Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Dalami Informasi Korban Mutilasi di Sleman Sedang Lakukan Penelitian LGBT

Kompas.com - 31/07/2023, 14:18 WIB
Wijaya Kusuma,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Seorang mahasiswa salah satu perguruan tinggi swasta di Yogyakarta berinisial R (20) menjadi korban pembunuhan dan mutilasi di Sleman, DI Yogyakarta.

Dari kejadian itu, Polisi berhasil menangkap dua orang pelaku, yakni W (29) warga Magelang, Jawa Tengah, dan RD (38) warga Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Dari informasi yang disampaikan oleh pihak kampus, korban berinisial R dalam kegiatan penelitian terkait kelompok LGBT di DIY sekitar tiga bulan lalu.

Baca juga: Mahasiswa Korban Mutilasi di Sleman Disebut Sedang Lakukan Riset LGBT

Terkait dengan informasi tersebut, Polisi masih melakukan pendalaman.

"Itu masih nanti didalami lagi, Dirkrimum yang akan menjelaskan," ujar Wakapolda DIY, Brigjen Pol R Slamet Santoso di Universitas Gadjah Mada (UGM), Senin (31/7/2023).

Slamet Santoso menegaskan, Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda DIY nantinya akan menyampaikan fakta-fakta yang ada dari kasus pembunuhan dan mutilasi korban berinisial R.

Terkait kekerasan yang menyebabkan korban R tewas sebelum dimutilasi, lanjut Slamet Santoso, nantinya akan terungkap dari hasil visum.

"Itu nanti dari hasil visumnya kan bisa kelihatan, apakah dari cekikannya atau yang lainnya nanti dari hasil visum akan disampaikan itu," tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, Polisi masih menunggu hasil tes DNA untuk memastikan korban mutilasi yang potongan tubuhnya ditemukan di beberapa lokasi di Kabupaten Sleman adalah R (20). Kemungkinan, hasil tes DNA akan keluar pada minggu depan.

Baca juga: Kasus Mutilasi di Sleman, Polisi Masih Tunggu Hasil Tes DNA

Dirreskrimum Polda DIY, Kombes Pol FX Endriadi mengatakan saat ini masih menunggu hasil dari tes DNA.

"Ya ini masih menunggu karena tes DNA ini yang diperiksa darah dengan tulang," ujar Dirreskrimum Polda DIY Kombes Pol FX Endriadi saat dihubungi, Jumat (28/7/2023).

Endriadi menyampaikan, tes DNA dilakukan di Pusat laboratorium forensik (Puslabfor) Mabes Polri Jakarta. Proses tes DNA memang membutuhkan waktu.

Setidaknya untuk pemeriksaan tes DNA darah membutuhkan waktu 7 hari. Sedangkan tulang membutuhkan waktu 14 hari.

"Nanti kita informasikan, karena ini kita nunggu juga hasilnya dari Jakarta. Prosedur 7 hari dan 14 hari kalau tulang," bebernya.

Baca juga: Hasil Tes Kejiwaan Keluar, Dua Pelaku Mutilasi di Sleman secara Sadar Melakukan Perbuatannya

Endriadi menuturkan hasil tes DNA nantinya juga dipergunakan untuk proses penyidikan dan pemberkasan. Karenanya, pihaknya terus berkomunikasi dengan Puslabfor Mabes Polri Jakarta agar hasil tes DNA dapat secepatnya keluar.

Kemungkinan lanjut Endriadi hasil tes DNA akan keluar pada minggu depan.

"Minggu depan mungkin ya. Mudah-mudahan minggu depan, karena banyak juga kan yang di sana kali," ucapnya.

Menurut Endriadi saat ini potongan tubuh korban mutilasi masih berada di RS Bhayangkara. Setelah hasil tes DNA keluar, jenazah akan diserahkan kepada pihak keluarga.

"Setelah nanti DNA jadi mungkin kami serahkan ke keluarga," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dugaan Tawuran Pelajar di Umbulharjo Yogyakarta, Satu Orang Tercebur ke Sungai

Dugaan Tawuran Pelajar di Umbulharjo Yogyakarta, Satu Orang Tercebur ke Sungai

Yogyakarta
Mensos Risma Janji Bantu Eks Napiter yang Ingin Buka Usaha, tapi Bentuknya Bukan Uang Tunai

Mensos Risma Janji Bantu Eks Napiter yang Ingin Buka Usaha, tapi Bentuknya Bukan Uang Tunai

Yogyakarta
Istimewa, Ini Makna dan Filosofi 10 Pohon di Keraton Yogyakarta

Istimewa, Ini Makna dan Filosofi 10 Pohon di Keraton Yogyakarta

Yogyakarta
Cara Daftar Program Istura untuk Berkunjung ke Istana Kepresidenan Yogyakarta

Cara Daftar Program Istura untuk Berkunjung ke Istana Kepresidenan Yogyakarta

Yogyakarta
7 Siswa yang Diduga Tawuran di Umbulharjo Yogyakarta Ditangkap, Obat dan Gir Disita

7 Siswa yang Diduga Tawuran di Umbulharjo Yogyakarta Ditangkap, Obat dan Gir Disita

Yogyakarta
Buang Muatan Sampah di Pinggir Jalan Bantul, Sopir Diminta Angkut Lagi Buangannya

Buang Muatan Sampah di Pinggir Jalan Bantul, Sopir Diminta Angkut Lagi Buangannya

Yogyakarta
Terperosok Lubang, Maling Ayam di Yogyakarta Ditangkap Warga

Terperosok Lubang, Maling Ayam di Yogyakarta Ditangkap Warga

Yogyakarta
Rumah Warga Terdampak Pelebaran JJLS Mulai Dibongkar untuk Jalur Pipa Air Bersih Menuju Bandara YIA

Rumah Warga Terdampak Pelebaran JJLS Mulai Dibongkar untuk Jalur Pipa Air Bersih Menuju Bandara YIA

Yogyakarta
Kampung Nagan Terdampak Revitalisasi Benteng Keraton Yogyakarta, Rumah Dibongkar

Kampung Nagan Terdampak Revitalisasi Benteng Keraton Yogyakarta, Rumah Dibongkar

Yogyakarta
Viral, Video Diduga Tawuran di Jalan Pramuka Yogyakarta, Ini Kata Polisi

Viral, Video Diduga Tawuran di Jalan Pramuka Yogyakarta, Ini Kata Polisi

Yogyakarta
Dinding Gudang di Kulon Progo Jebol, 21 Tabung Elpiji 3 Kg Hilang Dicuri

Dinding Gudang di Kulon Progo Jebol, 21 Tabung Elpiji 3 Kg Hilang Dicuri

Yogyakarta
Belasan Wisatawan Tersengat Ubur-ubur Warna Pink di Pantai Gunungkidul

Belasan Wisatawan Tersengat Ubur-ubur Warna Pink di Pantai Gunungkidul

Yogyakarta
Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Dishub: Tunggu Kajian

Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Dishub: Tunggu Kajian

Yogyakarta
Sampah Kembali Menumpuk di Depo dan Jalanan Yogyakarta, Apa yang Terjadi?

Sampah Kembali Menumpuk di Depo dan Jalanan Yogyakarta, Apa yang Terjadi?

Yogyakarta
Sampah Dibuang di Kawasan Karst, Sumber Air Gunungkidul Dikhawatirkan Rusak

Sampah Dibuang di Kawasan Karst, Sumber Air Gunungkidul Dikhawatirkan Rusak

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com