Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kereta Cepat Direncanakan Melintas Yogyakarta, Sultan HB X: Berpengaruh Sektor Wisata dan Ekonomi

Kompas.com - 07/07/2023, 19:06 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Khairina

Tim Redaksi

 

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah berencana memperpanjang rute kereta cpat Jakarta-Bandung sampai ke Surabaya, Jawa Timur. Rencananya kereta cepat ini jua akan melewati Yogyakarta.

Terkait rencana ini, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan dirinya belum mendapatkan informasi apapun terkait hal ini. 

“Belum ada, yang sampai Bandung saja belum selesai kok baru mau dibuka. Belum ada kepastian (melewati Yogyakarta),” ujar Sultan saat ditemui di Kantor Gubernur DIY, Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Jumat (7/7/2023).

Baca juga: Gratis Naik Kereta Cepat Jakarta Bandung Selama 3 Bulan

Lanjut Sultan, jika nanti kereta cepat terealisasi mencapai Surabaya dan melewati Yogyakarta maka akan mempengaruhi sektor ekonomi di Yogyakarta. Tetapi, berapa jauh berdampaknya Sutan belum bisa menjawab secara detail.

“Kalau berpengaruh mesti berpengaruh, karena ada perubahan di situ. Tapi saya belum tahu persis maunya seperti apa, kereta cepat akan di tiap provinsi akan berhenti atau tidak kan tidak tahu,” beber Sultan.

Disinggung apakah Pemerintah DIY mendukung dengan rencana program ini, menurut Sultan HB X pihaknya perlu mengetahui jalur rel yang akan dilalui.

Terutama, terkait dengan rute karena masih belum diketahui melalui mana saja rute yang akan dilalui oleh kereta cepat ini. 

“Itu nanti jadi pertimbangan (rute) masing-masing daerah,” kata dia.

Baca juga: Luhut Minta Proyek Kereta Cepat Beres Sebelum Dijajal Jokowi pada Juli 2023

Lanjut Sutan HB X, yang perlu diperhatikan adalah pemilihan lahan yang digunakan untuk rel kereta cepat apakah bersinggungan dengan rumah-rumah warga atau memilih lahan yang masih kosong.

“Tidak sekedar ganti untung, ada yang mau ada yang tidak, kalau memang padat penduduk kan beda. Kondisi-kondisi ini kan perlu waktu (sosialisasi). Tapi kita belum ada pemberitahuan apapun,” jelas dia.

Sebelumnya, pemerintah berencana akan memperpanjang jalur kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB) hingga ke Surabaya, Jawa Timur. 

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Mohamad Risal Wasal mengatakan, nantinya jalur kereta cepat Jakarta-Bandung ke Surabaya akan melewati Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta. 

"Namanya tetap kereta cepat Jakarta-Bandung, namun rencananya kereta ini akan kita programkan hingga Surabaya melalui Yogyakarta," ujarnya saat rapat dengar pendapat dengan Komisi V DPR RI di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (5/7/2023). 

Adapun saat ini rute kereta cepat Jakarta-Bandung melayani perjalanan dari Stasiun Halim, Jakarta ke Stasiun Tegalluar, Bandung.

Dia mengakui rute kereta cepat ini tidak sampai ke Kota Bandung, bahkan jarak pemberhentian terakhir, yakni Stasiun Tegalluar ke Kota Bandung sejauh 30 kilometer.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Yogyakarta
Sayangkan Larangan 'Study Tour' di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Sayangkan Larangan "Study Tour" di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Yogyakarta
Beberapa Daerah Larang 'Study Tour', PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Beberapa Daerah Larang "Study Tour", PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Yogyakarta
Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Yogyakarta
Sumbu Filosofi Yogyakarta Miliki Potensi Bencana, Apa Saja?

Sumbu Filosofi Yogyakarta Miliki Potensi Bencana, Apa Saja?

Yogyakarta
 Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Yogyakarta
Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Yogyakarta
Dipecat dan Tak Diberi Uang Layak, Pria di Kulon Progo Curi Rp 35 Juta Uang Kantor

Dipecat dan Tak Diberi Uang Layak, Pria di Kulon Progo Curi Rp 35 Juta Uang Kantor

Yogyakarta
Sleman Masih Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Idul Adha

Sleman Masih Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Idul Adha

Yogyakarta
Keluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Gunungkidul, Adrian: Makan Mi dan Daging

Keluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Gunungkidul, Adrian: Makan Mi dan Daging

Yogyakarta
Optimalisasi Pembenahan Museum dan Cagar Budaya Melalui Indonesia Heritage Agency

Optimalisasi Pembenahan Museum dan Cagar Budaya Melalui Indonesia Heritage Agency

Yogyakarta
Diare Massal di Gunungkidul, 89 Warga Diduga Keracunan Makanan di Acara 1.000 Hari Orang Meninggal

Diare Massal di Gunungkidul, 89 Warga Diduga Keracunan Makanan di Acara 1.000 Hari Orang Meninggal

Yogyakarta
Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Siapkan Layanan Wisata Malam, Ini Jadwal dan Perinciannya...

Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Siapkan Layanan Wisata Malam, Ini Jadwal dan Perinciannya...

Yogyakarta
Pelajar di Sleman Dipukuli Saat Berangkat Sekolah, Polisi Sebut Pelaku Sudah Ditangkap

Pelajar di Sleman Dipukuli Saat Berangkat Sekolah, Polisi Sebut Pelaku Sudah Ditangkap

Yogyakarta
Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta Batal, Ini Alasannya

Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta Batal, Ini Alasannya

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com