Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Warga Tungu Gunungkidul Harus Beli hingga Tampung Air Hujan, Buntut Sumber Air Jauh

Kompas.com - 14/07/2023, 10:22 WIB
Markus Yuwono,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Warga Padukuhan Tungu, Kalurahan Girimulyo, Kapanewon Panggang, Gunungkidul, DI Yogyakarta, setiap tahun harus membeli air dari tangki swasta. Ada sumber, tetapi air jaraknya cukup jauh dan belum bisa dimanfaatkan.

Upaya pencarian sumber air sudah dilakukan warga. Namun tidak membuahkan hasil hingga kini. Pencarian melibatkan ahli, untuk menemukan sumber air dekat dengan permukiman, juga tidak menemukan.

Baca juga: Pemadaman Karhutla di Pekanbaru Terkendala Asap dan Sumber Air, 5 Hari Baru Padam

"Sebenarnya di Padukuhan kami ada sumber air, tapi lokasinya dekat laut. Jaraknya sekitar enam kilometer dari rumah warga sehingga tidak bisa dimanfaatkan karena butuh biaya besar untuk mengangkatnya," kata Ketua RT 01/RW 01 Tungu, Rahmadi saat ditemui wartawan di rumahnya Kamis (13/7/2023).

Dikatakannya, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari warga menampung air hujan menggunakan bak penampungan air hujan (PAH). Air yang ditampung selama musim hujan sebagian besar hanya bertahan selama dua minggu setelah hujan berhenti.

Saat musim kemarau, air yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari harus membeli dari tangki swasta. Harga kapasitas 5.000 liter di kisaran Rp150.000 hingga Rp200.000.

Rahmadi menyebut jika keluarga besar dan memiliki ternak hanya bisa bertahan maksimal dua minggu, namun jika keluarga kecil bisa lebih lama.

"Memang instalasi PDAM belum bisa diandalkan. Sedangkan bantuan air bersih yang masuk juga tidak banyak," kata dia.

Dijelaskannya, wilayah Tungu sudah ada aliran PDAM namun sering mati, dan harus bergantian dengan warga lainnya. Dia berharap ada peningkatan layanan.

"Semoga ditingkatkan layanan dari PDAM," kata dia.

Direktur Utama PDAM Tirta Handayani, Toto Sugiharto mengakui layanan PDAM di Padukuhan Tungu belum maksimal. Pihaknya sudah berencana meningkatkan kapasitas produksi di sumber Ngobaran di Kalurahan Kanigoro, Saptosari.

"Dengan peningkatan produksi di Ngobaran, maka layanan di wilayah seperti Pangang, Purwosari, Paliyan dan Saptosari bisa lebih optimal lagi," kata Toto.

Baca juga: Warga Desa di Kebumen Diare Massal, Diduga Akibat Sumber Mata Air Tercemar Bakteri

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kirim Pil Yarindo untuk Anak di Rutan Bantul, Ibu Ini Diamankan

Kirim Pil Yarindo untuk Anak di Rutan Bantul, Ibu Ini Diamankan

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Upayakan Tambah Volume Pengolahan Sampah di Pihak Swasta

Pemkot Yogyakarta Upayakan Tambah Volume Pengolahan Sampah di Pihak Swasta

Yogyakarta
Jelang Idul Adha, Penjual Kambing di Yogyakarta Siapkan Dokter Pribadi untuk Ternaknya

Jelang Idul Adha, Penjual Kambing di Yogyakarta Siapkan Dokter Pribadi untuk Ternaknya

Yogyakarta
Sekolah di Sleman yang Ingin Gelar 'Study Tour' Harus Izin ke Dinas Pendidikan, Ini Alasannya

Sekolah di Sleman yang Ingin Gelar "Study Tour" Harus Izin ke Dinas Pendidikan, Ini Alasannya

Yogyakarta
Kericuhan Pelajar di Kota Yogyakarta, 6 Sekolah Diserang Gerombolan Siswa dengan Seragam Coret-coret

Kericuhan Pelajar di Kota Yogyakarta, 6 Sekolah Diserang Gerombolan Siswa dengan Seragam Coret-coret

Yogyakarta
DLH Bantul Bingung Tangani Sampah di Jalan Sekitar Gembira Loka, Ini Penyebabnya

DLH Bantul Bingung Tangani Sampah di Jalan Sekitar Gembira Loka, Ini Penyebabnya

Yogyakarta
Cerita Perajin Besi di Gunungkidul Kebanjiran Orderan Jelang Idul Adha

Cerita Perajin Besi di Gunungkidul Kebanjiran Orderan Jelang Idul Adha

Yogyakarta
Soal Tawuran Pelajar di Yogyakarta, Ketum PP Muhammadiyah: Fanatisme Sekolah yang Tinggi

Soal Tawuran Pelajar di Yogyakarta, Ketum PP Muhammadiyah: Fanatisme Sekolah yang Tinggi

Yogyakarta
40 PNS di Kulon Progo Ajukan Cuti karena Mau Naik Haji, Separuhnya adalah Guru

40 PNS di Kulon Progo Ajukan Cuti karena Mau Naik Haji, Separuhnya adalah Guru

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Pagi hingga Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Pagi hingga Malam Cerah Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Curi Emas 100 Gram Senilai Rp 100 Juta, Pelaku Sebut 'Nemu' di Kolong Lemari

Curi Emas 100 Gram Senilai Rp 100 Juta, Pelaku Sebut "Nemu" di Kolong Lemari

Yogyakarta
Dipinjami Lahan di Piyungan Selama 3 Tahun, Pemkot Yogyakarta Belum Tentukan Kegunaannya

Dipinjami Lahan di Piyungan Selama 3 Tahun, Pemkot Yogyakarta Belum Tentukan Kegunaannya

Yogyakarta
Niat Hati Pelihara Tujuh Kambing untuk Dijual Saat Idul Adha, Pria Ini Malah Kemalingan

Niat Hati Pelihara Tujuh Kambing untuk Dijual Saat Idul Adha, Pria Ini Malah Kemalingan

Yogyakarta
Nenek di Sleman Tewas Disengat Tawon Vespa, Awalnya Taruh Galah di Pohon Mangga

Nenek di Sleman Tewas Disengat Tawon Vespa, Awalnya Taruh Galah di Pohon Mangga

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com