Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cuaca Panas, ISPA di DI Yogyakarta Meningkat daripada Tahun Lalu

Kompas.com - 03/10/2023, 12:38 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Dampak cuaca panas terjadi peningkatan tren Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Kepala Dinas Kesehatan DIY, Pembajun Setyaningastutie menjelaskan untuk musim kemarau tahun ini terjadi peningkatan kasus ISPA di DIY.

“Ada kasus tren kenaikan kasus ISPA di DIY,” ujar Pembajun, Selasa (3/10/2023).

Baca juga: Indonesia Alami Cuaca Panas, Berapa Suhu yang Ditoleransi Tubuh?

Ia membeberkan berdasarkan data Dinas Kesehatan DIY kasus Pneumonia pada 2023 minggu ke-38 mengalami kenaikan jika dibanding dengan 2022 juga di minggu ke-38.

Seperti di Kabupaten Bantul pada 2022 sejumlah 323 kasus, pada 2023 sampai Oktober ini naik menjadi 690.

Kabupaten Gunungkidul di 2022 164 kasus, pada tahun ini 170 kasus. Kulon Progo tahun lalu 114 kasus, di 2023 ini naik 153 kasus. Sleman pada 2022 sebanyak 213 kasus, di 2023 259 kasus. Adapun di Kota Yogyakarta pada 2022 367 kasus, tahun ini naik jadi 614 kasus.

Merespons adanya kenaikan kasus, Pembajun mengimbau kepada masyarakat agar kembali menggalakkan pengelolaan sampah dengan cara 3R, yakni reduce, reuse, dan recycle.

“Memilah dan mendaur ulang sampah. Dengan cara ini diharapkan bisa mengurangi penimbunan dan pembakaran sampah di masyarakat maupun di TPS-TPS,” jelas dia.

Selain itu juga mengimbau kepada masyarakat agar tetap menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) dalam kehidupan sehari-hari.

Baca juga: Ramai soal Fenomena Dingin di Malam Hari Saat Indonesia Dilanda Suhu Panas, Ini Kata BMKG

“Imbauan bagi masyarakat untuk menerapkan PHBS dan tetap menggunakan masker terutama bagi masyarakat yang sedang dalam kondisi sakit, dan yang berada dalam wilayah dengan kualitas udara yang kurang baik,” ucap dia.

Sebelumnya diberitakan, Jumat (29/9/2023) menjadi hari terpanas sejak satu minggu terakhir di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Salah satu yang mempengaruhi suhu panas di DIY ini adalah fenomena equinox.

“Suhu udara maksimum saat ini 33 derajat. Tertinggi selama seminggu ke belakang,” ujar Kepala Stasiun Klimatologi BMKG DIY, Reni Kraningtyas saat dihubungi, Jumat (29/2023).

Fenomena equinox adalah fenomena di mana jarak matahari dan bumi adalah yang paling dekat pada akhir September. Hal ini juga berperan membuat suhu maksimal menjadi lebih tinggi.

“Akhir September ini peristiwa equinox terjadi, di mana jarak matahari dan bumi paling dekat, ini juga menambah suhu udara maksimal menjadi lebih tinggi,” ucap dia.

Baca juga: Suhu Panas di Semarang Mencapai Diprediksi 39 Derajat Celsius pada Jumat, Nomor Dua Setelah Surabaya

Suhu hari ini mengalami kenaikan sebesar 1 derajat celsius jika dibandingkan hari-hari sebelumnya, yang suhu maksimalnya tercatat sebesar 32 derajat celcius.

Faktor lainnya yang membuat suhu panas di DIY adalah, akhir-akhir ini tidak terjadi hujan sehingga tidak banyak awan. Membuat sinar matahari menyinari bumi terasa sangat terik karena tidak ada halangan awan hujan.

“Saat ini juga masih berlangsung musim kemarau dan disertai ada fenomena El Nino, sehingga kondisi iklim yang dirasakan juga lebih kering,” kata dia.

BMKG DIY mengimbau kepada masyarakat dan instansi terkait agar mewaspadai potensi kekeringan, potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan, serta harus menjaga kondisi tubuh dengan perbanyak minum air putih.

“Dengan adanya suhu maksimal yang lebih panas, bisa menyebabkan dehidrasi, dan juga udara yang dirasakan akan lebih kering, sehingga banyak debu di atmosfer, maka bisa mengganggu alat pernapasan kita,” jelas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Daftar Program Istura untuk Berkunjung ke Istana Kepresidenan Yogyakarta

Cara Daftar Program Istura untuk Berkunjung ke Istana Kepresidenan Yogyakarta

Yogyakarta
7 Siswa yang Diduga Tawuran di Umbulharjo Yogyakarta Ditangkap, Obat dan Gir Disita

7 Siswa yang Diduga Tawuran di Umbulharjo Yogyakarta Ditangkap, Obat dan Gir Disita

Yogyakarta
Buang Muatan Sampah di Pinggir Jalan Bantul, Sopir Diminta Angkut Lagi Buangannya

Buang Muatan Sampah di Pinggir Jalan Bantul, Sopir Diminta Angkut Lagi Buangannya

Yogyakarta
Terperosok Lubang, Maling Ayam di Yogyakarta Ditangkap Warga

Terperosok Lubang, Maling Ayam di Yogyakarta Ditangkap Warga

Yogyakarta
Rumah Warga Terdampak Pelebaran JJLS Mulai Dibongkar untuk Jalur Pipa Air Bersih Menuju Bandara YIA

Rumah Warga Terdampak Pelebaran JJLS Mulai Dibongkar untuk Jalur Pipa Air Bersih Menuju Bandara YIA

Yogyakarta
Kampung Nagan Terdampak Revitalisasi Benteng Keraton Yogyakarta, Rumah Dibongkar

Kampung Nagan Terdampak Revitalisasi Benteng Keraton Yogyakarta, Rumah Dibongkar

Yogyakarta
Viral, Video Diduga Tawuran di Jalan Pramuka Yogyakarta, Ini Kata Polisi

Viral, Video Diduga Tawuran di Jalan Pramuka Yogyakarta, Ini Kata Polisi

Yogyakarta
Dinding Gudang di Kulon Progo Jebol, 21 Tabung Elpiji 3 Kg Hilang Dicuri

Dinding Gudang di Kulon Progo Jebol, 21 Tabung Elpiji 3 Kg Hilang Dicuri

Yogyakarta
Belasan Wisatawan Tersengat Ubur-ubur Warna Pink di Pantai Gunungkidul

Belasan Wisatawan Tersengat Ubur-ubur Warna Pink di Pantai Gunungkidul

Yogyakarta
Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Dishub: Tunggu Kajian

Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Dishub: Tunggu Kajian

Yogyakarta
Sampah Kembali Menumpuk di Depo dan Jalanan Yogyakarta, Apa yang Terjadi?

Sampah Kembali Menumpuk di Depo dan Jalanan Yogyakarta, Apa yang Terjadi?

Yogyakarta
Sampah Dibuang di Kawasan Karst, Sumber Air Gunungkidul Dikhawatirkan Rusak

Sampah Dibuang di Kawasan Karst, Sumber Air Gunungkidul Dikhawatirkan Rusak

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Sejarah Benteng Keraton Yogyakarta dan Bagian-bagian Bangunannya

Sejarah Benteng Keraton Yogyakarta dan Bagian-bagian Bangunannya

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com