginya kasus DBD di Gunungkidul karena siklus lima tahunan.
"Kita kena siklus lima tahunan, terjadi lonjakan kasus dua kali lipat," katanya lagi.
Saat ini, pihaknya tengah menggencarkan program fokus fogging atau pengasapan. Kendati demikian masih terbatas anggaran untuk melakukannya.
Selain itu, fogging yang dilakukan mandiri harus dilakukan pengawasan dan pengendalian, karena berkaitan dengan lingkungan.
Pihaknya akan berkoordinasi dengan Kalurahan dan Kapanewon terkait hal ini.
Baca juga: INFOGRAFIK: Gejala Demam Berdarah Dengeu (DBD)
Disinggung mengenai program Wolbachia yang disebut mampu menekan DBD, Ismono mengaku akan berkoordinasi dengan UGM untuk pengembangannya.
Ismono menambahkan, kendala lain dalam pemberantasan kasus DBD yakni habisnya stok abate.
"Ratusan kilogram obat pembunuh jentik nyamuk yang dimiliki Dinkes Gunungkidul sudah habis disebar," paparnya.
"Tahun ini belum ada anggaran. Abate ini masih ada kendala, habis di dinas," imbuhnya.
Baca juga: 7 Ciri-ciri Demam Berdarah, Apa Saja?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.